in

‘Kalahkan Indonesia’ Pembalap Malaysia Ini Jadi Orang Asia Tenggara di MotoGP

Dari sekian banyak nama Asia Tenggara berlaga di MotoGP, Hafizh Syahrin bisa dibilang merupakan pembalap kawasan ini yang memiliki kiprah bagus. Bahkan capaiannya di lomba balap motor yang paling bergengsi ini mengalahkan Doni Tata, Ratthapark Wilairot dan Khairul Idham Pawi dulu. Seperti yang kita ketahui dahulu hanya sampai di kelas kedua atau ketiga di ajang tersebut.

Nama, Hafizh Syahrin untuk para kalangan pencinta pembalap, tentu nama yang masih asing. Namun, pembalap asal Malaysia tersebut  sukses menorehkan sejarah hebat di MotoGP. Bersama Tim Satelit Yamaha pria 23 tahun ini kerap menunjukkan penampilan bagus ketika mengarungi balapan 2018. Lalu seperti apakah Hafizh ini ? simak ulasannya berikut.

Merupakan pembalap Asia Tenggara mampu tembus sepuluh besar Moto2

Pembalap Moto 2 [Sumber Gambar]
Sebagai seorang pembalap karier pria asal Malaysia ini bisa dikatakan luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan mampunya ia masuk dalam sepuluh besar di kelas Moto2. Meski tidak meraih podium tertinggi, namun kiprahnya ini menjadi orang Asia Tenggara yang menorehkan hasil tersebut. Gaya balapnya yang ngotot dan penuh teknik menjadi kelebihan pria janggung satu ini Bahkan apa dilihat rekor tersebut ia mengalahkan catatan bagus para pembalap tanah air di ajang tersebut.

Pembalap termuda Asia Tenggara mampu bermain di kelas Raja

Pembalap Termuda [Sumber Gambar]
Selain ukir rekor bagus di kelas Moto2, pria 23 tahun asal Malaysia ini juga tercatat sebagai pembalap pertama Asia Tenggara yang bermain di kelas Moto GP (Kelas Raja). Bahkan pria asal Malaysia itu kini menjadi orang kawasan Asia bagian tenggara membalap di kompetisi balap kuda besi tersebut. Saat ini ia mencatatkan hasil bagus dengan mampu menduduki peringkat kedua belas tabel kelasemen.

kiprahnya di GP akan bergabung dengan pabrikan seperti Valentino Rossi

Kiprahnya di MotoGP [Sumber Gambar]
Kiprah pertama kali di ajang balapan akbar tersebut menjadikan Hafizh Syahrin bergabung dengan pabrikan Yamaha. Meski tergabung dengan tim satelit, namun jelas masuk di tim garbu tala adalah sebuah keuntungan. Selain bertemu dengan pabrikan kompetitif, ia juga bisa belajar banyak dari pembalap lain di sana. Semisal dengan Valentino Rossi yang juga tergabung dengan pabrikan Yamaha.

Meskipunn masih berada pada tim satelit tetap dirinya menjadi kebanggaan untuk Asia Tenggara. Ke berhasilnya dapat menjadi contoh untuk kita semua bahwa usaha akan membuat kita mewujudkan impian. Dukungan dari banyak pihak baik pemerintah dan sponsor tentu dapat menjadi pelucut untuk kita selalu memperhatikan atlet untuk dapat berprestasi.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Jangan Disepelekan! Tangan Mati Rasa Bisa Jadi Penyebab Datangnya 3 Penyakit Ini

Black September, Kelompok Teroris Palestina yang Membuat Nyali Israel Ciut Seketika