in

Ada Insiden Peluru Nyasar di Gedung DPR, Begini Teori Masuk Akal Para Netizen

Belum selesai urusan politik yang berhubungan dengan pergantian presiden, Indonesia digegerkan kembali oleh suatu masalah. Yup, hal tersebut tak lain adalah insiden penembakan yang terjadi di ruangan DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Diketahui ada dua ruangan yang terkena tembakan. Tak selang beberapa lama setelah kejadian itu, polisi pun langsung memeriksanya.

Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kedua ruangan tersebut, polisi pun memberikan kesimpulan. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan bahwa peristiwa tersebut bukan insiden penembakan seperti yang kita bayangkan sebelumnya. Diduga itu adalah murni dari peluru nyasar. Kesimpulan sudah keluar, tapi banyak para netizen yang menganggap kalau kepolisian terlalu cepat menyimpulkan kejadian ini. Alhasil bahkan banyak dari warganet yang melakukan analisa pribadi terkait kejadian penembakan tersebut. Simak ulasannya berikut.

Jarak lapangan dan Gedung DPR yang jauhnya tak masuk di akal

Ada sebuah pernyataan netizen yang membuat warganet lainnya mengangguk setuju. Menurut akun @CepJohan, ia mengatakan kalau dugaan peluru nyasar itu terlalu cepat. Apalagi si pelaku penembak sudah ditemukan dalam waktu yang cukup singkat. Padahal menurutnya jarak efektif pistol standard latihan adalah sekitar 50 meter.

Jarak gedung ke lapangan terlalu jauh [Sumber Gambar]
Hmm.. ada benarnya memang pendapat netizen yang satu ini. Sebab, kumparan.com telah mencoba menghitung jarak antara Gedung DPR dengan Lapangan Tembak dari aplikasi Google Maps. Ketika diukur, ternyata jaraknya adalah sekitar 389,50 meter. Mungkin pengukuran menggunakan aplikasi satu ini bisa saja salah. Tapi setidaknya pengukuran antara aplikasi dan sebenarnya tidak jauh berbeda. Hmm ada yang aneh sepertinya…

Peluru nyasar tapi di lantai yang berbeda? Patut dipertanyakan nih

Seperti yang kita tahu kalau peluru nyasar itu sasarannya acak. Tidak ditentukan ke mana arah peluru akan ditembakkan. Nah, kalau kasus yang satu ini memang patut dipertanyakan nih Sahabat Boombastis. Seperti yang dikatakan oleh akun @liem_id, jika peluru menyasar ke lantai 13 dan juga 16.

Penembakan di ruang yang berbeda [Sumber Gambar]
Kalau dipikir-pikir, sepertinya tidak masuk di akal lantaran letak lantainya sangat berjauhan. Jika penembakan dilakukan secara tidak sengaja, maka peluru tak akan jauh dari lantai 13 atau 16. Atau bisa juga peluru akan jatuh ke ruangan yang sama. Setuju enggak para netizen yang budiman?

Bambang Susatio minta kaca film, netizen pun mempertanyakan

Melihat kejadian ini, pemilik ruangan yaitu Bambang Susatio tak ingin peristiwa tersebut terulang kembali. Maka dari itu, Bambang Susatio memutuskan supaya ruangannya diganti kaca film saja agar tak terlihat dari luar. Memang sih keputusannya benar, tapi apa itu tidak percuma pak?

Bambang Susatio minta kaca film [Sumber Gambar]
Alasannya karena kaca film hanya berfungsi supaya segala aktivitas di dalam ruangan tidak terlihat. Untuk perlindungan dari peluru nyasar, rasanya kaca ini tidak efektif karena tetap bisa ditembus. Hal ini pun memicu komentar dari netizen dengan akun @jokoedy6. Ia menganggap kalau ada jenis kaca yang digunakan sebagai perlindungan dari peluru nyasar seperti Lexant Sheet. Hmm.. bagaimana Pak Bambang Susatio? Ada ide bagus nih dari warganet satu ini.

Rudal aja yang nyasar, peluru jangan

Berbeda dari beberapa analisa netizen di atas, Akun twitter @negativisme malah mengharapkan kalau yang nyasar jangan peluru, tapi rudal saja. Waduh kalau benar kejadian, maka bakal terjadi kekacauan luar biasa tuh. Bahkan hebohnya mungkin melebihi berita bencana beberapa waktu lalu. Negara juga mungkin akan pingsan sejenak lantaran salah rodanya dirudal.

Rudal nyasar [Sumber Gambar]
Tapi, tenang ungkapan @negativisme cuma sekedar guyonan kok. Mungkin ia bermaksud agar kejadian ini membuat sadar para anggota dewan yang kerjaannya nggak maksimal. Entah rapat pas tidur, eh kebalik, atau menghabiskan anggaran untuk hal-hal yang sebenarnya belum urgent. Ya, semoga kejadian ini bisa memberikan pelajaran, di samping memang harus terus dipantau. Kalau tidak bisa-bisa anggota dewan kerjanya mobile semua, alias di rumah. DPR atau freelancer pak?

Begitulah pendapat dari para netizen yang mengomentari insiden penembakan di Gedung DPR kemarin. Hampir semuanya beranggapan kalau kasus ini disengaja, bukan karena peluru nyasar. Banyak warganet yang mengungkap kejanggalan-kejanggalan pada fenomena tersebut dengan menyertakan bukti-buktinya. Kalau menurutmu kira-kira bagaimana? Kami sih menduga ini ulah Deadpool yang iseng main bedil di Senayan.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Balada Asian Para Games 2018, Event Besar Olahraga Asia yang Berjalan Sepi

Jejak Amien Rais, Politikus Reformasi yang Sukses Tumbangkan Orde Baru pada 1998 Silam