Sudah menjadi rahasia umum kalau berbagai barang fashion milik penyanyi Syahrini mempunyai harga yang mahal. Terutama kalau kita berbicara koleksi tasnya, mungkin bila kita disejajarkan akan terlihat miskin. Selain kalian, ternyata koleksi pelantun sesuatu tersebut juga membuat klub bersejarah Italia yakni Palermo terlihat fakir. Lho kok bisa? Mungkin batinmu akan berujar seperti itu melihat fakta tersebut.
Tapi hal tadi memang benar adanya, keputusan pemilik klub Maurizio Zamparini, disebut menjadi penyebab tim pernah disinggahi pesepakbola hebat macam Edison Cavani dan Paulo Dybala ini dijual dengan harga yang murah. Nominalnya sendiri, konon kabarnya tidak mencapai ¼ harga tas Syahrini. Lalu seperti apakah kisah nahas Palermo tersebut. Temukan jawabannya di ulasan berikut ini.
Rata-rata harga tas Syahrini
Sebagai public figure yang setiap mentasnya dibayar dengan mahal, tentu menjadi hal lumrah kalau Syahrini mempunyai koleksi tas dengan harga bikin dahi ini mengkerut. Bahkan bila kita ingin memilikinya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk membelinya. Dari penelusuran penulis item fashion milik wanita 35 tahun ini sendiri berasal dari brand-brand terkenal macam hermes. Melansir lama Brilio.net, harga tas diva pop Indonesia dengan merek itu menyetuh angka ratusan juta. Seperti salah satu contohnya adalah hermes kally bag berwarna merah harganya 851,5 juta.
Dijual dengan harga ribuan-ribuan saja
Melihat nilai tas Syahrini tadi, bisa dikatakan harga Palermo yang hanya mencapai ribuan saja tentu tidak ada secuil dengan tas bermerek tadi. Melansir lama Bola.com, oleh Maurizio Zamparini klub berjuluk Rosanero ini dilego dengan nilai 10 Euro atau bila dirupiahkan hanya mencapai sekitar 161 ribu saja. Jumlah yang bahkan bila dibandingkan dengan harga PS 4 saja masih mahal perangkat game tersebut. Murahnya Palermo ini, juga membuatnya kalah bila dengan dibandingkan dengan nilai jual pemain Huddersfield yang notabene klub miskin di kompetisi kasta teratas Inggris
Merupakan bentuk simbolis dari perpindahan pengurusan
Melanjutkan apa yang telah diungkap tadi, ternyata murahnya harga jual Palermo bukanlah lantaran sulapan. 161 ribu itu rupanya Cuma bentuk simbolis klub yang melakukan pergantian pengurusan. Seperti diberitakan beberapa media Maurizio Zamparini menjual kesebelasan identik warna merah muda ini kepada pemilik baru berbasis London. Kabarnya dengan nahkoda baru tim bermain di Seri B ini akan menjalankan kontruksi stadion dan juga tempat untuk berlatih. Selama berada di tangan Zamparini prestasi terbaik dari Palermo adalah bermain di kompetisi Piala UEFA dan Lia Europa.
Palermo kini bertarung di kompetisi kasta kedua Italia
Masih ngomong-ngomong tentang klub bermarkas di Stadion Renzo Barbera ini, kini mereka berlaga di kompetisi kedua Italia. Sudah memainkan 13 laga, George Puscas dan kawan-kawan bercokol di puncak klasemen dengan poin 25 dari 7 kali menang, lima imbang, dan baru sekali saja menelan kekalahan. Sedangkan lima kali laga terakhir anak asuh Roberto Stellone tanpa merasakan kekalahan. Torehan positif yang bisa membuatnnya kembali mentas di Seria A Italia. Tapi, hasil tersebut dapat tercipta kalau mereka mau untuk terus tampil konsisten.
BACA JUGA: 5 Bukti Kehebatan Sepak Bola Tiongkok yang Siap Menjadikannya Terbaik di Asia dan Samai Eropa
Berkaca dari yang terjadi pada Palermo tersebut adalah bukti kalau sepak bola selalu menyimpan hal-hal unik di dalamnya. Selain kisah klub tersebut, ada suatu ketika pemain sepak bola ditukar dengan sebuah timbangan. Besar harapan kalau klub di Indonesia tidak sampai dijual dengan harga semurah itu.