Lembaga KPK dianggap sebagai wadah yang sangat terpercaya dalam mengatasi tindak pidana korupsi. Namun, beberapa tokoh dibawah ini merupakan tokoh pejabat KPK yang namanya menjadi pemberitaan media dan dikenal karena menuai kasus kontroversial.
Mencuatnya foto Abraham Samad membuat nama-nama di masa lalu kembali teringat. Beberapa pejabat KPK juga pernah terkena kasus kontroversial lho. Berikut nama-nama tokoh pejabat KPK tersebut.
1. Abraham Samad
Abraham samad merupakan Ketua Komisi Pemebrantasan Korupsi periode 2011 hingga 2015. Pria lulusan Universitas Hasanuddin dikenal dengan sosoknya yang kritis dalam menangani masalah korupsi. Ia juga tidak suka jika terjadi ketidakadilan. Kiprahnya saat masih muda ia menjadi aktivis anti korupsi di Makassar , tak heran jika pria ini menjadi ketua KPK. Selain itu, ia juga pernah menjadi Tim Penasehat Hukun Komite Pemantau Legislatif atau Kopel di Sulawesi. Ketua KPK ini pernah menjalani karirnya di bidang advokat, sebagai konsultan hukum Wili Soenarto Associete di Surabaya, dan penggagas dan coordinator ketua anti-corruption committee (ACC) di Sulawesi.
Saat ini, pria yang kritis ini sedang menjadi topik hangat di media pemberitaan dan dunia maya. Ia terduga ada ‘sesuatu’ dengan puteri Indonesia 2014 yaitu Elvira Devinamira. Hal ini bermula dari tersebarnya foto-foto mesra antara Elvira dan seseorang yang mirip dengan Abraham. Hingga saat ini, tim sedang menyelidiki kebenaran dari foto-foto tersebut.
2. Antasari Azhar
Pria yang merupakan putra keempat dari 15 bersaudara ini merupakan mantan ketua KPK. Ia terjun di KPK berawal dari kecintaannya terhadap hal-hal yang berkenaan dengan hukum. Setelah lulus kuliah, pria kelahiran Pangkal Pinang ini sempat bergabung dengan Badan Pembinaan Hukum Nasional di Departemen Kehakiman. Ia menjabat di departemen kehakiman tersebut selama empat tahun terhitung dari tahun 1981 hingga 1985. Kemudian, ia juga sempat terjun di bidang kejaksaan selama 20 tahun. Prestasinya sangat banyak ketika ia menjabat di bidang kejaksaan. Namun, ia dikenal bukan karena dedikasinya saat menjabat di kejaksaan tapi karena ia dianggap sebagai orang yang telah menyebabkan Tommy Soeharto kabur setelah eksekusi dari MA turun. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat karir Antasari merosot. Hal tersebut dikarenakan ia sangat handal dalam bidang hukum. Melalui voting, Antasari dinobatkan sebagai ketua KPK periode 2007-2011.
Tak lama menjabat, pria lulusan Universitas Sriwijaya ini terkena beberapa kasus. Ia tertuduh melakukan motif perselingkuhan dengan seorang caddy yang cantik. Selain itu, ia tertuduh melakukan tindak kriminal atas pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang merupakan direktur PT Rajawali Putra Banjaran. Lantaran terbukti bersalah karena ikut serta dalam pembujukan untuk membunuh Nasrudin Zulkarnaen, ketua KPK ini akhirnya turun jabatan dan divonis menerima hukuman penjara selama 18 tahun.
3. Bibit Samad Rianto
Begitulah nama dari salah satu tokoh KPK yang namanya sering dijadikan topik pembicaraan. Pria kelahiran November 1945 ini pernah bergabung di Akademi Kepolisian. Setelah lulus di tahun 1970, ia mengabdi di kepolisian selama 30 tahun. Prestasi yang ia dapatkan sangat banyak sekali saat menjabat di kepolisian. Kemudian, dengan empat hal yang diusung oleh pria yang pernah menjadi rektor Universitas Bhayangkara ini yaitu pemberantasan korupsi dalam bingkai hukum, tidak hanya represif, tetapi membongkar masalah dari akarnya, pemberantasan korupsi merupakan urusan semua kalangan, dan juga pengembalian kerugian negara, membuat ia yakin untuk mengikuti seleksi calon pimpinan KPK tahun 2007-2011. Pada akhirnya Bibit menjabat sebagai Wakil Ketua bidang Penindakan serta Pengawasan internal dan Pengaduan Masyarakat di lembaga KPK.
Namun, menjabat di KPK memang tak semulus yang diharapkan. Bapak empat anak ini sempat mendapat tuduhan penyelewengan kewenangan dalam pencekalan Joko Tjandra. Selain itu, ia juga tertuduh menerima suap saat perkara Anggodo dan Anggoro. Tokoh KPK ini juga sempat terseret dalam kasus cicak versus buaya. Untungnya, ia hanya dikenakan sanksi wajib lapor karena tidak ada bukti yang menunjukkan tuduhan tersebut benar.
4. Chandra M. Hamzah
Apakah Anda masih ingat dengan kasus cicak versus buaya? Ya! Kasus tersebut menyeret nama wakil Ketua KPK yang membawahi bidang penindakan serta bidang informasi dan data ini yaitu Chandra M. Hamzah. Pria yang dikenal dengan kiprah nya yang bagus dalam memberantas korupsi saat menjadi anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK) pada 2000-2001 mengalami tuduhan menerima suap dari para koruptor. Saat itu, ia dan Bibit sedang menangani kasus korupsi dari Anggoro Widjojo yang merupakan buron korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) Departemen Kehutanan.
Kasus tersebut semakin memanas ketika nama Kabareskrim Susno Duaji yang Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga terseret juga dalam penyelidikan KPK. Ia dituduh menelan puluhan miliar dari kasus Bank Century. Respon Susno atas tuduhan ini, membuat kemelut antara KPKdan Polri. Kabareskrim Susno menyebutkan bahwa KPK adalah cicak dan Polri adalah Buaya. Ia menganggap KPK telah keluar dari batas kuasanya. Kasus lainnya yaitu tuduhan penyelewengan kewenangan. Sama halnya dengan Bibit, ia juga tertuduh dalam penyelewengan kewenangan untuk pencekalan dan pencabutan cekal terhadap Anggoro dan Joko Tjandra.