Pernikahan merupakan salah satu proses sakral dalam hidup seorang anak manusia. Merupakan hal yang sangat wajar jika seseorang menggelar pernikahan dengan konsep unik, super mewah, atau sedikit nyeleneh. Hal tersebut karena mereka ingin mengingatnya sebagai satu peristiwa paling penting.
Dalam pernikahan, acara ini juga kadang disesuaikan dengan adat yang berlaku dalam suatu daerah atau negara. Seperti contoh, di Sumatera Barat, perempuan bisa meminang lelaki yang mereka cintai. Atau di Suku Sade, perempuan harus diculik terlebih dahulu untuk bisa resmi menjadi suami-istri.
Tidak hanya di Sade saja ternyata, penculikan pengantin juga diterapkan oleh Kirgistan. Kebiasaan ini merupakan tradisi kuno yang masih dilakukan di sejumlah negara, termasuk Kirgistan, Chechnya, Armenia, Ethiopia, Kazakhstan, dan Afrika Selatan. Mereka menyebutnya sebagai “ala kachuu” yang berarti “mengambil dan melarikan diri”.
Melansir Grid.id, di Kirgistan khususnya, hampir 12.000 wanita dan gadis muda diperkirakan diculik untuk menikah setiap tahun, kata Women’s Support Centre. Ya, di negara ini menikah dengan orang yang dicintai seolah hanya sebuah mimpi yang sulit sekali menjadi kenyataan. Bagi para perempuan, penculikan oleh lelaki tak dikenal adalah bahaya tersendiri.
Cara penculikan ini sebenarnya mudah sekali. Pria yang ingin menikah akan mengajak teman-temannya mencari wanita muda yang menarik hatinya. Si pria ini mendapat dukungan dari para perempuan yang masih keluarganya. Perempuan tersebut bertugas menggertak calon wanita agar mau menikah. Seperti yang kita pahami, siapa sih yang mau melakukan pernikahan dengan cara paksaan? Pasti tidak akan bahagia bukan?
Begitulah wanita-wanita yang diculik ini, 84% penculikan gagal dan si wanita lebih memilih melarikan diri ke rumah orangtua mereka. Sayang, pria yang terlanjur menculik kadang tak berbelas kasihan sama sekali dan hanya menuruti kemauan mereka saja. Mereka tak segan untuk memperkosa wanita yang diculik, agar kelak mereka malu dan tetap hidup bersama si pria. Dilansir dari nakita.id, pada tahun 2013, sekitar 2.000 dari wanita yang diculik tersebut dilaporkan diperkosa.
Akibatnya, penculikan ini meningkatkan jumlah perempuan yang stress akibat paksaan, malah banyak yang berakhir dengan bunuh diri. Padahal, berdasarkan peraturan pemerintah, sejak tahun 2013 sudah ada larangan terhadap penculikan perempuan untuk dijadikan istri. Namun, lagi-lagi peraturan hanya sebatas larangan yang tidak dihiraukan dan masih dilanggar hingga sekarang. Dampaknya, ada banyak sekali perceraian serta kekerasan dalam rumah tangga karena pengantin tak menikah karena cinta.
BACA JUGA: Mirip Seperti Sasak, Inilah 4 Negara Dunia yang juga Punya Tradisi Culik Calon Pengantin
Beruntunglah kita yang tinggal di Indonesia dan menikah dengan mereka yang kita sayangi. Menikah bukan hanya perihal ikatan yang dibangun satu atau dua tahun ya, lebih dari itu saat memutuskan untuk masuk ke pintu pernikahan, kamu harus siap hidup dengan orang itu selamanya. Tak hanya menerima sisi baik dan kelebihannya, tetapi juga menerima sifat buruk dan semua kekurangan. Jadi, kapan nikah? *ehh