Kritikan, olok-olokan, sampai caci maki, tentu menjadi sebuah makanan sehari-hari bagi seorang atlet sepak bola. Kebebasan berpendapat dan kerap diartikan sebagai bentuk cinta oleh para fans, menjadi alasan kenapa mereka acap kali mendapatkan hal tersebut. Meski begitu, namun kerap ditemui hal-hal seperti itu didapatkan dalam porsi tidak seimbang.
Di mana, kerja keras para aktor lapangan hijau kerap terlupakan oleh para pemain ke 12 lantaran sebuah kesalahan kecil. Padahal bila dirangkum keseluruhan penampilannya, si pemain memiliki jasa yang besar. Kalau diibaratkan pepatah, hal tersebut sama dengan “nila setitik rusak susu sebelanga”. Dan berikut deretan pesepakbola berlabel bintang yang punya kisah seperti hal tadi.
Bintang Manchester United Paul Pogba
Jika berpatokan masalah gol dan jumlah assist, selama Liga Inggris musim 2018/2019 tentu Pual Pogba menjadi yang teratas dari semua punggawa Manchester United. Di mana mantan Juventus ini telah melesatkan 13 gol dari 35 pertandingan dan menorehkan 9 assist. Selain itu, pemain 26 tahun juga menjalankan peran vital di lini tengah klub berjuluk Setan Merah tersebut.
Paul Pogba receives abuse from a fan. We don’t deserve him. #mufc pic.twitter.com/tW5lkyN62b
— United Zone (@ManUnitedZone_) May 12, 2019
Walaupun performanya sangat positif, namun Pogba tetaplah mendapatkan caci maki oleh para fans. Bahkan seorang pemain ke 12 MU menyuruhnya pergi dari klub saat laga terakhir melawan Cardiff City. Buruknya laga terakhir Manchester United dan kegagalan menembus peringkat atas klasemen liga, disebut-sebut menjadi salah satu biang keladi hal tersebut terjadi kepada Paul Pogba.
Penentu kemenangan Real Madrid di Liga Champions 2018
Seperti halnya Pogba, punggawa Real Madrid asal Wales yaitu Gareth Bale juga harus rela makan hati lantaran ulah fansnya sendiri. Nahasnya, hal semacam itu juga pernah dirasakannya ketika di luar lapangan. Contohnya adalah pada tahun 2015 lalu, usai laga leg kedua Liga Champions Madrid Vs Juve dirinya mendapatkan sumpah serapah ketika hendak meninggalkan stadion.
Padahal bila melihat kariernya di Santiago Bernabeu, Bale sukses mempersembahkan sejumlah trofi bergengsi mulai dari Piala Dunia Antar Klub, Liga Champions, sampai Copa Del Ray. Bahkan kerap menjadi pemain Madrid yang menjadi penentu gelar-gelar yang dibanggakan oleh fans. Salah satu buktinya ketika dua golnya antar Real Madrid, mendapatkan gelar ke 13 Liga Champions.
Legenda sepak bola Portugal Cristiano Ronaldo
Usut punya usut, dalam sejarahnya ternyata tidak hanya Bale saja yang harus bermurah durja lantaran aksi fans Real Madrid. Legenda sepak bola Portugal Cristiano Ronaldo juga pernah merasakannya. CR7 pada umumnya di caci maki dalam bentuk siulan dan cemooh oleh para Madridista.
Kondisi tidak mengenakannya tersebut, sepertinya menjadi catatan merah dalam kariernya di Real Madrid yang sangat fenomenal. Mulai persembahkan empat gelar Liga Champions, berikan trofi La Liga dan selalu menciptakan lebih dari 20 gol selama berkarier di kesebelasan asal Ibukota Spanyol tersebut. Walaupun gusar, namun alasannya pergi dari Real Madrid ke Juventus bukan terkait hal tersebut.
Sadio Mane mendapatkan caci maka fans negaranya sendiri
Sosok lain yang juga mempunyai kisah tidak mengenakan tersebut adalah Sadio Mane. Pemain andalan Liverpool ini mendapatkan caci maki ketika membela Timnas tanah kelahirannya. Dilansir Boombastis dari Detik.com, Mane berulang kali disoraki oleh suporter Senegal. Dia dikritik lantaran dianggap tak mampu memberikan penampilan terbaik di Timnas.
Kejadian itu sendiri terjadi pada tahun 2018 silam, tepatnya ketika Timnas Senegal melawan Equatorial Guinea di Kualifikasi Piala Afrika. Berkat hal tidak mengenakan tersebut, Mane dikabarkan sampai berlinang air mata sesaat akan kembali ke ruang ganti pada akhir pertandingan yang dimenangkan Senegal 1-0 tersebut.
BACA JUGA: Seperti Tidak Ada Habisnya, Aksi Suporter Ini Buat Sepak Bola Indonesia Layak Dibubarkan
Kalau melihat kisah-kisah tadi, sepertinya kata apes layak untuk disematkan kepada mereka. Apalagi banyak cacian fans yang datang kepada mereka dalam level brutal. Walaupun pilu, namun hal tersebut merupakan sebuah bentuk resiko pekerjaan mereka yang melibatkan banyak orang.