Carut marut sengketa kepemilikan oleh China di wilayah di Laut China Selatan yang melibatkan negara-negara ASEAN seperti Filipina, Malaysia dan Vietnam, memunculkan berbagai spekulasi bagi mereka yang terlibat di dalamnya. Pada ranah ini, Cina tampil sebagai yang terkuat di pusaran sengketa tersebut. Meski Indonesia tak termasuk di dalamnya, negeri ini tetap harus waspada dengan adanya peristiwa tersebut.
Jakarta dan Beijing sempat berselisih di wilayah Natuna, yang oleh keduanya sempat diributkan. Terlebih, posisinya sangat strategis karena langsung berhadapan dengan Laut China Selatan (LCS) yang tengah disengketakan. Tak hanya itu, pembangunan pangkalan dan instalasi militer yang canggih oleh China di wilayah tersebut, membuat NKRI harus senantiasa waspada akan keberadaannya. Seperti apa bentuknya?
Sukses membangun tiga pangkalan militer berskala besar
Dalam upayanya menyebarkan hegemoni atas Laut China Selatan, negeri tirai bambu itu segera membangun beberapa lokasi strategis untuk mewujudkan keinginannya. Dilansir dari nasional.kompas.com, China memiliki tiga pangkalan militer berskala besar yang telah selesai dibangun di kawasan yang masih disengketakan tersebut.

Dilengkapi dengan sederet alutsista canggih yang membuat China semakin perkasa
Tak hanya pangkalan militer yang siap pakai, China juga melengkapinya dengan beragam alutsista yang membuat negara mana pun (terutama di ASEAN), berpikir dua kali untuk memulai konflik dengan mereka. Menurut pengamatan AMTI yang dikutip dari internasional.kompas.com, China telah memasang rudal HQ-9, sebuah rudal permukaan-ke-udara pada salah satu pulau dan rudal anti-kapal laut.

Pangkalan kapal selam yang rencananya akan segera dibangun
Wilayah Laut China Selatan yang didominasi oleh perairan, membuat negeri yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping itu memfokuskan diri dengan menempatkan alutsista lautnya. Dilansir dari dunia.tempo.co, pembangunan tersebut bertujuan untuk mengakomodasi kapal selam canggih, baik yang berawak maupun yang tidak berawak. Lokasinya sendiri berada di Sanya, kota di ujung selatan pulau Hainan.

Bagaimana dengan persiapan Indonesia di Natuna?
Melihat adanya potensi ancaman yang bisa ditimbulkan dari sengketa Laut China Selatan, Indonesia pun merasa perlu membangun infrastruktur militernya di Natuna. Dikutip dari laman matamatapolitik.com, Kementerian Pertahanan Indonesia memiliki rencana untuk meningkatkan pangkalan Natuna sejak tahun 2009, setelah inisiasi adanya doktrin ‘Minimum Essential Forces’ (MEF).

BACA JUGA: 5 Hal yang Bisa Dipelajari TNI dari Militer China yang Sukses Mendominasi Dunia
Indonesia memang tidak terlibat secara langsung dan menuntut haknya di kawasan Laut China Selatan. Namun, negeri ini tetap harus mewaspadai manuver China yang dulu pernah memicu pertikaian dengan NKRI di perairan Natuna. Di mana nelayan mereka sempat dihadang dan ditembak oleh satuan TNI AL beberapa waktu lalu. Keberadaan pangkalan militer China di wilayah Laut China Selatan, bisa menjadi semacam ‘sinyal’ bagi pemerintah Indonesia agar terus memperkuat wilayah laut Natuna dengan mendirikan pangkalan militer.