Kedatangan Michael Essien tak hanya menjadi angin segar bagi klub berjuluk Maung Bandung tersebut, namun dilihat dari skala yang lebih luas, hal itu juga membawa dampak yang signifikan bagi sepak bola Indonesia pada umumnya. Ini membuktikan bahwa Indonesia menjadi salah satu destinasi favorit pemain kelas dunia.
Relasi romantis antara pemain Afrika dengan sepak bola Indonesia memang bukan hal baru. Bahkan, banyak pemain Afrika yang merasa kalau Indonesia adalah “surga” bagi mereka. Hal itu tak terlepas dari besaran gaji yang mereka terima dari klub Indonesia yang rata-rata lebih tinggi ketimbang yang mereka peroleh dari klub-klub di benua Afrika tempat mereka berasal.
Dengan hadirnya Essien, bolehlah kita berharap dan sedikit beranda-andai bahwa tak lama lagi Indonesia bakal menjadi tujuan eksodus para pemain top Eropa di benua Asia, selain Tiongkok tentunya. Nah, selain Essien, nama-nama di bawah ini cukup berpotensi lho untuk merumput di kasta tertinggi liga sepak bola di Indonesia.
Kevin Prince Boateng
Kevin sejatinya lahir di Jerman. Sejak tahun 2004 – 2009 ia membela timnas Jerman U19, U20, serta U21 secara berurutan. Namun, pada Juni 2009, ia mengungkapkan bahwa dirinya sudah tak lagi tertarik berkostum Der Panzer.
Kevin lebih memilih untuk membela timnas Ghana, lantaran ayahnya memang berkebangsaan Ghana. Meski saat ini hubungannya dengan timnas Ghana tak begitu akur, karena persoalan indisipliner dirinya, namun Ia sempat membela Ghana di piala dunia 2010 di Jerman untuk mengisi pos yang ditinggalkan Essien akibat cedera.
Portofolio klubnya juga cukup mentereng ternyata. Ia tercatat pernah berseragam Hertha Berlin, Tottenham Hotspur, Schalke 04, dan AC Milan. Saat dirinya masih bermain di AC Milan, kamu tentu masih ingat dengan gocekan indahnya sebelum menjebloskan bola ke gawang Barca yang berakhir dengan skor 2- 0 untuk kemenangan Milan.
Saat ini ia bermain untuk tim asal La Liga, Las Palmas. Debutnya telah dimulai sejak 22 Agustus tahun lalu. Beberapa bulan setelah resmi berseragam, ia berhasil menyarangkan gol spektakuler ke gawang Villareal yang oleh para pundit di sana dianggap sebagai salah satu gol terbaik tahun itu.
Umumnya pemain Afrika yang telah berusia 30 tahun ke atas sudah tak banyak dilirik oleh tim besar Eropa. Nah, jika Las Palmas tak tertarik untuk memperpanjang kontraknya yang akan berakhir pada musim panas tahun depan nanti, klub-klub Indonesia bisa berlomba-lomba untuk mendatangkannya.
Samuel Eto’o
Siapa sih yang tak kenal nama ini? Kiprahnya di Barcelona begitu melegenda. Ketajamannya kala di usia prima tak kalah galak dengan tandem Lionel Messi di Barca saat ini, Luis Suarez. Ia juga menjadi pemain pertama yang mampu memenangkan Treble bersama dua klub berbeda, Barca – Inter Milan, selama dua musim berturut-turut!
Klub-klub besar yang pernah ia bela, di antaranya adalah Real Madrid, Barcelona, Inter Milan, dan Chelsea. Pada transfernya tahun 2011 lalu, ia pernah memecahkan rekor sebagai pemain dengan gaji termahal di dunia €20 juta.
Dan saat ini Eto’o bermain untuk sebuah tim asal Turki yang bernama Antalyaspor. Jika mengacu pada tim yang saat ini ia bela, bukan hal mustahil jika dirinya sudi merumput di liga tanah air kita. Usianya memang sudah lawas, 36 tahun, namun hal itu tak akan menghalangi insting tajamnya mengoyak jala lawan.
John Obi Mikel
Saat ini usianya baru menginjak umur 29 tahun. Periode emas pesepak bola. John Michael Nchekwube Obinna adalah seorang warga negara Nigeria. Ia adalah salah satu lulusan terbaik dari 3.000 anak-anak Nigeria yang tergabung dalam Akademi Sepak Bola Pepsi. Beranjak dewasa tim sepak bola profesional pertamanya adalah Lyn, sebuah klub yang bermarkas di Norwegia.
Sedangkan babak baru sekaligus masa-masa cemerlangnya banyak ia nikmati di Chelsea. Selama bermain di klub asal London itu, ia berhasil mendatangkan dua trofi Premier League, empat piala FA Cup, satu piala FA, dua piala Liga, satu trofi Liga Eropa, serta tak ketinggalan satu trofi paling bergengsi di daratan Eropa, Liga Champions.
Nah, saat ini ia sedang bermain di klub asal Cina, Tianjin TEDA dengan status bebas transfer. Persib bisa memanfaatkan Michael Essien sebagai mantan rekan seperjuangannya di Chelsea untuk menjalin komunikasi dan merayu Obi Mikel agar mau menyeberang ke Indonesia dan berseragam biru.
Didier Drogba
Selain Eto’o, pemain Afrika lainnya yang sangat terkenal adalah Didier Drogba. Kedatangan Taipan Minyak asal Rusia, Abrahimovic, berhasil mendatangkan dirinya dari Marseille. Bersama Jose Mourinho, Didier Drogba sukses mengibarkan bendera biru Chelsea setinggi-tingginya. Ia pula yang berhasil mencetak gol penyama kedudukan dan mencetak penalti kemenangan untuk memboyong trofi paling prestisius di Eropa, Champions League, ke Stamford Bridge.
Selain Chelsea, ia juga pernah bermain untuk Shanghai Shenhua dan Galatasaray. Saat ini Didier Drogba bermain untuk klub Mayor League Soccer bernama Montreal Impact.
Meski ia sudah memasuki usia senja, 39 tahun, ketajamannya tak otomatis luntur. Ia bahkan menjadi pemain yang mampu mencetak hat-trick sejak pertama kali debut menjadi starter. Hat-trick itu juga terbilang sempurna karena dilesakkan masing-masing lewat kedua kaki dan kepalanya.
Kalaupun ia memang mau bermain di liga Indonesia, semua klub pasti menginginkan tanda tangannya. Lihat saja Christian Gonzales, yang meski usianya sama-sama sudah 39 tahun, tapi beberapa waktu lalu ia berhasil menyarangkan lima gol di babak semifinal pada ajang piala presiden.
Nah, itulah sederet nama-nama pesepakbola tenar yang mungkin saja mau merumput di negeri kita. Eits, jangan pesimis dulu, sebelum diresmikan, tak ada dari kita yang berani menduga kalau Essien mau bermain di liga Indonesia, kan?
Lalu, apakah mungkin klub-klub Indonesia bisa mendatangkan pemain kelas wahid sekaliber Messi atau Ronaldo? Oh jelas tentu bisa saja, tapi nanti, kalau mereka sudah berusia 43 dan 45 tahun serta sudah tak ada klub yang mau menampung keduanya.