Sebagai negara tetangga di sebelah timur kita, nampaknya Papua Nugini sedikit terlupakan. Wilayah perbatasan yang relatif adem ayem dan tidak banyak konflik membuat negara ini tidak terlalu diekspos media. Padahal Papua Nugini bukanlah negara yang kecil. Dengan area seluas 462.840 kilometer persegi, Papua Nugini adalah negara terbesar ke-54 di dunia.
Selain itu ada fakta-fakta yang belum banyak diketahui tentang negara yang berbatasan langsung dengan Propinsi Papua ini. Yuk kita simak…
1. Posisinya berada di Kawasan Cincin Api Pasifik
Seperti halnya Indonesia, Papua Nugini juga terletak di Kawasan Cincin Api (The Ring of Fire), yang dipenuhi dengan serangkaian palung, busur vulkanik, dan sabuk vulkanik dan/atau pergerakan lempeng.
Tak heran jika di sini banyak dijumpai gunung berapi, diantaranya Ulawun (termasuk gunung berapi teraktif di dunia), Tavurvur dan Bagana. Karakteristik bencana di sini juga mirip dengan di Negara kita, yaitu umumnya berupa letusan gunung berapi, gempa bumi dan tsunami.
2. Negara yang yang paling beragam di dunia
Papua Nugini merupakan negara dengan populasi sekitar 7 juta jiwa. Bahasa resmi negara adalah bahasa Inggris, namun ada 820 bahasa daerah yang dipakai oleh sekitar 1000 suku adat yang ada di sana. Jumlah itu merupakan 12 persen dari seluruh bahasa yang ada di dunia.
Masing-masing suku menciptakan bentuk- bentuk seni, tari, persenjataan, kostum, nyanyian, musik, arsitektur dan masih banyak lagi. Tak heran jika ada yang menyebut negara ini sebagai negara yang paling beragam di dunia. Uniknya lagi, sebagian besar penduduk tinggal di pelosok. Hanya 18 persen populasi yang tinggal di perkotaan. Berminat pindah ke sana?
3. Trasportasi udara sebagai andalan
Papua Nugini sebagian besar terdiri atas pegunungan, dataran rendah pesisir, dan kaki bukit. Sebagian besar wilayahnya ditutupi dengan hutan hujan tropis yang lebat. Akibatnya infrastruktur transportasi di sana sanat terbatas dan susah dikembangkan. Bahkan, ibu kota Port Moresby tidak memiliki jalan penghubung dengan kota- kota besar lainnya. Selain itu banyak pula desa-desa terpencil di sana yang belum memiliki akses jalan.
Tidak heran jika banyak wilayah Papua Nugini yang masih belum bisa dijangkau. Dan jikapun bisa dijangkau, alat transportasinya sebagian besar menggunakan pesawat udara atau berjalan kaki. Selain memiliki dua lapangan terbang internasional, Papua Nugini juga mempunyai 578 lapangan terbang, yang sebagian besar belum diaspal. Jadi kalau pas berkunjung ke sana, jangan lupa siapkan sepatu kets yang nyaman ya….
4. Kerang sebagai mas kawin
Mayoritas penduduk Papua Nugini bekerja sebagai petani. Di beberapa daerah, masih ditemukan beberapa suku yang pekerjaannya adalah berburu dan mengumpulkan tanaman liar untuk makanan sehari-hari.
Dulunya, kerang laut memang digunakan sebagai mata uang di Papua Nugini. Namun sejak tahun 1933, pemerintah telah menghapuskannya dan menggantikannya dengan mata uang Kina. Namun namun beberapa suku di pedalaman ini masih memelihara tradisi mereka, yaitu menganggap cangkang kerang sebagai sesuatu yang bernilai. karena itu mereka masih memberikan cangkang kerang bermata emas untuk meminang pengantin wanita, selain mahar lain yang sudah banyak juga dipakai yaitu babi, kasuari dan mata uang yang resmi.
5. Tradisi bertani yang berumur ribuan tahun
Tradisi bercocok tanam yang dianut oleh masyarakat Papua Nugini saat ini bukanlah sesuatu hal yang baru. Negara ini sudah terkenal memiliki tradisi agraris sejak lima ratus atau enam ratus ribu tahun yang lalu.
Hal ini terbukti dari ditemukannya situs pertanian kuno Kuk yang terletak di rawa-rawa di dataran tinggi Papua Nugini. Dalam situs tersebut ditemukan saluran pengairan yang kemungkinan umurnya sekitar sepuluh ribu tahun. Konon, pisang merupakan tanaman yang sengaja ditanam pada awal-awal mereka mengenal cara bercocok tanam.