Sebagai warga Indonesia yang baik dan taat aturan, pastilah kita tahu betapa beragamnya pekerjaan di bumi pertiwi ini. Meski yang diagung-agungkan kebanyakan adalah PNS, pegawai bank, ataupun CEO di perusahaan ternama, kita tidak boleh melupakan profesi kecil yang sangat penting bagi hidup kita. Banyak dari pekerjaan-pekerjaan remeh yang dipandang sebelah mata.
Padahal, tanpa disadari, kita tak bisa hidup tanpa kehadiran mereka. Berdasarkan pengamatan, redaksi Boombastis.com pun berhasil mengumpulkan profesi-profesi remeh di Indonesia yang sering didiskreditkan oleh masyarakatnya. Simak ulasan berikut untuk tahu lebih lengkapnya.
1. Pembuat subtitle film, rela kerja siang malam tanpa dibayar
Berdasarkan pengamatan, di Indonesia, setiap orang bisa mengunduh satu hingga dua film sehari. Maraknya fenomena download film di kalangan masyarakat kita sekarang ini menyebabkan permintaan akan subtitle meroket. Hal tersebut dikarenakan kurangnya masyarakat Indonesia yang bisa berbagai bahasa.

2. Penerjemah, paling sering dipandang sebelah mata
Meski profesi penerjemah kurang lebih sama dengan pembuat subtitle, namun rata-rata bahan terjemahan mereka berbeda. Jika subber bertugas menerjemah dialog dalam film, maka penerjemah lebih variatif lagi dokumennya, seperti skripsi, novel, maupun jurnal. Banyak mahasiswa dari jurusan Sastra Inggris yang mencari penghasilan sampingan dari profesi ini.

3. Pelayan restoran, tak jarang dianggap bukan seperti manusia
Pernahkah kalian makan bersama teman-teman atau keluarga di sebuah restoran? Nah, setelah makan, apa kalian pernah merapikan meja, paling tidak meletakkan tisu bekas pakai ke atas piring yang tak dipakai? Pasti dalam hati kalian menjawab belum.

4. Penyobek tiket bioskop, diperlakukan seperti mesin
Fenomena download film yang marak terjadi beberapa tahun terakhir memang membuat kita jarang pergi ke bioskop. Namun, bagi mereka yang masih setia pada gedung tempat pemutaran film di layar super besar itu pasti pernah bertanya-tanya, “apa sih sebenarnya kegunaan mbak-mbak yang merobek tiket nonton kita?” Mendukung pernyataan tersebut, seorang kaskuser pernah membagikan pengalamannya bekerja sebagai penyobek tiket di bioskop.

5. Tukang bensin eceran, jadi momok sekaligus malaikat di Indonesia
Seperti yang kita tahu, memiliki sebuah motor bukan lagi parameter untuk melihat keluarga tersebut berasal dari kelas menengah ke atas atau ke bawah. Hal tersebut dikarenakan mudahnya mendapatkan motor sekarang ini. Alhasil, permintaan akan bensin pun meningkat.

6. Fotografer, sering dapat hujatan jika memasang tarif tinggi
Adakah satu di antara kalian yang mengeluh jika harus merogoh kocek lebih dalam untuk melakukan pemotretan? Jangankan pre wedding, foto wisuda saja, deh, kalian pasti keki kan jika studio memasang tarif yang melebihi ekspektasi kalian? Padahal, foto yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.

7. Pembuat ilustrasi, “dipikir mendapat ide tinggal metik dari pohon?”
Sebagian besar dari sahabat boom alias saboom pasti pernah memberikan ilustrasi atau foto vektor sebagai hadiah pada orang terdekat kalian. Hal tersebut tentunya tak bisa dilakukan sendiri, kecuali kalian memang mahir menggambar dan mengoperasikan aplikasi desain. Biasanya, banyak freelancer yang menawarkan jasa mendesain mereka dalam hal ini.

Itulah 7 profesi di Indonesia yang paling dipandang sebelah mata. Nah, adakah di antara saboom sekalian yang mengangguk-anggukan kepala tanda setuju, atau mungkin kalian memiliki opsi profesi lain? Tulis di kolom komentar, ya, karena sharing is caring.