Mungkin Anda masih ingat dengan jelas bagaimana seorang pemuda membantai 38 orang turis di Tunisia, atau kejadian di Virginia Tech yang yang membuat 30 orang kehilangan nyawa. Ada satu korelasi di antara dua kejadian tersebut dan juga berbagai peristiwa memilukan lainnya. Anda mungkin tidak sadar bahwa rata-rata pelakunya masih cukup muda.
Hal ini menjadi fakta yang mencengangkan, bagaimana ternyata umur tidak mempengaruhi seseorang untuk melakukan hal-hal buruk yang berakibat fatal. Mengingatkan Anda bagaimana para pemuda bisa berlaku sangat kejam, berikut daftar kejadian sadis yang pelakunya adalah orang-orang muda.
1. Chong Seung-Hui
Sepanjang tahun 2007 lalu dunia diwarnai oleh aksi kecaman terhadap kejadian yang menimpa kampus Virginia Tech. Tempat ini menjadi saksi atas terbunuhnya sekitar 30 orang tak berdosa oleh seorang maniak bernama Cho Seung-Hui. Perlu diketahui kalau mahasiswa keturunan China ini melakukan pembunuhan tersebut hanya dalam 9 menit.
Fakta yang cukup mencengangkan lainnya adalah ternyata umur Cho yang masih cukup muda yakni 23 tahun. Semasa kuliah pemuda ini sudah diindikasi memiliki sifat yang kejam dan bengis. Beberapa karyanya seperti drama seringkali menceritakan pembunuhan dan sadisme.
2. James Holmes
Pemuda yang mengaku sebagai titisan Joker ini melakukan kekejian ketika film Batman bertajuk The Dark Knight Rises pertama kali premier. James menembaki para penonton yang mengakibatkan 13 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Hal ini menjadi sesuatu yang timpang, dimana di kampus James adalah orang baik dan berprestasi. Indikasi gangguan kejiwaan memang sangat masuk akal, namun alasan ini ditolak ketika tim pengacaranya melontarkan hal tersebut ketika persidangan.
3. Behriq Breivik
Psikopat satu ini namanya menjadi melegenda ketika ia melakukan pembunuhan 8 orang tak berdosa dengan meledakkan sebuah bom mobil. Tak cukup dengan itu, Breivik juga membunuh tidak kurang dari 69 orang di sebuah perkemahan musim panas. Uniknya, meskipun melakukan pembunuhan kelas berat dan terorisme, Breivik hanya dihukum 21 tahun penjara.
Sistem hukum di Norwegia tempat lelaki 32 tahun ini tinggal, mengharamkan hukuman mati, seberat apa pun pelanggaran yang dilakukan. Di dalam penjara Breivik juga diisolasi karena membahayakan para penghuni lain, namun otoritas setempat melarang hal tersebut dengan alasan kemanusiaan.
4. Dzokhar Tsarnaev
Bagaimana pemuda pendiam berubah menjadi pembunuh kejam? Mungkin pertanyaan ini yang akan Anda lemparkan begitu melihat wajah polos dan kekanakan Dzokhar Tsarnaev. Mungkin terlihat innocent, tapi pemuda 21 tahun ini adalah pelaku utama terbunuhnya 3 orang serta terlukanya 264 lainnya di event marathon Boston 2013 lalu.
Sama seperti Breivik, si pemuda ini tidak mendapatkan hukuman mati sebagai ganjarannya. Ia hanya menerima beberapa puluh tahun kurungan penjara.
5. Dylann Roof
Beberapa bulan yang lalu juga sempat terjadi kejadian yang cukup membuat terkejut banyak orang. Adalah seorang Dylann Roof yang telah membuat gempar jamaat Gereja Emannuel African Methodist Episcopal dengan tembakan beruntun ke segala arah. Akibatnya, 9 orang meninggal serta puluhan lainnya terluka.
Mungkin anda bakal emosi ketika mendengar alasan pemuda 21 tahun ini. Seperti yang dikatakan pihak setempat, Roof ternyata membenci orang-orang kulit hitam. Gereja tempatnya beraksi sendiri mayoritas jamaatnya adalah keturunan negro Afrika dan Amerika. Ia bahkan berharap aksinya akan bisa memicu peperangan antar ras di Amerika Serikat.
6. Saifeddine Rezgui
Kejadian Paling mencengangkan tentu saja yang dilakukan oleh pemuda ini di Tunisia beberapa waktu lalu. Berbekal senjata Kalashnikov ia membuat 38 orang meregang nyawa. Kebanyakan para korbannya sendiri adalah turis yang tengah berlibur di sana. Ada yang mengatakan ketika beraksi Rezgui menunjukkan wajah gembiranya.
Kejadian ini pun seakan membuat kerabat dan tetangga dekat Rezgui kaget bukan main. Pasalnya, ketika di rumah pemuda 23 tahun ini terkenal sangat ramah dan taat menjalankan ibadah. Kuat kemungkinan kalau Rezgui terlibat kelompok ekstrimis dan didoktrin dengan pemikiran radikal. Aksi pemuda ini pun berakhir ketika polisi berhasil membekuknya dalam keadaan tak bernyawa.
Sangat disayangkan ketika para pemuda yang harusnya melakukan sesuatu yang bisa dibanggakan justru berkebalikan. Kelabilan dan ketidakdewasaan pemikiran jadi alasan kuat kenapa young killer ini melakukan aksi mematikannya. Pemuda juga sangat idealis sehingga mereka tentu akan memperjuangkan apa yang diyakini benar.
Sayangnya, mereka kehilangan kontrol diri sehingga bagai melakukan aksi membabi-buta seperti itu. Mudah-mudahan tidak ada lagi hal-hal seperti ini ke depannya.