Kehebatan suatu klub bola, sejatinya tidak terlepas dengan kualitas para pelatihnya. Makin top dan cerdik seorang pelatih, meskipun harus mengurusi tim tidak berkompeten, masih ada kemungkinan juara. Sebaliknya, sebagus apapun sebuah tim dan pemain, kalau pelatihnya asal-asalan yang bakal hancur juga .
Nah ternyata di Indonesia dulu, timnas kita juga sempat merasakan pelatih kelas dunia. Ya melalui tangan mereka, beberapa gelar dapat diraih namun ada pula yang pulang dengan kekecewaan. Terlepas dari semua itu, suatu kebanggaan bisa mendatangkan para pelatih kelas dunia itu. Lalu siapa saja mereka? Simak ulasan berikut.
Wiel Coever bikin Indonesia masuk final olimpiade
Mendengar namanya mungkin sangat asing buat kita, namun siapa sangka pelatih yang satu ini ternyata sempat terkenal jadi salah satu terhandal di dunia. Sempat melatih klub kenamaan Feyenoord Belanda, siapa sangka dia ditawari tawaran melatih tim skuad Garuda 1976. Dan siapa sangka dalam olimpiade Montreal 1976 itu, timnas merah putih bisa sampai di partai final berhadapan dengan Korsel. Namun sayang dalam adu penalti kita harus tunduk dengan negeri ginseng itu. Namun paling tidak Coever membuktikan betapa ahlinya dirinya dalam meracik timnas.
Ivan Toplak juga sempat membawa merah putih sampai ke puncak
Nama Ivan Toplak sendiri sempat jadi buah bibir dunia lantaran karirnya sebagai pelatih yang luar biasa. Ya pria yang satu ini sempat beberapa kali menangani timnas Yugoslavia 1984. Lalu kemudian mengelana ke beberapa negara untuk menemukan tim baru mana lagi yang membutuhkan “tangan dinginnya”. Namun siapa sangka tawaran justru berasal dari Indonesia yang kala itu juga persepaknbolaannya juga sedang merosot. Target yang diberikan untuk Toplak pun lumayan tinggi, mulai dari juara SEA Games hingga masuk final piala dunia. Namun sayang tak satu pun terlampaui lantaran menurutnya rapuhnya organisasi dan kerja sama yang seharusnya dibenahi dulu.
Peter Withe sang mantan pemain emas di Indonesia
Pelatih yang satu ini sempat menjadi pusat perhatian lantaran menerima pinangan untuk melatih timnas. Ya, mantan pemain yang berjaya tahun 80-an ini memang digadang akan membawa sang merah putih ke puncak dunia. Pasalnya dulu, dirinya lah yang sempat jadi kartu AS Aston Villa menjadi juara dalam gelar piala Champions setelah mengalahkan Bayern Munchen. Namun sayang karena adanya satu dan beberapa alasan, akhirnya Peter Withe tidak bisa memenuhi targetnya di ajang SEA games dan berakhir pada pemecatan.
Wim Rijsbergen, sang bintang lapangan Belanda dan tangan besinya di timnas
Sama seperti yang lain Wim Rijsbergen juga memiliki karir tak kalah cemerlang ketimbang yang lain. Berasal dari klub ternama Belanda Feyenoord Rotterdam, nama pemain ini terus melambung bahkan membawa Belanda ke peringkat ke tiga piala Eropa. Hingga akhirnya di memilih untuk gantung sepatu dan melatih Ajax junior. Hingga akhirnya tawaran lain menanti dengan ditunjuknya dirinya menjadi asisten pelatih Trinidad dan Tobago. Sudah sampai ke piala dunia tawaran lain datang, ya dirinya menjadi pelatih timnas Indonesia tahun 2012. Namun siapa sangka banyak pemain yang mengeluh akibatnya sang pelatih harus dipecat. Imbasnya, Indonesia kalah 10 kosong dengan Bahrain karena tidak ada pelatih handal.
Foppe de Haan sang arsitek di lapangan hijau di Indonesia
Namanya mungkin asing buat kita namun tidak di sepak bola Belanda. Sempat melatih salah satu tim ternama asal negara kincir angin Foppe SC Herenveen selama 19 tahun, pria yang satu ini ditunjuk sebagai direktur teknik timnas dalam ajang Asian Games Qatar. Meskipun pada prakteknya, dirinya lebih sering menepati posisi sebagai seorang pelatih. Namun siapa sangka tim asuhannya ini malah digasak habis-habisan oleh Irak 6-0 sehingga dirinya harus rela mencopot jabatannya sebagai salah satu pelatih timnas.
Ya, itulah beberapa pelatih kelas dunia yang ternyata sempat menangani timnas Indonesia. Ternyata mau sehebat apapun pelatih yang dibawa tidak menjamin Indonesia bisa juara dengan mudah. Banyak hal yang harus dibenahi namun tidak pula menutup kemungkinan kelak hal itu akan terwujud jika terus berusaha.