Kasus pencurian fasilitas umum kembali terjadi di Indonesia. Kali ini sejumlah orang diketahui mencuri besi yang digunakan dalam pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Pencurian ini merugikan pemerintah, lantaran proyek tak kunjung selesai. Masyarakat pun juga tak segera bisa menggunakan kereta cepat akibat para pencuri yang tak bertanggung jawab. Inilah informasi selengkapnya.
Ratusan ton besi digasak pencuri
Polisi mengungkap ada 118 ton besi yang dicuri dari proyek pembangunan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Ada berbagai jenis besi dari penyokong cor-coran PT Wijaya Karya yang berhasil dijual oleh para pencuri tersebut.
Akibat pencurian tersebut, negara mengalami kerugian lebih dari Rp1 miliar. Saat ini polisi telah menangkap lima orang pencuri berinisial DR, LR, AR, SU, dan SA. Namun masih ada tujuh pencuri lainnya yakni HA, DR, RM, IB, G, FR dan GN yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Polisi curigai keterlibatan orang dalam
Rupanya kasus pencurian tersebut sudah berlangsung selama enam bulan. Bahkan polisi mencurigai adanya keterlibatan orang dalam. Pasalnya, para pencuri tersebut bisa bergerak dengan bebas hingga berhasil mengambil ratusan ton besi. Diketahui, para pelaku bisa masuk ke kawasan proyek setelah membobol pagar pembatasdan aksi mereka ini dilakukan pada dini hari.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan mengatakan, pihaknya akan mengembangkan kasus ini lebih lanjut dan mendalami siapa saja pihak yang terlibat dalam kasus pencurian besi.
Nasib KCIC pasca pencurian
Corporate Secretary KCIC Mirza Soraya menjelaskan, proyek KCIC tetap aman meski telah terjadi pencurian. Hal ini disebabkan besi yang dicuri bukan bagian dari konstruksi utama KCIC. Besi-besi tersebut merupakan temporary support.
KCIC tingkatkan keamanan dan penjagaan
Tak ingin pencurian terulang lagi, KCIC langsung meningkatkan keamanan di seluruh lokasi proyek dengan bekerja sama dengan polisi dan masyarakat sekitar. KCIC juga meninggikan pagar pembatas agar tak bisa dijebol pencuri pada dini hari.
Pos penjagaan serta CCTV ditempatkan di lokasi yang rawan. Sejumlah orang dipekerjakan untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan pada semua material proyek tersebut. Dengan penjagaan yang lebih ketat, diharapkan tidak akan ada pencurian atau kejahatan serupa yang terjadi lagi.
BACA JUGA: Uji Coba LRT di Cibubur Berakhir Tragis usai Tabrak Rangkaian Kereta Lain, 1 Masinis Terluka
Sebelumnya, kasus ini bisa terungkap setelah aksi pencurian mereka dipergoki oleh warga sekitar. Saat itu, para pencuri berhasil kabur dan meninggalkan barang curian mereka di mobil. Para tersangka pun terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara.