Banyak spekulasi yang beredar tentang Perang Dunia Ketiga akhir-akhir ini. Memang kalau dilihat dari apa yang terjadi kemungkinan terjadinya perang cukup besar. Munculnya huru-hara di Timur Tengah, aksi terorisme di kota-kota besar, sampai kemarin yang bikin ketar-ketir adalah serangan Turki ke militer Rusia. Perang tidak butuh sesuatu yang besar untuk memicunya, hal-hal sederhana seperti contoh-contoh itu lebih dari cukup.
Baca Juga :5 Bangsa Kuno ini Dikenal Dengan Kebiasaan Maksiatnya yang Gila
Perang Dunia Ketiga sebenarnya bukanlah hal yang baru. Dulu, bahkan sebelum munculnya huru-hara di Timur Tengah, wacana PDIII (Perang Dunia III) juga sudah mulai digulirkan. Hal tersebut dipicu dari banyaknya kejadian besar yang terjadi kala itu. Untungnya negara-negara yang berkaitan dengan peristiwa tersebut melakukan langkah yang cukup bijak sehingga tak sampai membuat mereka mengumumkan darurat perang.
Berikut adalah kejadian di masa lalu yang sebenarnya lebih dari cukup untuk memicu terjadinya PDIII.
Peristiwa ini bisa dibilang yang paling buruk sepanjang sejarah Amerika Serikat. Terlepas dari banyaknya korban yang ada, kejadian ini bisa dibilang aib bagi Amerika yang gagal melakukan tindakan preventif, padahal kita tahu betul bagaimana ketatnya regulasi mereka soal pengamanan udara. Apalagi pihak Gedung Putih mengatakan jika yang bertanggung jawab atas kejadian ini adalah Al-Qaeda. Makin tercoreng muka Paman Sam.
Ada alasannya kenapa Kim Jong Un begitu membenci Korsel. Hal tersebut tak lain karena perang yang pernah terjadi antara dua negara ini di tahun 1950 dulu. Tak pernah ada penyelesaian antara dua negara ini membuat Korut dan Korsel keukeuh untuk tetap terpisah. Kembali ke belakang, perang ini adalah ekor dari skenario panjang Perang Dingin. Sehingga meskipun judulnya Korut VS Korsel, tapi yang terlibat dalam perang ini cukup banyak.
Seperti yang kita tahu, Soviet telah menancapkan pengaruhnya di Afghan selama bertahun-tahun. Komunisme adalah tujuan mereka. Mujahidin lokal pun tak terima dengan hal ini dan akhirnya melakukan perlawanan. Pecahlah kemudian perang Soviet versus Afghan yang memakan waktu sampai 9 tahun ini. Sebenarnya perang ini juga tak hanya melibatkan kedua negara, tapi di belakang mereka, terutama para Mujahidin, ada intervensi asing.
25 Januari 1995 mungkin saja jadi tanggal dimulainya Perang Dunia 3. Untungnya, berkah bersabar oleh tokoh-tokoh terkait, mimpi buruk tersebut tidak terealisasi. Kisah mulanya, saat itu Norwegia dan Amerika meluncurkan roket satelit untuk meneliti Aurora Borealis di Artik. Karena roketnya akan melalui Rusia, Norwegia pun meminta izin kepada pemerintah Rusia. Namun, pesan tersebut tak pernah sampai.
Stanislav Petrov adalah pria yang bertanggung jawab untuk menjaga kontrol sebuah bunker canggih Soviet. Suatu ketika alarm di bunker tersebut menyala dengan kerasnya. Alarm ini sendiri adalah penanda khusus jika Amerika melakukan serangan ke Soviet. Petrov dihadapkan dengan pilihan melakukan serangan balik atau diam saja. Tapi, pria ini memutuskan untuk menunggu.
Baca Juga : 8 Negara Ini Dipercaya Bakal Menguasai Dunia di Masa Depan
Jika saja kejadian di atas diplintir sedikit, mungkin hari ini kita bakal merasakan gelapnya zaman peperangan yang gila itu. Untungnya Tuhan menakdirkan lain dan masih selamatlah kita dari perang. Nah, setelah selamat dari rentetan kejadian ini, maka baiknya lebih berhati-hati lagi. Gesekan sekecil apa pun kalau timing provokasinya pas pasti bakal pecah jadi perang.
Tahun 2025 baru saja dimulai, China sudah bikin dunia gemetaran. Bukan bicara soal perang tapi…
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang bocah kecil bermain skuter sendirian di tengah…
Dunia sepakbola Indonesia sedang geger-gegernya. Jelang lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang bakal diselenggarakan di…
Aktor laga Sandy Permana, yang dikenal lewat perannya dalam sinetron kolosal, ditemukan tewas dengan luka…
Hampir setiap hari masyarakat Indonesia mengernyitkan dahi dengan kasus-kasus absurd tapi nyata yang hadir di…
Kasus memilukan terjadi di sebuah sekolah dasar swasta di Medan, Sumatera Utara, ketika seorang siswa…