Sumatera Barat adalah salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatera. Tempat yang identik dengan nasi padang ini tak hanya menyimpan sejuta keindahan alam saja, tetapi juga punya budaya yang sangat beragam. Mulai dari tradisi pernikahan, bangunan adat, sampai pasar tradisionalnya.
Salah satu daerah yang bernama Desa Cubadak, Kab.Tanah Datar Sumatera Barat, punya keunikan tersendiri saat bertransaksi jual beli. Di beberapa daerah di Sumatera Barat, hari pakan atau hari pasar akan jauh lebih ramai dari biasanya. Namun, kalau lazimnya pasar adalah tempat yang ramai dan penuh cengkrama antara pedagang dan pembeli, hal tersebut tidak terjadi di sini.
Penjual dan pembeli yang ada di pasar (khususnya pasar ternak) akan bertransaksi tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Kok bisa? Itulah yang membuat mereka terlihat unik dan berbeda, sebab transaksi ini hanya mengandalkan isyarat tangan yang ditutup oleh sarung, handuk, baju, ataupun topi tanpa mengeluarkan suara. Hanya anggukan atau gelengan yang terlihat.
Untuk yang pertama kali menyaksikannya mungkin akan mengira jika mereka tuli atau bisu. Faktanya orang-orang ini bisa berbicara layaknya orang kebanyakan. Hanya saja, sistem membeli ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala, saat nenek moyang mereka bahkan belum mengenal telepon genggam. Tradisi ini dinamakan Marosok atau atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan meraba, yaitu jual beli ternak tanpa bersuara.
Adapun caranya adalah penjual dan pembeli berjabat tangan. Nah, si penjual menyampaikan harga yang dilambangkan dengan ruas-ruas jari dan selanjutnya si pembeli menawar dengan memilih jari-jari yang melambangkan jutaan, ratusan ribu dan puluhan ribu, apabila penjual dan pembeli sudah melepaskan genggaman tangan berarti menandakan sudah ditemukan kesepakatan harga dan si pembeli menyerahkan sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan tadi, seperti dilansir dari pasarindonesia.blog.
Jual beli model ini sudah berlangsung sejak lama sekali, tujuannya tak lain untuk merahasiakan harga ternak yang dibeli agar tidak diketahui oleh orang lain. Persoalan harga di pasar ini hanya boleh diketahui oleh penjual dan pembelinya saja. Setidaknya cara ini dipakai untuk menghargai penjual lain –bila mungkin punya harga yang lebih tinggi.
Selain membeli ternak, cara membeli daging di sini juga unik. Mereka tidak memakai timbangan seperti orang kebanyakan. Harga daging sapi didapat berdasarkan pengamatan, jika cocok maka transaksi jual beli dilakukan.
BACA JUGA: 6 Hal Unik Ini Hanya Akan Kamu Temukan Saat Berkunjung ke Sumatera Barat
Karena cara yang mereka terapkan inilah pasar ini disebut sebagai ‘Pasar Bisu’ atau pasar tanpa suara. Membeli ternak atau daging di pasar ini tentu harus melibatkan mereka yang pandai dan tau dengan isyarat tangan penjual. Jika tidak, maka tidak akan ada transaksi yang disepakati karena para penjual yang tidak bersuara.