in

Inilah 4 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Sinetron Dunia Terbalik

Indonesia kangen berat dengan tayangan sinetron macam Si Doel Anak Sekolahan dan Keluarga Cemara. Klise kalau dibilang tayangan seperti ini edukatif, yang benar ya karena kisahnya benar-benar dekat dengan hidup mayoritas penontonnya. Tapi sepertinya belakangan ini dunia sinetron di Indonesia sedang mengalami perombakan besar-besaran. Setelah beberapa tayangan serial remaja yang terkesan mengada-ada atau plot yang tak kunjung berakhir hingga tiga kali Lebaran, muncul sinetron Dunia Terbalik yang membawa angin segar.

Sinetron Dunia Terbalik yang dibintangi oleh sejumlah pemain profesional seperti Agus Kuncoro, Indra Birowo, Sutan Simatupang, Mieke Amalia, dan lainnya ini selalu berhasil menempati posisi pertama dalam rating tayangan televisi nasional. Dan berikut ini ada empat hal yang bisa dipetik dari tayangan ini yang mungkin belum kalian sadari.

Apapun Keadaannya Pria Adalah Tulang Punggung Keluarga

Sinetron ini memperlihatkan situasi di mana beberapa istri memilih bekerja menjadi TKW untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga, sementara tugas rumah tangga dan menjaga anak menjadi kewajiban suami. Tentu saja hal ini sebenarnya bisa dibilang sebagai sindiran bagi kaum lelaki yang harusnya menjadi tulang punggung keluarga. Seperti kata salah satu tokohnya, Bakja, “Sekuat apapun tulang rusuk ,tak akan bisa menjadi tulang punggung, karna kalau di paksan akan patah.”

Koswara [image source]
Meski demikian dalam sinetron ini diperlihatkan satu sosok suami bernama Koswara yang diperankan oleh Guntara Hidayat yang mau kerja keras agar sang istri tidak harus bekerja jauh. Dia rela melakukan itu agar keluarga kecilnya tetap utuh dan bahagia. Tentu saja hal ini menjadi acuan bagi para penonton pria untuk lebih bersemangat mencari nafkah. Sedangkan penonton wanita bisa selalu mencoba menuruti perkataan suami agar mendapat berkah.

Berpikir Positif pada Istri yang Bekerja Jauh dari Rumah

Dalam sinetron ini juga memperlihatkan seorang agen penyalur TKW yang dengan getol mencari orang baru untuk diberangkatkan. Para istri di kampung tersebut banyak yang tergiur untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri karena iming-iming gaji besar demi kelangsungan hidup keluarganya.

Berpikir positif [image source]
Dunia Terbalik memperlihatkan pada penggemarnya untuk selalu berpikir positif terhadap pasangan. Para suami yang ditinggalkan tidak boleh sedikit pun berpikir macam-macam tentang kegiatan istrinya yang sedang berjuang jauh di sana. Mereka harus selalu ingat bahwa yang dilakukan pasangan juga semata-mata untuk keluarga. Para penonton pastinya juga dapat belajar mengenai sikap positif tersebut dari film ini.

Kepala Keluarga Tak Terhindarkan dari Pekerjaan Rumah Tangga

Menjadi seorang bapak rumah tangga tentu bukan hal mudah untuk para suami yang sehari-hari harus mengerjakan hal-hal tidak biasa. Bayangkan saja bagaimana pria-pria itu menyiapkan kebutuhan anak mereka yang akan ke sekolah dan membuat keadaan rumah tetap nyaman. Tentu pekerjaan semacam itu sangat jauh dari apa yang dilakukan mereka sebelumnya.

Bersabar [image source]
Namun Indra Birowo dan kawan-kawan tetap menjalani semuanya dengan penuh kesabaran. Meskipun terkadang mereka saling melakukan curhat satu sama lain, namun hal itu dilakukan juga agar mereka bisa saling menguatkan. Sikap sabar ini memang patut ditiru oleh siapapun yang menyaksikan Dunia Terbalik karena pasti akan ada buah manis dari kesabaran kita.

Lakukan Pekerjaan Apapun yang Penting Halal

Dalam Dunia Terbalik para pemainnya mayoritas menjadi orang dengan kondisi perekonomian menengah ke bawah. Itulah yang kemudian membuat mereka harus mengusahakan segala cara untuk dapat melanjutkan hidup. Selain menjadi tenaga kerja di luar negeri, beberapa tokohnya di sini juga digambarkan mau bekerja sebagai apapun asal mendapat uang.

Pekerjaan halal [image source]
Tapi bagusnya mereka diperlihatkan memilih pekerjaan yang baik dengan hasil halal meskipun tidak seberapa. Misalnya saja Kang Engkos atau Koswara yang sehari-harinya memilih menjadi tukang ojek atau penjual cilok demi keluarga. Ada juga pesinetron cantik Faby Marcelia yang berperan sebagai Cucu, perempuan penjual susu di kampung tersebut.

Sinetron yang mengemas cerita kehidupan lengkap dengan sisi dagelan dan religi ini memang berhasil merebut perhatian masyarakat. Ide cerita sederhana dan anti-mainstream yang ditawarkan sangat syarat dengan berbagai pelajaran kehidupan yang bisa ditelaah dan memang dibutuhkan oleh masyarakat kita. Meskipun faktanya porsi lawakan di sinetron ini terlihat sangat mendominasi. Namun semoga saja warga Indonesia benar-benar bisa mengambil pelajaran-pelajaran tersebut ya.

Written by Faradina

Leave a Reply

Siap-Siap, Tak Lama Lagi Jalanan Kita Akan Dipenuhi Oleh Motor Roda Tiga Canggih

8 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Masjid Tapi Sering Dilalaikan