Bukan lagi rahasia, kalau ada pembangunan proyek pemerintah besar-besaran, biasanya muncul pula para miliarder yang baru. Hal itu tidak terlepas dari lahan yang dibebaskan juga dibayar dengan harga yang tinggi pula oleh pemerintah. Bahkan tak jarang malah jadi lebih kaya karena uangnya tadi dipakai buat usaha dan investasi.
Seperti yang terjadi akhir-akhir ini di beberapa desa di Yogyakarta. Ya, pasalnya adanya pembangunan tol Yogya-Bawen, membuat banyak orang mendadak tajir. Malahan ada yang langsung borong mobil buat keluarga. Lalu benarkah hal tersebut? Biar gak penasaran simak ulasan berikut.
Proyek besar pembangunan tol Yogya-Bawen
Dalam usaha meningkatkan infrastruktur Indonesia, dilakukan beberapa pembangunan besar di beberapa tempat. Salah satunya adalah pembangunan tol Yogya-Bawen yang sedang ramai diperbincangkan. Dilansir dari laman Detik, proyek ini lumayan besar karena bisa menghabiskan dana hingga sekitar Rp7,5 triliun.
Jumlah yang disebutkan itu sudah termasuk biaya pembebasan lahan dan konstruksinya. Proyek pembangunan tol ini awalnya sempat mengalami kendala, karena beberapa orang tidak setuju disebabkan area yang dilalui merupakan alur lahar Merapi sehingga rawan. Hingga akhirnya menurut anjuran dari Sultan HB X, jalan tol ini akan dibuat melayang sehingga tidak terlalu berdampak jika memang lahar keluar lagi dari Gunung Merapi.
Banyak orang desa yang jadi miliarder
Lantaran banyak orang yang tanahnya dibebaskan oleh pemerintah, wajar kalau bermunculan miliarder di sana. Pasalnya tanah tersebut dihargai sangat mahal, sehingga warga pun untung banyak. Salah satu kakek di Sleman yang bernama Kamidi misalnya, ia jadi miliarder di usia tuanya dan menerima ganti rugi Rp4,5 M.
Dia akan membagikan uang dengan anak-anaknya dan menghimbau agar tidak dibelikan mobil dan berhemat. Namun ada juga warga yang langsung membeli 3 mobil sekaligus seperti Suminato. Uang ganti rugi diterima dibuat beli mobil dirinya dan dua anaknya, serta sebagian dipakai untuk biaya hidup dan tanggungan sekolah.
Lalu sampai mana pembangunannya?
Meskipun sudah menggelontorkan biaya yang lumayan banyak, namun proses pembangunan proyek ini belum sampai di tahan konstruksi. Masih banyak lahan yang ternyata harus dibebaskan lagi. Bukan hanya itu, seperti yang dijelaskan sebelumnya, daerah yang akan dibangun tol ini merupakan area yang rawan bencana.
Oleh sebab itu, para petinggi dan ahli sedang mendiskusikan masalah lebih lanjut mengenai jalan mana saja yang akan menjadi tol penyambung Yogya-Bawen. Namun demikian, semua akan dikerjakan dengan cepat supaya sesuai dengan target, di mana tahun 2023 jalan ini bisa dipakai. Saat ini selain pembebasan lahan, juga dilakukan pembersihan di areal yang sudah dibeli pemerintah itu.
Menggelontorkan dana yang fantastis
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, estimasi biaya dari pembangunan keseluruhan adalah Rp7,5 triliun. Namun demikian, dalam masalah pembebasan lahan, dilansir dari laman Harian Jogja, ada sekitar Rp365 miliar sudah digelontorkan. Angka ikut lumayan besar karena para penduduk pun mendapatkan ganti rugi yang lumayan.
Dilansir dari laman Detik, rata-rata penduduk desa yang dibebaskan lahannya menerima uang Rp1-3 miliar untuk tanah mereka. Namun tak menutup kemungkinan kalau ada yang dibayar lebih karena punya banyak tanah. Bahkan ada yang dapat Rp12 miliar dari tanah yang sudah dibebaskan untuk pembangunan tol Yogya-Bawen ini.
Wajar saja banyak yang menjadi miliarder di Yogyakarta, karena tanah mereka dibebaskan oleh pemerintah. Namun demikian, uang tersebut banyak yang dipakai buat beli tanah baru dan investasi oleh para penduduk di sana. Meskipun ada yang langsung belanja mobil banyak, namun sedikit saja yang melakukannya.