Banyak pahlawan devisa yang berusaha mencari nafkah untuk keluarganya hingga ke negeri orang. Namun, tak semuanya kembali pulang dengan sepenuh jiwa raga.
Nasib malang dialami Nur Afifah Daeng Damin asal Sulawesi Tenggara. Ia bekerja menjadi seorang ART di Malaysia, tepatnya untuk Etiqah Siti Noorashikeen Mohd Sulong yang merupakan mantan finalis Masterchef negeri Jiran tersebut.
Kejadian ini mengejutkan banyak pihak, apalagi kalau sudah menyangkut Indonesia-Malaysia. Tak jarang sebuah polemik bisa membuat hubungan antar negara jadi panas dingin. Namun bagaimana peristiwa nahas ini bisa terjadi?
Melapor ke polisi kalau Nur Afifah tak sadarkan diri
Melansir dari beberapa sumber, terduga pelaku, yakni Etiqah dan suaminya, melapor kepada polisi pada 13 Desember 2021 lalu. Dalam keterangannya, mereka menyatakan baru pulang dari liburan di Kundasang yang puluhan km jauhnya dari kediaman mereka. Saat itu, Nur Afifah dalam kondisi sedang tak sadarkan diri. Namun kemudian dinyatakan tewas.
Atas pelaporan ini, pihak berwanang segera melakukan penyelidikan. Namun Etiqah dan suaminya masih bertatus saksi saat polisi meminta keterangan. Ada beberapa kondisi saat Nur Afifah ditemukan selain tak sadarkan diri, ialah adanya beberapa luka-luka dan luka bakar.
Plot twist, pelapor diamankan oleh polisi
Seperti anime Detektif Conan, ternyata sehari setelahnya malah Etiqah dan sang suami yang harus diamankan oleh polisi. Alasannya adalah tuduhan pasangan ini sebagai otak di balik peristiwa tewasnya Nur Afifah, sang ART asal Sulawesi Tenggara. Pada tanggal 28 Desember 2021 saat menjalani persidangan, keduanya juga tidak mengajukan pembelaan ketika pembacaan dakwaan di depan hakim. Meski begitu, alasan pembunuhan ini masih belum dijelaskan ke publik.
Etiqah dan sang suami, Ambree Yunas, adalah pasangan yang cukup dikenal di Malaysia. Kejadian ini membuat terperangah, karena Etiqah sendiri merupakan mantan finalis Masterchef Malaysia 2012, sedangkan sang suami adalah seorang kontraktor. Akan tetapi, pihak berwajib melihat dugaan pemalsuan keterangan atas keduanya.
Jerat hukuman mati menanti bila terbukti bersalah
Yang bikin merinding adalah jeratan hukuman mati bisa membelit keduanya apabila nanti terbukti bersalah. Etiqah dan Ambree memiliki kuasa hukum terpisah. Pihak Etiqah meminta pengajuan jaminan untuk sang klien, mengingat kliennya memiliki 3 anak yang masih balita dan ada pula yang menyusui. Pengadilan secara tegas menolak permohonan ini.
BACA JUGA: Istri Banting Tulang Jadi TKW, Suami Nikah Lagi dengan Alasan yang Bikin Geram Netizen
Ironis ketika niat bekerja malah berakhir tragis dan ini bukan pertama kalinya dialami tenaga kerja Indonesia. Nur Afifah harus meregang nyawa di ladang ia hendak mencari nafkah. Semoga proses penegakan hukum berjalan dengan seadil-adilnya.