in

Beruntun, Terungkapnya 3 Kasus Pelecehan Pasien oleh Dokter yang Bikin Miris

Seorang Dokter di Malang diduga lecehkan pasien [Sumber gambar]

Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris merata di Tanah Air, dimana salah satunya melibatkan seorang dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur.

Belum padam kejadian pasien diperkosa dokter lewat bius di Bogor, seorang wanita dengan inisial QAR mengaku menjadi korban pelecehan seksual oknum dokter. Hal ini terjadi pada tahun 2022, ketika dirinya menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut.

Tiga tahun bungkam hingga korban berani buka suara

Kasus yang menimpa QAR tampaknya menorehkan trauma bagi dirinya. Terbukti, butuh tiga tahun sebelum wanita tersebut berani buka suara atas kemalangan yang menimpanya. Kronologinya, saat itu QAR menjalani perawatan di Persada Hospital, Kota Malang. Ia menderita sinusitis serta sakit kepala (vertigo) berat.

Mau tidak mau, QAR harus menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit elit di Kota Malang tersebut. Diperiksa oleh dokter AY, QAR justru mengalami hal-hal yang sangat mengganggu, baik secara mental maupun psikis. QAR mengaku bahwa dokter AY benar-benar membuat dirinya tidak nyaman. Tak hanya disuruh buka baju dengan dalih cek kondisi jantung, diambil foto pada bagian dadanya, hingga mendapatkan kiriman chat bertubi-tubi dari dokter tersebut.

Berani speak up karena merasa senasib dengan korban-korban kekerasan seksual oleh dokter

QAR mengaku bahwa tidak mudah bagi dirinya untuk membuka fakta pelecehan seksual yang dilakukan oleh dokter yang merawatnya. Lewat media sosial Instagram-nya, ia menjelaskan bahwa dirinya memberanikan diri untuk speak up karena maraknya berita kasus-kasus dokter yang melecehkan pasiennya.

Selain bersimpati kepada para korban, ia juga berharap bahwa dengan keberaniannya mempublikasikan peristiwa yang dialaminya, tidak akan ada lagi korban dari para dokter yang tak hanya melecehkan pasien, tetapi juga integritas-nya.

Dokter anestesi di Bogor lecehkan korban dengan dibius

QAR memang tidak sendiri. Masih segar dalam ingatan kita bagaimana biadabnya seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi, Priguna Anugrah Pratama. Profesinya justru disalahgunakan untuk menjebak dan melakukan kejahatan terhadap orang yang seharusnya mendapatkan bantuan dari mereka.

Pihak kepolisian menduga bahwa ada lebih dari satu wanita (kemungkinan tiga) yang menjadi korban kebejatan Priguna dengan modus yang sama. Atas perbuatannya, dia dikenakan Pasal 64 KUHP dan terancam pidana penjara maksimal 17 tahun penjara.

Kasus pelecehan oleh dokter kandungan di Garut

Di Garut juga terjadi kasus pelecehan pasien oleh dokter. Korbannya seorang wanita yang saat itu melakukan pemeriksaan kandungan dengan ultrasonografi (USG) bersama spesial kandungan, Muhammad Syafril Firdaus. Padahal menurut temannya, dokter tersebut teliti dan informatif.

Saat memeriksakan kandungan, sang korban juga mengeluhkan rasa sakit di payudara kiri setiap bangun tidur. Dokter pun kemudian menawarkan untuk memeriksanya. Namun saat diperiksa, pasien merasa bahwa dokter tersebut melakukan tindakan pelecehan dengan meremas-remas bagian dadanya. Selain itu, sang dokter juga sering mengirim pesan-pesan WhatsApp yang tidak senonoh.

KKI siap sanksi dokter AY

Kasus ini tampaknya juga sudah sampai ke Konsil Kesehatan Indonesia. Badan yang mengawasi dan mengatur profesi tenaga kesehatan di Indonesia dengan tugas utama mencakup pembinaan, pengawasan, serta pengaturan registrasi dan sertifikasi bagi tenaga kesehatan.

Ketua KKI, drg. Arianti Anaya menjelaskan bahwa pihaknya bakal memproses laporan kasus pelecehan seksual dokter AY tersebut dengan melibatkan Majelis Disiplin Profesi (MDP) serta kolegium. Menurut Arianti, langkah ini perlu demi menjaga kredibilitas KKI sebagai institusi yang bertugas meningkatkan mutu serta menjaga profesionalisme seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan.

Untuk kasus pelecehan oleh dokter di Malang, Supervisor Humas Persada Hospital Sylvia Kitty Simanungkalit menjelaskan bahwa saat ini dokter AY statusnya diberhentikan sementara oleh manajemen rumah sakit. Hal ini berkaitan dengan dugaan pelanggaran etika yang dilakukannya terhadap pasien perempuan asal Kabupaten Serang, Provinsi Banten, pada akhir September 2022.

Written by Bayu Yulianto

Polemik Ijazah Jokowi, dari Kecurigaan Font sampai Tak Boleh Difoto Saat Ditunjukkan

Katanya Krisis Ekonomi Kok Malah Borong Emas, Ada Apa?