Sudah menjadi rahasia umum, pasca Timnas Indonesia mau menggunakan pemain naturalisasi banyak pesepakbola manca yang mengajukan diri bersedia membela panji garuda. Tercatat, lebih dari lima orang yang kerap diam-diam mengirim kode lewat akun sosial media mereka, punya hasrat ingin jadi bagian Tim Merah Putih. Seperti contohnya adalah Sandy Walsh, pemain Liga Belgia itu kerap mempertontonkan kecintaan terhadap Timnas.
Lalu ada Darren Sidoel yang menurut laporan laman Bolalob.com, mengutarakan kalau PSSI memanggilnya, pemain ini siap mempertimbangkan untuk berseragam Garuda. Meski dalam kenyataan hasrat mereka besar, namun kini yang jadi pertanyaan adalah seberapa besar sumbangsih akan diberikan. Apakah betul kualitas pemain lokal tidak cukup sehingga harus ada naturalisasi.
Toh, bila dilihat-lihat lagi prestasi mereka juga tidak banyak fantastis selama merumput di kompetisi Eropa. Tidak percaya? Simak ulasan berikut untuk membuktikannya.
Bergabung dengan klub Kroasia, Joey Suk jauh dari gelar
Gairah Joey Suk ingin bergabung dengan Timnas, tentu tidaklah bisa di padang sebelah mata. Pasalnya, selain pernah menunjukan kecintaan pada Indonesia, menurut laman Kumparan dirinya juga pernah hampir jadi WNI. Terlepas, dari hal tersebut bila dilihat track recond-nya di kompetisi Eropa, Joey sangat bisa menambah kekuatan Timnas apabila jadi naturalisasi.
Tapi, jika yang dijadikan pertimbangan adalah capaian klub yang dibelanya yakni HNK Gorica, agaknya PSSI harus berpikir-pikir lagi tentangnya. Hal ini lantaran, kesebelasan Liga Teratas Kroasia tersebut sedang jauh sekali dengan gelar. Berada pada urutan 6, tim tersebut sudah menelan sembilan kekalahan dan kemasukan 32 gol.
Tim yang dibela Sandy Walsh berada di papan bawah Liga Belgia
Sama halnya dengan Joey Suk tadi, kiprah Sandy Walsh bersama klub Liga Belgia juga jauh dari kata bagus. Malahan dari penelusuran penulis kini S.V. Zulte Waregem, berada pada peringkat papan bawah. Dan hanya berjarak beberapa tim saja dari jurang degradasi. Dalam perjalanannya klub Sandy tersebut telah menelan 13 kali kekalahan.
Dan hanya mampu menorehkan delapan kemenangan saja, poin mereka kumpulkan adalah 33. Angka yang pastinya mustahil untuk mereka bisa menjadi juara. Selain hal tadi, nestapa lain yang dirasakan S.V. Zulte Waregem adalah poin mines yang dirasakan klub lantaran antara jumlah kemasukan dan mencetak gol jumlahnya sangatlah timpang.
Tak mungkin juara, Jordy Tutuarima malah bersiap merasakan degradasi
Selain nama-nama tadi, Jordy Tutuarima juga mempunyai kisah pilu dengan klub yang dibelanya. Di mana kini kesebelasannya yakni, De Graafschap tengah berada pada posisi sulit kompetisi teratas Liga Belanda. Tim identik dengan kostum warna biru dan putih itu, saat ini berada di jurang degradasi.
Mengumpulkan poin 25, kesebelasan tersebut sudah merasakan 25 kekalahan dan baru 7 kali mengecup kemenangan. Kondisi yang tergolong buruk, lantaran harus membuat Jordy dan kawan-kawan turun kasta. Jordy Tutuarima sendiri memiliki hasrat ingin gabung Timnas lantaran ingin berlaga di ajang AFF. Kawannya Stefano Lilipaly, juga sempat dicurhati mengenai keinginannya Jordy membela panji merah putih.
Prestasi tim pemain beradarah Wonosobo, Derren Sidoel juga miris
Seperti telah diungkapkan di awal tadi, tentang bagaimana keinginan pemain berdarah Wonosobo ini berseragam merah putih. Klub Derren Sidoel, juga bisa dikatakan juga alami perjalanan yang tidak mengenakan. Di mana K.S.V. Roeselare yang berlaga di divisi B Belgia menempati dasar klasemen musim 2019/2020.
Bahkan untuk sementara hasil terbaik pernah dicatatkan adalah imbang. Meski pilu, perjalanan karier Derren tergolong unik. Pasalnya, sebelumnya sempat menimba ilmu bersama klub Liga Inggris Reading.
BACA JUGA: Inilah 5 Pemain Timnas Indonesia yang Pernah Cetak Gol Atas Nama Negara Lain
Fakta-fakta sangat mengejutkan dan juga bisa dijadikan pertimbangan untuk melakukan naturalisasi. Jangan sampai pada akhirnya layaknya membeli kucing dalam karung. Kalau sekiranya kemampuan 11, 12 dengan pemain asli tanah air, seharusnya potensi lokal yang ditingkatkan. Dan ingat segala yang instan selalu tidak baik untuk berbagai macam hal.