Terkadang sebuah karya dari seorang pelukis terkesan tidak berharga saat pelukisnya masih hidup. Bahkan dipandang sebelah mata, dan dianggap tidak memiliki cita rasa seni yang tinggi. Namun setelah pelukisnya meninggal dunia, barulah lukisannya menjadi sangat berharga. Terlebih jika pelukisnya meninggal dunia karena bunuh diri. Karyanya jadi semakin berharga dan para kolektor mau merogoh koceknya dalam-dalam untuk mendapatkan lukisanya.
Beberapa pelukis besar dunia yang karyanya dikenal sangat mahal meninggal dengan bunuh diri. Kebanyakan mengalami gangguan mental atau tekanan batin yang membuat mereka tidak tahan lagi untuk hidup. Inilah tujuh pelukis bunuh diri dan karya terakhirnya yang menjadi mahal di pasar lelang benda mewah dunia!
1. Vincent Van Gogh – Daubigny’s Garden
Kebanyakan orang mengenal lukisan Van Gogh yang berjudul Wheathfield With Crows sebagai lukisan terakhir sebelum ia bunuh diri. Namun beberapa peneliti mengatakan jika lukisan itu diselesaikan oleh Van Gogh dua minggu sebelum ia mengakhiri hidupnya dengan menembakkan peluru ke dadanya. Sebelum kejadian itu ia sempat menyelesaikan satu lukisan lagi yang memiliki judul Daubigny’s Garden.
Lukisan ini menggambarkan sebuah padang gandum dan taman dari Charles-François Daubigny, pelukis yang Van Gogh sukai. Pada 27 Juli 1890, Van Gogh ke taman untuk melukis “Daubigny’s Garden”. Setelah lukisannya selesai ia menembakkan sebuah peluru ke dadanya. Ia tak langsung meninggal dunia dan sempat mendapat perawatan hingga dua hari sebelum akhirnya benar-benar pergi dari dunia ini. Setelah Van Gogh meninggal dunia, lukisannya menjadi incaran para kolektor dan membuat ibu yang ditinggalkannya kaya raya.
2. Arshile Gorky – Agony
Arshile Gorky adalah pelukis dengan jenis lukisan abstrak. Ia mengekspresikan sesuatu dengan sebuah bentuk sederhana dan warna yang sangat menyala. Dua tahun sebelum ia mengakhiri hidupnya, Arshile mengalami hal-hal terberat dalam hidupnya. Pada tahun 1946, sebuah kebakaran menghabiskan studionya, lukisan berharga yang Arshile buat hancur lebur. Beberapa minggu kemudian ia didiagnosa mengidap kanker. Tak berselang lama ia mendapati istrinya berselingkuh dengan pelukis lain hingga perceraian tak dapat dihindari lagi.
Setelah bercerai dan berpisah dengan dua putrinya, pada tahun 1947 Arshile kembali aktif melukis dan menghasilkan beberapa lukisan fenomenal seperti Agony, dan The Ploug And The Song. Pada tahun 1948, Arshile mengalami kecelakaan dan mengakibatkan tangannya tak bisa digunakan untuk melukis. Kehilangan segala hal yang ia punya membuat Arshile memutuskan mengakhiri hidupnya. Dan Agony adalah lukisan terakhirnya. Sebuah ekspresi emosi dari Arshile tentang kebakaran yang memulai nasib buruknya hingga akhirnya ajal ia ciptakan sendiri.
3. Richard Gerstl – Nude Sel-Portrait With Palette
Sebelum memutuskan meninggal dunia dengan menggantung dirinya pada sebuah tali di depan cermin, Richard Gerstl sempat menjalin hubungan gelap. Ia meniduri seorang wanita bernama Mathilde yang merupakan istri dari seorang komposer bernama Arnold Schoenberg. Saat keduanya kepergok oleh Arnold, Richard dan Mathilde masih melanjutkan hubungan hingga akhirnya Mathilde menyerah. Ia memilih kembali ke Arnold karena masih berat dengan anak-anaknya.
Merasa sedih karena dikhianati, Gerstl menjadi frustrasi. Ia menikam tubuhnya sendiri dengan pisau meski tak berhasil membuatnya meninggal. Akhirnya ia memutuskan menggantung tubuhnya di usianya yang masih 25 tahun. Lukisan terakhir dari Richard berjudul Nude Self-Portrait With Palette. Sebuah lukisan tubuhnya yang sedang telanjang yang menunjukkan kesedihannya. Lukisan ini dikerjakan dengan sangat tergesa-gesa sebelum ia tak tahan untuk segera pergi dari dunia ini.
4. Jean-Micherl Basquiat – Riding With Death
Jean-Micherl Basquiat memulai karir sebagai pelukis grafiti di jalanan saat masih berusia belasan tahun. Baru saat menginjak usia 20 tahun ia memulai serius melukis di kanvas. Lukisan-lukisan yang ia buat perlahan namun pasti mendapatkan perhatian dari dunia. Banyak yang mengakui keahlian dari Jean sehingga ia menjadi salah satu pelukis yang diakui pada tahun 1988.
Namun ketenaran ini ternyata tak bertahan lama. Jean yang seorang pecandu narkoba harus mengakhiri hidupnya saat ia masih berusia 27 tahun. Ia mengkonsumsi campuran heroin dan kokain yang membuatnya overdosis. Lukisan terakhir dari Jean yang berjudul Riding With Dead mendapat banyak pujian. Lukisan sederhana ini berisi konsep spiritual tentang sebuah kematian.
5. Constance Meyer – Une Famille Dans La Desolation
Ada dua versi dari cerita kematian Constance. Pertama adalah ia membunuh dirinya sendiri di dalam studio saat ia mengerjakan lukisan berjudul Une Famille Dans La Desolation ( A Miserable Family). Lukisan yang belum selesai ini akhirnya diselesaikan oleh partnernya yang bernama Pierre-Paul Proud’hon. Setelah itu lukisan ini menjadi sangat terkenal hingga Piere juga meninggal dunia.
Versi kedua mengatakan jika kedua orang ini mengerjakan lukisan bersama-sama. Setelah itu keduanya memutuskan bunuh diri bersama dengan Constance memotong lehernya sendiri sementara Pierre menyileti tubuhnya. Kejadian ini terjadi pada tahun 1821 dengan Pierre meninggal dunia dua tahun kemudian. Une Famille Dans La Desolation adalah karya kolaborasi terakhir dengan tema keluarga yang menyedihkan. Wujud keluarga Pierre yang amburadul dengan banyak anak.
6. John Minton – The Death Of James Dean
Lukisan terakhir dari John Milton berjudul The Deat Of James Dean adalah lukisan yang belum selesai. Lukisan ini mengisahkan seorang yang sedang mengalami kecelakaan di sebuah lingkungan yang sangat kumuh. Seorang pelukis bernama Ruskin Spear yang merupakan teman dari John mengatakan jika figur dalam lukisan itu adalah James Dean. Seorang aktor Hollywood yang meninggal dunia dalam kecelakaan saat usianya masih 24 tahun.
Spear memercayai jika lukisan ini adalah bukti penderitaan anak muda di zaman itu yang juga dirasakan oleh Milton hingga ia bunuh diri. Milton kehilangan rasa percaya dirinya setela beberapa lukisan abstrak yang membuatnya terkenal ditolak beberapa kali oleh kliennya. Ia memutuskan mengakhiri hidupya karena tak merasa mampu lagi menghasilkan lukisan yang sangat bagus dengan nama John Milton sebagai pembuatnya.
7. Nicolas De Stael – Le Concert
Nicolas De Stael mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas gedung saat berusia 41 tahun. Ia mengalami depresi karena merasa tidak mampu menyelesaikan lukisannya lagi. Seperti lukisan terakhir yang berjudul Le Concert. Nicolas meninggalkan lukisan tak selesai ini dan memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cepat. Le Concert adalah lukisan Nicolas paling ambisius karena memiliki panjang 6 meter dan lebar 3,5 meter.
Nicolas dikenal sebagai seorang pelukis yang sangat produktif. Ia telah menghasilkan karya hingga ratusan lukisan dalam waktu yang sangat singkat. Nikolas bahkan menyelesaikan 147 lukisan hanya dalam 5 bulan saat ia mulai hidup sendiri. Kesepian dan depresi membuat ia mengakhiri hidupnya dengan cara yang mengenaskan.
Itulah tujuh pelukis yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Semoga karyanya yang sangat berharga bisa menginspirasi kita semua. Serta kita memetik pelajaran hidup dari kisah mereka yang sangat tragis.