Umat Katolik memiliki tradisi dalam memilih pimpinan agama mereka. Para kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Vatikan untuk memilih paus yang baru. Setiap kardinal menuliskan kandidat yang menurutnya pantas untuk menjadi pemimpin mereka. Pemungutan suara terus dilakukan hingga terpilih satu kandidat yang mendapatkan dua pertiga suara. Kandidat itulah yang akan menjadi Paus. Cara ini cukup efektif dan adil. Hanya saja, beberapa kardinal mungkin tidak begitu mengenal satu sama lain sehingga beberapa kali terdapat Paus yang bermasalah.
Paus semestinya menjadi contoh yang baik bagi umatnya. Tapi Paus juga manusia, beberapa memiliki kehidupan yang lebih kelam daripada orang awam. Tak hanya melanggar peraturan, beberapa lagi bahkan bersikap tidak waras. Misalnya seperti para Paus paling kontroversial berikut ini.
Stephen VI Mengadili Jasad Paus Pendahulunya
Paus Stephen VI dipilih pada tahun 896 dan didahului oleh Paus Formosus. Entah apa yang ada di pikirannya, tiba-tiba ia meminta kuburan Paus Formosus digali dan jasadnya diadili. Apa yang ia inginkan dipatuhi. Jenazah Formosus diangkat dan diberi pakaian Paus. Stephen pun mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada tubuh tak bernyawa itu yang tentunya tidak bisa menjawab. Pengadilan itu berakhir dengan vonis pembuangan jasad Formosus ke sungai Tiber, entah apa kesalahan Paus itu. Pada akhirnya Stephen VI dipenjara oleh para pendukung Formosus.
John XII Mengalami Krisis Moral
John XII terpilih pada tahun 955 saat ia baru saja menginjak umur 18 tahun. Mungkin usianya yang cukup muda ini yang menyebabkan ia melakukan hal-hal yang semestinya tidak dilakukan oleh Paus. Ia mengubah kediamannya menjadi rumah pelacuran dan berjudi. Ia bahkan dituduh mengebiri seorang kardinal. Tidak hanya itu, ia juga dituduh incest dengan kedua saudari perempuannya dan menyembah dewa Jupiter.
Benedict IX Tiga Kali Terpilih Menjadi Paus
Jika John XII terbilang cukup muda untuk menjadi seorang Paus, maka Benedict IX hanyalah seorang anak-anak saat ia terpilih menjadi Paus pada tahun 1032. Bagaimana mungkin mereka memilih anak-anak sebagai pemimpin mereka? Entahlah, hanya mereka yang tahu. Mungkin karena pada masa itu usia 12 tahun sudah dianggap dewasa. Sebagai seorang Paus muda, ia sangat mudah sekali disingkirkan oleh lawan politiknya. Ia pernah hampir dibunuh yang membuatnya kabur ke Roma. Pada tahun 1045, Benedict kembali Basilika Santo Petrus dan kembali menjadi Paus. Kemudian ia dilengserkan karena terbukti menjual jabatan Paus pada penerusnya. Ia kemudian menjadi Paus lagi pada tahun 1047 saat Paus Clement II meninggal.
Boniface VIII yang Gila Kekuasaan
Paus Boniface VIII bisa dibilang bukan Paus yang ingin menyelamatkan jiwa umatnya, namun mengatur hidup manusia. Ia merasa dirinya berkuasa atas segala sesuatunya. Ia menentang kebijakan Raja Prancis untuk menarik pajak dari pendeta. Ia juga mengirim tentara bayaran untuk menghancurkan kastil-kastil.
Sixtus IV Memiliki Anak Hasil Incest
Sebagai pimpinan umat Katolik, Paus tidak semestinya menikah dan memiliki anak. Sixtus IV, yang terpilih pada tahun 1471 memang tidak menikah, tapi ia memiliki enam anak haram. Salah satunya adalah hasil hubungannya dengan saudara perempuannya sendiri. Selain itu ia menghalalkan nepotisme dengan memberikan jabatan kardinal pada enam keponakannya.
Innocent VIII Memiliki Delapan Anak Haram
Jika Sixtus IV memiliki enam anak haram, maka Innocent VIII yang menjadi Paus pada tahun 1484 memiliki delapan! Itu pun hanya anak yang diketahui. Kemungkinan ia masih memiliki lebih dari itu. Sebagai pimpinan agama, ia mengutuk keras praktik sihir dan ilmu hitam lainnya. Ia pun mendukung pembantaian para penyihir.
Alexander VI Membeli Jabatan sebagai Paus
Tidak hanya jabatan politik saja yang bisa dibeli, jabatan Paus kala itu juga bisa didapatkan dengan memberikan sogokan. Alexander menjadi Paus di tahun 1492 dengan cara yang tidak jujur itu. Sebelum menjadi Paus, ia adalah seorang mafia di Italia. Ia memang memiliki banyak uang. Karena itu tidak menjadi masalah bagi dia untuk membeli jabatan.
Julius II Memiliki Penyakit Sifilis
Julius II terkenal sebagai Paus yang pemberani. Ia turun langsung dalam medan pertempuran. Namun itu tidak membuat Paus yang terpilih pada tahun 1503 disegani. Ia memiliki penyakit sifilis yang hanya menular melalui seks. Ini membuktikan bahwa ia pernah berhubungan badan, kemungkinan besar dengan pelacur.
Leo X Menjual Pengampuan atas Dosa-dosa
Leo X adalah salah satu Paus yang cukup terkenal karena membangun ulang Basilika Santo Petrus. Untuk itu ia membutuhkan biaya yang besar. Akalnya cukup cerdik, ia meminta umatnya membayar sejumlah uang untuk mengurangi dosa-dosa mereka. Dengan kata lain, ia menjual surga pada umatnya. Ia memang berhasil mengumpulkan uang. Anehnya, pada kematiannya di tahun 1521, kepausan hampir mengalami kebangkrutan.
Paul IV Mendiskriminasi Kaum Yahudi
Jika ditanya apakah ada Paus yang dibenci oleh manusia, mungkin Paul IV cocok untuk dijadikan jawaban. Ia terpilih menjadi Paus pada tahun 1555. Ia terkenal bukan karena kebaikannya, namun kejahatannya yang melampaui batas. Ia memaksa kaum Yahudi untuk tinggal di Ghetto serta menggunakan topi kuning khusus untuk mereka. Ia juga menghancurkan sinagog-sinagog di Kota Roma. Saking bencinya pada Paus itu, masyarakat menghancurkan patung Paul IV di Roma pada tahun 1559.
Urban VIII
Siapa tidak mengenal Galileo? Ilmuwan terkenal yang menyatakan bahwa Matahari adalah pusat jagat raya. Rupanya pernyataan ini membuat banyak orang kebakaran jenggot, termasuk Paus Urban VIII. Ia mengancam akan membakar Galileo hidup-hidup jika ia menyebarkan teorinya tersebut. Galileo yang ketakutan akhirnya mengubur temuannya itu dalam-dalam dan tidak pernah menyinggungnya lagi.
Inilah para Paus yang kelakuannya bikin geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, sebagai pemimpin agama mereka harusnya bisa menjadi manusia yang lebih baik. Tapi, nyatanya tidak demikian. Beberapa malah melakukan dosa-dosa luar biasa yang membuat jabatan sebagai pemimpin agama seolah tercoreng.