Seperti biasanya tahun ini Ramadan datang lagi dengan segala berkahnya. Meski di tuntut untuk berpuasa, namun bukan alasan untuk kita bermalas-malas lantaran dituntun menahan lapar. Begitu juga dengan beberapa pemain sepak bola Asing di Indonesia yang harus tetap menjalankan rukun islam ketiga tersebut, walaupun harus jalani pertandingan yang berat di kompetisi tanah air.
Sepak bola sendiri merupakan salah satu olahraga yang bisa dikatakan berat setelah tinju. Diperlukan kekuatan fisik yang lebih untuk bisa melakoninya. Bahkan acap kali pemain dunia harus meninggal kewajiban tersebut. Meskipun bukan perkara mudah, namun beberapa pemain Asing Indonesia ini tetap puasa walaupun harus menendang bola di saat Ramadan seperti sekarang. Siapa sajakah mereka? Simak ulasannya berikut.
Mantan pemain Real Madrid Julian Faubret yang berpuasa pertama kali di Indonesia
Sebagai seorang pemain asing beragama Islam, tahun ini adalah yang pertama dirinya menjalankan ramadan di Indonesia. Menjadi seorang yang taat akan perintah sang kuasa, Julian pun memilih tetap berpuasa walaupun harus jalani latihan dan pertandingan berat. Menurutnya dengan menjalankan ajaran Islam dalam kegiatan sehari-hari akan membuat moral dan etika seseorang lebih baik. Bahkan berkat hal tersebut juga dirinya akhirnya menjadi seorang mualaf. Adanya rekan tim yang beragama Islam pastinya membuatnya jauh lebih mudah dalam menjalankan ibadah tersebut.
Makan Konate tetap berpuasa walaupun harus bantu Sriwijaya meraih juara
Setelah raih hasil kurang bagus di kompetisi musim lalu, kini target juara menjadi prioritas yang ingin diwujudkan oleh Sriwijaya. Sebagai pemain yang diandalkan Makan Konate dituntun untuk mampu penuhi target tersebut. Kedanti begitu, namun mantan pemain Persib ini ternyata tak mau untuk melupakan puasa. Dilansir laman Indosport, Konate bahkan tidak memerlukan adaptasi untuk menjalankan ibadah tersebut di Indonesia. Bahkan cuaca pun tidak pernah menjadi halangannya ketika menjalankan perintah agama tersebut. Berbeda dengan Julian Faubret tadi, inilah Ramadan kesekian bagi pemain berasal Mali tersebut.
Terkenal sebagai ahli Ibadah, Manuchekhr Dzhalilov tetap berpuasa
“Sudah banyak pemain asing SFC yang saya kenal, namun soal ibadah tidak ada yang seperti Manu. Dia tidak pernah absen dan jika di jalan lebih banyak berzikir,” begitulah ungkap rekan timnya Ichsan seperti dikutip dari Tribun Sumsel. lewat hal tersebut pastinya Manuchekhr Dzhalilov tidak akan melupakan yang namanya Puasa, meskipun dirinya harus berjuang di kompetisi tanah air. Dzhalilov sendiri kini menjadi penyerang mematikan miliki Sriwijaya, beberapa kali umpan dan golnya sukses membuat tim asal kota Palembang itu menjadi pemenang diakhiri pertandingan.
Pemain bertahan Persipura asal Mali siap berpuasa sebulan penuh
Selain beberapa nama tadi Abdoulaye Meiga juga menjadi pemain asing di kompetisi Indonesia tetap menjalani puasa. Pertandingan berat dan suhu panas Jayapura agaknya bukan menjadi penghalangnya untuk menjalankan ibadah tersebut. Bahkan dirinya mempunyai niatan untuk tidak pernah bolong sekalipun dalam laksanakan rukun islam ketiga tersebut. Dilansir laman Indosport, ia mengaku apabila akan berpuasa selama satu bulan penuh. Jam puasa yang lebih pendek dari pada di negara asal Mali juga menjadikan ibadahnya lebih mudah di Indonesia.
Kebiasaan menjalankan puasa sembari bertanding, bukan halangan Dilshod untuk berpuasa
Dilshod, pastinya masih menjadi nama yang asing di telinga pencinta sepak bola nasional. Gelandang berperawakan besar ini baru tahun ini bermain di kompetisi Indonesia. memperkuat kesebelasan asal Medan yakni PSMS sejauh ini Dilshod bisa dikatakan memiliki peran vital dengan selalu menjadi pilihan utama di lini tengah. Seperti halnya pemain muslim tadi, pria asal Uzbekistan juga akan menjalani puasa meski harus menjalani kompetisi liga 1 yang berat. Dilansir laman, SuperBall.id, menjalani ibadah tersebut bukanlah sebuah halangan. Hal ini dikarenakan di klub lamanya ia juga bertanding sembari melakukan puasa.
Beberapa kisah ini menjadi bukti apabila puasa bukanlah penghalang untuk melakukan pekerjaan berat. Asalkan kita mempunyai tekad dan niat hal tersebut akan dilalui dengan mudah. Apalagi puasa di Indonesia bisa dikatakan mudah lantaran waktu lebih pendek, bayangkan bila di luar negeri pastinya akan jauh lebih berat dan lama.