Di Indonesia kita mengenal begitu banyak pahlawan. Mereka telah berjuang melawan penjajah kala berperang, mengorbankan nyawa demi membela tanah air kita tercinta ini. Sudah sepatutnya kita para generasi muda menghargai pengorbanan dan jasa beliau.
Untuk mengenang jasa para pahlawan tersebut, dibangunlah monumen-monumen dan patung-patung tubuh beliau. Hal ini bertujuan agar generasi yang akan datang bisa mengenali sejarah para pahlawan di negeri mereka sendiri.
Mari kita simak beberapa patung yang patut kita ketahui tersebut.
1. Patung Martha Christina Tiahahu, Yang Berjuang Sejak Masih Remaja
Martha Christina Tiahahu adalah seorang pahlawan wanita yang berasal dari Maluku. Beliau lahir di Nusa Laut, pada tanggal 4 Januari 1800 dan wafat di Laut Banda, 2 Januari 1818. Ia juga tercatat sebagai pejuang kemerdekaan yang unik, karena saat itu usianya masih terbilang remaja, yakni 17 tahun.
Monumen pahlawan wanita ini terletak di Karang Panjang. Patung seorang pahlawan yang berjuang mengusir penjajah Belanda di Maluku tersebut, berada di atasnya dan tampak sedang membawa tombak. Dibagian dasarnya, terdapat tulisan Martha C. Tijahahu, mutiara Nusa Laut (Pulau), Pahlawan Nasional RI”. Patung ini dikelilingi pemandangan yang menggelora seperti semangat Martha C. Tijahahu.
2. Inilah Ketujuh Pahlawan Yang Gugur Dalam G30S
Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang gugur dalam tragedi G30S yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta pada 30 September 1965. Untuk mengenang jasa para pahlawan ini, Presiden Republik Indonesia ke-2, Soeharto menggagas pembangunan Monumen Pancasila Sakti.
Monumen ini berada di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Di sana terdapat 7 patung jenderal sang Pahlawan Revolusi. Mereka adalah Jenderal Ahmad Yani, Jenderal S. Parman, Jenderal Suprapto, Jenderal Sutoyo, Jenderal MT Haryono, Jenderal Panjaitan, dan Kapten P. Tendean. Di belakang patung mereka terdapat patung burung garuda dengan ukuran besar. Keberadaan monumen ini satu lokasi dengan lubang buaya dan rumah penyiksaan yang menjadi saksi bisu pembantaian 7 jenderal saat itu.
3. Patung WR Supratman, Yang Sedang Bermain Biola
Nama lengkapnya adalah Wage Rudolf Supratman, lahir di Somongari pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal di Surabaya, 17 Agustus 1938. Beliau adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang menciptakan lagu kebangsaan tanah air kita yang berjudul “Indonesia Raya”.
Monumen WR. Supratman berada di dekat makam beliau, di jalan Kenjeran, Surabaya Timur. Patung pahlawan ini terlihat sedang memainkan sebuah biola. Di bagian latarnya, ada tembok yang penuh dengan tulisan teks lagu Indonesia raya dengan ejaan lama.
4. Patung Pangeran Diponegoro, Dengan Berat Sekitar 8 Ton
Pangeran Diponegoro adalah seorang pemimpin Perang Diponegoro saat melawan pemerintah Hindia Belanda. Beliau lahir di Yogyakarta, 11 November 1785 dan wafat di Makassar pada 8 Januari 1855. Sebagai bentuk penghargaan, nama pahlawan ini sering digunakan untuk nama-nama jalan di kota-kota besar.
Patung Pangeran Diponegoro berada di Menteng, Jakarta Pusat. Patung ini terbuat dari perunggu dengan berat 8 ton. Sang pahlawan digambarkan sedang memegang tombak sambil menunggangi kuda. Kedua kaki depan kuda tersebut tampak sedikit terangkat keatas.
5. Tugu Proklamasi, Sekarang Dijadikan Lapangan Upacara 17 Agustus
Tugu Proklamasi dibangun untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Tugu ini berada di Taman Proklamasi, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Disana juga terdapat patung Presiden dan Wakil Presiden pertama di Indonesia, ya siapa lagi kalau bukan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
Diantara dua patung sang proklamator tersebut, terdapat sebuah patung lagi yang terbuat dari batu marmer dan berisi teks Proklamasi. Tulisan itu sangat mirip dengan ketikan naskah proklamasi yang asli. Naskah Proklamasi itu sendiri, pertama kali dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945.
6. Penampakan Patung Sultan Hasanuddin Setelah Diperbaiki
Sultan Hasanuddin adalah seorang pahlawan nasional yang diberi julukan “Ayam Jantan dari Benua Timur” oleh Belanda karena keberaniannya. Beliau lahir di Makassar, 12 Januari 1631 dan wafat pada 12 Juni 1670 di Makassar. Beliau merupakan Raja Gowa ke-16, dan mengundurkan diri dari tahta keraajaan sebelum ia wafat.
Patung Sultan Hasanuddin berdiri tegak di kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Patung tersebut dibangun setinggi 23 meter dan terbuat dari tembaga dan stainless. Namun pada Desember 2011 lalu, ada kabar patung ini telah dibongkar karena fisiknya tidak proporsional. Tubuh sang sultan terlihat pendek dalam patung tersebut. Dan sudah kini patung tersebut sudah diperbaiki dengan bentuk yang semestinya.
7. Patung Nyi Ageng Serang Yang Berlokasi Di Serang
Nyi Ageng Serang juga merupakan seorang pahlawan nasional wanita di Indonesia. Beliau lahir di Serang tahun 1752 dan wafat pada Yogyakarta 1828. Meski tak sepopuler R.A Kartini dan Cut Nyak Dien, beliau juga sudah begitu berjasa terhadap tanah air kita tercinta Indonesia.
Untuk mengenang jasa dari seorang pahlawan keturunan Ki Hajar Dewantara ini, warga Kulon Progo mendirikan sebuah patung beliau. Patung yang berada di kota Wates itu, nampak Nyi Ageng sedang menaiki kuda dengan begitu gagah berani sembari membawa sebuah tombak di tangannya.
8. Monumen Renungan Bung Karno
Monumen ini berada di Taman Renungan Bung Karno, Ende, Pulau Flores. Disana ada sebuah pohon sukun yang di bawahnya terdapat bangku. Ditempat itulah Ir. Soekarno merenung untuk memikirkan rumusan 5 butir Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Khidmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Saat ini, dibawah pohon tersebut dibangun patung Ir. Soekarno. Sang pahlawan ini tampak sedang duduk dengan mengangkat sebelah kakinya. Pohon sukun tersebut pernah tumbang pada tahun 60-an, namun kini sudah ditanam kembali sebagai duplikatnya.
9. Tugu Pahlawan Tak Dikenal, Yang Dipegang Bukanlah Pedang, Tetapi Tongkat Bendera
Di Bukittinggi, Sumatra Barat ada sebuah monumen yang disebut dengan nama “Tugu Pahlawan Tak Dikenal”. Tugu ini berbentuk lingkaran ular naga yang dibangun di tengah sebuah bidang bundar yang dihiasi tanaman. Pada bagian puncaknya terdapat patung seorang pemuda sedang memegang bendera, namun patah karena tersambar petir, yang tersisa kini hanya tongkatnya saja.
Di dekat patung tersebut terdapat sebuah prasasti yang berisi keterangan dari monumen tadi. Keterangan itu berisi: tugu ini dibangun untuk mengenang perlawanan para pahlawan yang namanya tak bisa dikenali, yang menjadi korban dalam pergolakan pada Juni 1908 dan menentang diberlakukannya sistem pajak oleh Belanda.
Itulah tadi beberapa monumen dan patung para pahlawan yang telah membela tanah air Indonesia. Saat ini, tempat-tempat tersebut ramai dikunjungi pengunjung sebagai sarana rekreasi. Rekreasi yang seperti ini memang sangat bermanfaat, karena selain bersenang-senang kita juga bisa tahu tentang sejarah para pahlawan bukan?