Pembeli adalah raja. Pernyataan tersebut sepertinya sudah terpatri di dalam jual beli. Di mana si pelanggan wajib mendapatkan pelayanan yang bagus dari para penjual. Lalu untuk si pedagang sendiri, kehidupannya pun tak dipikirkan. Dapat pelanggan yang baik ya bersyukur. Tapi kalau konsumennya menyebalkan ya dijadikan sebuah cobaan.
Berdasarkan fenomena di atas, pembeli adalah raja sepertinya tak berlaku untuk saat ini. Sebab, orang zaman sekarang sifatnya berbeda dengan baheula. Di mana dahulu menjunjung tinggi sopan santun. Sedangkan sekarang, pepatah tersebut dianggap jadi pernyataan paten dalam sarana jual beli yang tak bisa dibantahkan. Maka dari itu, Boombastis.com akan mengulas alasan mengapa sebutan pembeli adalah raja tak perlu lagi diterapkan di masa sekarang.Cekidot!
Pelanggan jadi suka bersikap seenaknya
Istilah pembeli adalah raja membuat para pelanggan kebanyakan jadi besar kepala. Di mana mereka suka sekali bertindak seenaknya kepada sang pedagang.
Misalnya menawar dengan harga yang cukup rendah atau hanya melihat-lihat barang tanpa mau membereskannya. Hal tersebut tentulah membuat si pedagang rugi. Tapi apa mau dikata, gara-gara pepatah pembeli adalah raja, si pedagang jadi tak bisa berbuat apa-apa.
Permintaan pelanggan yang tidak masuk akal
Banyak sekali fenomena tentang pelanggan meminta sesuatu yang tidak masuk akal kepada penjual. Misalnya ingin membeli bando tapi yang bentuknya kotak. Hal seperti inilah yang membuat para pedagang menjadi geregetan sendiri.
Kalau si pedagang melayani pembuatan bando sesuai keinginan sih enggak masalah. Lah ini, penjual saja hanya memperdagangkan bando dengan model terbatas namun si pelanggan ingin yang bentuknya berbeda. Mau mengusir tak enak, ingin diam saja rasanya kemarahan sudah sampai ubun-ubun.
Konsumen terkadang tidak tahu sopan santun
Kalau dalam poin ini, pada umumnya dialami oleh pedagang toko online. Cara berkomunikasi inilah yang jadi masalahnya. Para pembeli di toko daring kerap kali berekspektasi mendapatkan pelayanan yang cepat dan baik dari penjual.
Namun nyatanya hampir semua pedagang toko online tidak bisa memberikan pelayanan dengan cepat karena suatu hal. Nah, dari sini biasanya pembeli akan marah-marah dan terkadang mengucapkan sumpah serapah lantaran pesannya tak kunjung dibalas.
Konsumen mudah tersinggung dan menyampaikan kekesalannya ke media sosial
Zamannya media sosial, kini semua orang bisa memposting apa saja tanpa disaring terlebih dahulu. Dalam kasus pembeli adalah raja ini, fenomena yang terjadi yaitu konsumen sering memposting perlakuan dari penjual ke dirinya yang menurutnya buruk.
Pada akhirnya, orang-orang menganggap kalau toko tersebut pelayanannya buruk. Dan toko yang dimaksud menjadi sepi pembeli. Padahal belum tentu masalah ini berasal dari penjual.
BACA JUGA : 10 Kelakuan Nyeleneh Para Pembeli Online Shop Ini Malah Buat Gak Bisa Berhenti Ngakak
Pembeli adalah raja bukanlah istilah untuk para pedagang yang harus mengistimewakan konsumennya. Namun lebih kepada penjual memberikan pelayanan yang bagus ke konsumen. Tapi untuk konsumen sendiri juga wajib menghormati para pedagang dengan tidak berlaku seenaknya saja. Intinya dua-duanya harus berlaku baik tanpa merugikan satu sama lain.