Awal mula Pak Nadiem terpilih jadi Mendikbud, netizen langsung berseloroh aneh-aneh. Termasuk salah satunya adalah guyonan soal fasilitas sekolah yang dikaitkan dengan fitur-fitur Gojek, sang aplikasi buatan Pak Menteri. Mulai dari guru bisa di-rating, sampai PR ketinggalan yang dikirim pakai Go-Send. Masih soal ini, siapa sangka kalau sekarang beneran ada fitur Gojek yang bisa dipakai di Sekolah.
Beberapa waktu lalu diketahui bahwa sekarang ini bayar SPP bisa pakai GoPay. Teknisnya adalah melalui GoBills yang lazim dipakai untuk membayar tagihan-tagihan. Nggak hanya SPP, uang ekstrakurikuler pun bisa lewat sini. Ajib ya, ternyata beneran bisa lho.
GoPay sudah bisa dipakai, lalu kira-kira fitur Gojek apalagi ya yang cocok diaplikasikan di sekolah? Simak ulasan menarik ini.
Sudah jadi kenyataan, SPP bisa bayar pakai GoPay
Dulu SPP bayar pakai GoPay cuma guyonan netizen, siapa sangka kalau hal tersebut akhirnya benar terjadi. Seperti yang sudah disinggung di atas, sekarang SPP bisa langsung dibayar pakai GoPay, dengan menggunakan fitur GoBills. Tinggal cari saja sub menu sekolah, kemudian cari nama sekolahnya. Tapi, menurut pengamatan belum semua nama sekolah masuk. Namun ini hanya masalah waktu saja.
Soal GoPay yang bisa dipakai buat bayar SPP tentu ditanggapi bermacam-macam. Salah satunya oleh Pak Dede Yusuf yang sekarang jadi Wakil Ketua Komisi X. Beliau mengatakan tidak mempermasalahkan hal ini, namun ia akan protes jika wacana tersebut ternyata adalah instruksi dari Mendikbud. Hal ini karena Dede menganggap Nadiem menyalahgunakan wewenangnya. Menurut kalian gimana terkait hal ini?
Guru bisa dibintang/rating
Bintang alias rating lazim diberikan oleh customer kepada driver begitu selesai menggunakan fasilitas macam GoRide/GoCar. Kira-kira gimana ya kalau hal yang sama diberikan kepada guru? Disclaimer dulu, ini tidak bermaksud memandang rendah profesi pengajar ya. Jadi kalor fitur ini dipakai maka performa guru juga bisa dinilai oleh murid. Kalau ngajarnya oke, maka bapak ibu guru bisa dapat bintang 5 dan sebaliknya.
Sisi baiknya adalah guru bisa jadi punya bahan evaluasi sendiri ketika ratingnya kurang begitu bagus. Kalau ratingnya oke, bisa jadi acuan bagi sekolah untuk memberikan bonus kepada sang guru. Tapi sistem ini bisa nggak efektif juga, apalagi ketika saat memberikan rating-nya tidak jujur. Entah karena takut guru atau si murid segan sendiri kalau mau kasih bintang di bawah lima.
Bisa pakai voucher dan promo di mana-mana
Gojek juga lazim memiliki beragam voucher yang bisa dipakai, khususnya untuk GoFood. Lalu gimana jadinya kalau sistem voucher semacam ini diaplikasikan di sekolah? Tentu bakal menyenangkan, apalagi kalau bisa dipakai di hampir semua lini. Misalnya SPP, bisa nih pakai voucher cashback sehingga dapat potongan. Lumayan kan bisa bantu meringankan beban orang tua.
Nggak cuma SPP, urusan makan juga bisa pakai voucher dan promo. Penyelamat banget ketika bisa beli seporsi bakso dengan harga murah saat kantong lagi tipis. Atau yang lebih penting lagi semacam alat tulis dan LKS yang bisa juga dibeli pakai voucher. Apa pun yang berkaitan sama voucher dan promo pasti enak deh diaplikasikan di mana saja.
Paylater untuk segala kebutuhan
Sudah jadi rahasia umum kalau murid-murid itu kadang suka utang ke kantin. Bahkan kalau levelnya sudah akut, bisa-bisa guru dan orang tua kena panggil gara-gara itu. Nah, ada satu fitur di Gojek yang bisa menyelamatkan banyak orang terkait hutang di sekolah. Yup, fitur tersebut adalah Paylater atau bahasa gaulnya bayar entar-entar.
Enaknya pakai sistem ini adalah murid bisa makan di kantin ketika nggak punya duit. Bagi petugas kantin mereka juga nggak pusing mikirin utang karena sudah di-cover oleh Gojek. Alasannya karena aplikasi ini sendiri yang bakal nagih ke si empunya utang. Tapi biar nggak kebablasan, baiknya dibatasi untuk saldo Paylater bagi murid-murid. Jaga-jaga mereka khilaf dan utang sampai berjuta-juta. Siapa tahu kan mereka tiap hari traktir teman-temannya.
Saat ini Paylater banyak dipakai untuk memenuhi keinginan di kala budget belum memungkinkan, tidak peduli kamu memang lagi terbatas atau belum pengen bayar aja. Tapi, kebayang nggak kalau fitur ini digunakan untuk memudahkan mereka yang sering kesulitan? Entah itu SPP, bayar uang program, gedung, buku, dan sebagainya. Setidaknya, orang tua murid bisa sedikit ambil nafas sambil tetap tenang menyekolahkan anaknya.
Namun hal yang perlu dipikirkan dari sistem ini adalah bagaimana untuk menanggulangi penunggakan. Atau menciptakan mekanisme yang menghindarkan dari adanya tagihan yang menumpuk bahkan tak terbayar.
BACA JUGA: 5 Alasan Kebijakan Nadiem Makariem jika Diseriusi Bisa Berikan Dampak Luar Biasa
Sebenarnya ada banyak lainnya fitur Gojek yang bakal cocok dipakai di sekolah. Misalnya GoRide atau GoCar khusus antar jemput sekolah, sampai GoMassage ketika murid-murid pening setelah UN. Tapi poin penting dari uraian ini adalah soal teknologi yang sudah lekat dengan kehidupan, termasuk di sekolah. Asal itu bisa membantu maka tidak masalah. Pendidikan pada ujungnya kan memang untuk memberikan manfaat kepada banyak orang.