in

Bonnie dan Clyde, Pasangan Perampok Paling Romantis dengan Akhir Kisah yang Tragis

Bonnie dan Clyde

Lupakan dulu roman tragik Romeo dan Juliet atau hikayat klasik Laila dan Majnun, sebab pada era modern ini ada sebuah kisah yang tak kalah romantis dengan kedua narasi di atas. Kisah ini menceritakan dua sejoli bernama Bonnie dan Clyde.

Mereka adalah pasangan kriminal Amerika Serikat yang punya spesialisasi perampokan. Dengan bantuan gengnya, pasangan ini banyak beraksi pada era “Great Depression” atau pada krisis keuangan yang menghantam Amerika Serikat pada tahun 20an akhir hingga 30an awal.

Terlahir dalam dua kehidupan bertolak belakang namun disatukan oleh ikatan kasih sayang

Bonnie Elizabeth Parker lahir di Texas pada tanggal 1 Oktober 1910. Bonnie kecil merupakan siswa yang pintar. Ia punya kemampuan akademis yang cukup baik. Dirinya juga gemar menulis puisi dan mementas drama. Bonnie menikah dini pada usia 16 tahun dengan teman sekelasnya bernama Roy Thornton. Sayang, usia perkawinan mereka pun tak bertahan lama.

Bonnie dan Clyde
Bonnie dan Clyde. [Image Source].
Clyde Champion Barrow juga lahir di kota yang sama, Texas, pada tanggal 24 Maret 1934. Ia lahir dari keluarga petani miskin. Akibat kehidupannya yang keras dan pengaruh kakaknya yang bengal, ia sudah akrab dengan dunia kriminal sejak masih muda. Sederet tindakan pidana sudah ia jajal. Mencuri mobil, membobol brankas hingga merampok sebuah toko. Tak heran, keluar masuk penjara bukan sesuatu yang aneh baginya.

Lalu, bagaimana keduanya bisa bertemu? Ada banyak kesaksian berbeda mengenai hal ini. Namun, penuturan yang paling kredibel adalah yang mengatakan kalau Bonnie bertemu Clyde pada 5 Januari 1930 di rumah teman Clyde bernama Clarence. Saat itu, Clyde masuk ke dapur di mana Bonnie tengah meracik kopi. Pandangan mereka yang bertaut pertama kalinya memantik cinta di antara keduanya. Sejak saat itu mereka pun mulai intens bertemu.

Banyak sejarawan yang percaya bahwa alasan Parker mau bergabung dengan Clyde adalah karena ia cinta mati padanya. Begitupun sebaliknya. Semenjak itu, ikatan Bonnie Clyde tak terpisahkan dalam setiap aksi kriminalnya hingga ajal menjemput mereka kemudian.

Deretan kasus kriminal mereka banyak, dari yang ringan hingga paling berat sekalipun

Setelah bebas dari penjara, Clyde kembali kepada pelukan Bonnie. Awalnya saat itu ia berkeinginan untuk hidup normal tanpa kembali harus terlibat dengan urusan kejahatan. Namun, satu demi satu kekerasan yang ia dapat dari kepolisian membuatnya memutuskan untuk kembali ke dunia di mana ia dibesarkan. Clyde kembali menyatukan gengnya, dengan Bonnie sebagai rekrutan teranyarnya.

Bonnie dan Clyde
Bonnie dan Clyde. [Image Source].
Selama karier kejahatannya, Bonnie dan Clyde telah terlibat dalam rentetan kasus kriminal yang panjang. Mulanya mereka hanya merampok toko-toko kecil dan SPBU, menghimpun uang dan senjata api sebagai bagian dari rencana mereka untuk untuk membobol penjara Eastham dan menyelamatkan kawan-kawannya. Selama melancarkan aksinya, Clyde dan Bonnie beserta gengnya telah membunuh banyak polisi dan pemilik toko yang mereka rampok.

Ketika sedang bersembunyi dari kejaran polisi, Bonnie dan Clyde memutuskan untuk singgah di rumah saudara Clyde, Buck dan istrinya Blanchers di Joplin. Namun, tetangganya mulai mencurigai mereka dan menghubungi polisi terdekat. Keempatnya berhasil melarikan diri, namun mereka juga meninggalkan dua korban polisi yang tewas dalam usaha penangkapan mereka. Ketika polisi menginvestigasi tempat tersebut, ditemukan banyak foto Bonnie dan Clyde yang tampaknya diambil ketika mereka sedang beraksi. Foto mereka kemudian dimuat di koran-koran di seluruh Amerika, beserta detail kejahatannya.

Setelah itu, upaya pengejaran terhadap Clyde, Bonnie, Buck, dan Blanches semakin gencar dilakukan. Pada Juli 1993, polisi menemukan keberadaan mereka di kota Platte, Missouri, dan baku tembak kembali terjadi. Buck terluka parah. Beberapa hari setelahnya, dalam pengejaran selanjutnya, Bonny dan Clyde berhasil kabur, sedangkan Buck dan Blanched menyerah terpaksa menyerah. Ketika dilarikan ke rumah sakit, Buck tewas karena luka parah, sedangkan istrinya harus mendekam 10 tahun lamanya di penjara.

Pada Januari 1934, Clyde mendalangi aksi pemungkasnya menjebol penjara Eastham untuk membebaskan kerabatnya. Dalam prosesnya, seorang sipir tewas. Sedangkan, Clyde bersama teman-temannya berhasil lari. Di antara mereka yang kabur, terdapat tersangka bernama Henry Methvin yang kemudian masuk ke dalam gengnya.

Methvin dan Clyde membunuh dua petugas polisi pada tanggal 1 April 1934, di wilayah Grapevine, Texas. Methvin membunuh polisi pemula beberapa hari kemudian di sebuah toko perbelanjaan, di Oklahoma. Kejadian ini berujung pada peristiwa yang akan merenggut nyawa Bonnie dan Clyde.

Kematian tragis dikhianati orang tua rekannya

Bonnie dan Clyde mengungsi di keluarga Methvin di Bienville Parish, Louisiana. Namun, ayah Methvin mengkhianati Bonnie dan Clyde sebagai pertukaran untuk amnesti bagi anaknya, Methvin.

Bonnie dan Clyde
Bonnie dan Clyde ketika keduanya tewas ditembak. [Image Source].
Pada tanggal 23 Mei di tahun yang sama, Bonnie dan Clyde berkendara ke Louisiana. Di tengah perjalanan, mereka melihat ayah Methvin sedang berdiri di pinggir truknya yang rusak. Ketika Bonnie dan Clyde berhenti untuk memberi pertolongan, para polisi menembaki mereka. Kedua sejoli itu pun tewas dihujani peluru.

Kisah mereka telah diadaptasi ke berbagai media

Terlepas dari kejahatan kriminal mereka yang sangat banyak, kisah Bonnie dan Clyde telah banyak diangkat ke berbagai media. Hollywood telah berulang kali mengangkat kisah Bonnie dan Clyde, beberapa di antaranya yang terkenal adalah The Bonnie Parker Story yang dibintangi oleh Dorothy Provine yang dirilis pada tahun 1958.

Bonnie dan Clyde
Bonnie dan Clyde. [Image Source].
Ada juga film berjudul Bonnie and Clyde yang disutradarai oleh Arthur Penn dan dibintangi oleh Warren Beatty dan Faye Dunaway. Belum termasuk adaptasi ke dalam teater musikal dan televisi yang jumlahnya juga tak sedikit.

Kendati dikenal sebagai perampok bank, namun mereka sebetulnya lebih suka merampok toko kecil atau SPBU. Mereka juga bukan tipe kriminal yang dengan mudahnya mencabut nyawa aparat. Hanya saja, ketika mereka terdesak, mereka tak segan melakukan apapun untuk melarikan diri.

Mengenaskan, akhir kisah mereka harus berakhir tragis. Namun, cinta mereka murni. Semuanya mereka jalani tanpa ada paksaan satu sama lain. Sayang, mereka harus terjebak dalam dunia kekerasan di mana mereka sejatinya, mungkin, mengharapkan kehidupan lain yang lebih damai.

Leave a Reply

11 Foto ini Menunjukkan Bahwa Cewek Dayak Lebih Cantik daripada Korea

Deretan Rambu Lalu Lintas di Indonesia yang Bakal Bikin Kamu Terpingkal Bacanya