in

Pelican Crossing Mulai Dibangun di Jakarta, Inilah Perbedaan dengan Jalur Penyeberangan Biasa

DKI Jakarta mulai repot karena ingin menyambut Asian Games yang akan diadakan pada pertengahan Bulan Agustus nanti. Mulai dari pengecatan semua fasilitas jalan raya sampai pembangunan pelican crossing. Yap, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membangun pelican crossing di sekitaran Bundaran HI. Ini dibangun bukan semata-mata karena ingin menyambut Asian Games saja Sahabat Boombastis. Tapi juga sebagai penggantian jembatan penyeberangan yang dirobohkan karena menghalangi pandangan menuju ke patung selamat datang di Bundaran HI menurut Anies Baswedan kepada kompas.com.

Mungkin beberapa di antara kalian masih asing dengan yang namanya pelican crossing. Ya karena di kehidupan sehari-hari kita hanya dikenalkan oleh zebra cross saja. Bahkan, di pelajaran zaman SD pun juga belum ada penjelasan detail mengenai pelican crossing ini. Jadi, kita bahas lebih detail apa yang dimaksud dengan pelican crossing ya Sahabat Boombastis.

Pelican crossing dibangun sebagai pengganti JPO yang dirobohkan [Sumber Gambar]
Pelican crossing ternyata hanya singkatan saja Sahabat Boombastis. Ia mempunyai kepanjangan pedestrian light controlled crossing. Secara sederhana, dilansir dari tirto.id jika fasilitas ini merupakan zebra cross yang dilengkapi dengan alat kontrol lampu pengatur lalu lintas di tempat penyeberangan jalan.

Anies Baswedan mencoba pelican crossing [Sumber Gambar]
Sebenarnya, pelican crossing ini sudah ada sejak dulu lho. Bahkan, pelican crossing ini sebelum dibuat, dilakukan eksperimen terlebih dahulu oleh Road Research Laboratory Inggris. Mereka melakukan percobaan selama enam tahun lamanya mulai dari 1950 hingga 1956. Lalu, pelican crossing baru dirilis pada tahun 1968 yang menampilkan zebra cross lebih modern lagi dengan penambahan tiang, lampu dan juga tombol. Lalu, pada saat rilis, para pengembang juga mengatakan kalau pelican crossing ini bisa membuat pengemudi memberi jalan kepada orang yang ingin menyeberang. Tentunya tanpa membutuhkan kehadiran polisi yang dapat menghemat sumber daya manusia.

Ada tombol pada tiang pelican crossing [Sumber Gambar]
Nah, sudah tahu kan sejarahnya dari pelican crossing? Sekarang kita beralih ke perbedaannya dengan zebra cross. Menurut pengamat transportasi yaitu Djoko Setijowarno, kalau pelican crossing ini merupakan zebra cross yang di-upgrade dan dilengkapi dengan fitur pendukung lain. Jika zebra cross hanya berupa garis hitam dan putih saja. Namun untuk pelican crossing terdapat lampu untuk penanda kalau ada orang menyeberang. Selain itu ada tombol pada tiang yang berfungsi sebagai penghenti kendaraan supaya orang dapat menyeberang dengan bebas tanpa takut ditabrak. Lalu sebagai pelengkap, ada juga fitur suara yang mengeluarkan bunyi jika ada orang yang sedang menyeberang.

Jadi itulah pelican crossing yang sedang ramai dibicarakan Sahabat Boombastis. Sebenarnya fungsinya sama saja, namun lebih aman menggunakan pelican crossing. Dikarenakan ada fitur-fitur pendukung yang bisa membuat si pejalan kaki bebas menyeberang. Namun untuk menggunakannya sebaiknya lebih bijak atau lebih tepatnya jangan seenaknya. Sehingga sebelum menyeberang, lihat dulu keadaan apakah memungkinkan untuk melewati pelican crossing pada saat itu.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

4 Hal Memilukan yang Dialami Pasca Terjadinya Gempa di Lombok

Ketumbar Dioplos dengan Bahan Kimia, Begini Ciri-cirinya yang Patut Diperhatikan