Nasib dan masa depan seseorang, telah menjadi rahasia Tuhan yang pasti dan tidak diketahui oleh mahluk ciptaannya. Entah itu berupa kesuksesan maupun keterpurukan, semua telah menjadi garis takdir yang bakal dijalani di dunia. Hal inilah yang dialami oleh sosok Galih Cahya Purnama asal Pasuruan, Jawa Timur.
Pemuda yang dulunya pernah hidup dalam kekurangan dan keterbatasan, kini justru sukses mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Ia diterima menjadi seorang anggota Polisi dengan cara yang tak bakal disangka-sangka oleh siapa pun. keberhasilan dirinya juga memecahkan anggapan bahwa menjadi seorang aparat negara harus mengeluarkan biaya mahal. Seperti apa kisah dan perjuangannya? Simak ulasan berikut.
Gagal kuliah karena Hidup pas-pasan
Seperti umumnya anak muda, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi merupakan sebuah impian kala usai menamatkan sekolah menengah. Hal inilah yang juga menjadi harapan bagi Galih. Namun sayang, ia terbentur dengan keterbatasan ekonomi di keluarganya. Terlebih, sang ibu yang tengah terbaring sakit membutuhkan biaya pengobatan yang menguras kantong. Ia pun sempat menjadi penggembala kambing saat SD demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
Sosok berprestasi yang jatuh bangun mendaftar Kepolisian
Meski gagal melanjutkan kuliah, Galih tak patah semangat. Berbekal kecerdasannya selama sekolah menengah sebagai peraih siswa berprestasi, ia mencoba mendaftarkan diri menjadi seorang anggota kepolisian. Namun sayang. Dua kali mendaftar, sejumlah itu pula ia dinyatakan gugur seleksi saat ujian psikotes. Kejadian tersebut justru membuatnya semakin tertantang untuk kembali mencoba. Ia pun menyusun sebuah rencana untuk masa depannya.
Menjadi buruh pabrik kertas sebagai sebagai persiapan
Sembari menunggu kesempatan untuk mendaftar di Kepolisian, ia menghabiskan waktu sebagai buruh pabrik kertas. Dari profesi itu, ia menyisihkan sebagian pendapatan yang akan digunakannya untuk kembali mencoba peruntungan seleksi anggota Polisi. Rangkaian demi rangkaian dan tahapan tes berhasil dilaluinya. Hingga akhirnya, ia sukses diterima menjadi aparat negara pada tahun 2018 ini. Kesabaran dan ketabahannya dalam menunggu kesempatan yang ada, membuat Galih sukses meraih impiannya.
Terharu sangat ingat pesan sang ibu
Dibalik rasa bangganya karena sukses menjadi seorang Polisi, Galih kembali teringat akan wasiat sang Ibu yang telah wafat karena penyakit stroke. Kala itu, dirinya yang masih duduk di bangku kelas 1 SMK mendapatkan pesan dari ibunya agar bisa menjadi seorang Polisi. Lewat perjuangan panjang yang menguras keringat dan kesabarannya, Galih sukses mewujudkan wasiat dari sang ibu. Salut ya Saboom.
Tak semua yang selama ini dipandang negatif, akan terus buruk di mata manusia. Perjuangan sosok Galih di atas, bisa menjadi pelajaran yang berharga buat Saboom semua. Tidak ada hal yang tak mungkin bisa diraih. Dengan kemauan keras dan usaha yang cerdas, kita juga bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Bukan begitu Saboom?