BPRI
Tidak terasa 10 November hadir lagi dan peringatan Hari Pahlawan dilakukan di seluruh penjuru Indonesia. Sang Saka Merah Putih dikibarkan di mana-mana. Upacara dilakukan di semua tempat dengan tema yang sama. Menghargai jasa pahlawan yang telah tiada dan berlaku baik untuk kemajuan Nusa dan Bangsa yang terus berkonflik ini.
Di masa lalu, semua orang berjuang untuk kemerdekaan hingga 17 Agustus 1945. Setelah Jepang kalah, perjuangan yang sengit ternyata tidak juga usai. Selama 5 tahun hingga 1950, rakyat Indonesia harus mempertahankan kemerdekaan hingga perang melawan Belanda dan sekutu meletup di mana-mana.
Dari sekian banyak pejuang yang ada di Indonesia pada masa 1945-1949, ada satu kelompok pejuang sangat hebat. Dengan diketuai oleh Bung Tomo, kelompok yang memiliki nama Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) ini menggempur musuh dengan mempertaruhkan nyawa. Bagi mereka, lebih baik mati daripada tidak merdeka dan kembali dijajah. Berikut ulasan tentang BPRI dan kehebatannya.
Sebelum BPRI akhirnya dibentuk menjadi organisasi pemberontak di Surabaya, Bung Tomo masih tergabung dengan PRI atau Pemuda Republik Indonesia yang dia dirikan dengan dua tokoh angkatan muda bernama Sumarsono dan Ruslan Wijayasastra. Satu bulan pasca proklamasi kemerdekaan, organisasi ini resmi dibentuk dan cabangnya ada di banyak kota besar di Indonesia.
Secara garis besar, BPRI terlibat perang secara fisik atau urat saraf. Anggota BPRI juga melakukan serangan langsung ke markas musuh. Mereka berusaha menghabisi satu per satu musuh dengan diam-diam. Dengan senjata yang seadanya, mereka akan habis jika sampai melakukan serangan langsung kepada tentara sekutu yang dibawa Belanda ke Indonesia.
Pasca dibentuk di Surabaya, BPRI akhirnya bermunculan di daerah-daerah yang juga berdiri PRI. Organisasi yang awalnya sangat kecil ini jadi berdiri secara masif dan melakukan segala bentuk perjuangan tanpa takut apa pun. Meski nyawa taruhannya, mereka mau melakukan apa saja asal sekutu mau keluar dari Indonesia dan mengakui kemerdekaan yang telah diproklamasikan.
Meski anggotanya campur aduk dan berasal dari semua lapisan masyarakat, perjuangan BPRI sangatlah hebat. Salah satu bentuk perjuangan dari BPRI adalah peristiwa 10 November di Surabaya. Kelompok pejuang ini melakukan perjuangan dengan sekuat tenaga hingga akhirnya Inggris memberlakukan serangan umum yang membabi buta dan memakan banyak korban jiwa.
Inilah perang BPRI yang dipimpin oleh Bung Tomo. Tanpa peran serta BPRI mungkin lecutan perjuangan di Indonesia tidak akan naik setinggi-tingginya dan Indonesia diakui kemerdekaannya. Selamat Hari Pahlawan dan mari jaga Indonesia bersama-sama agar darah dan nyawa yang dikorbankan tidak sia-sia.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…