Meskipun bagi kita adalah nestapa, tapi untuk Belanda, penjajahan 350 tahun itu adalah prestasi tersendiri. Tapi, untuk bisa mencapai hal tersebut si negeri tulip harus berjuang hidup dan mati. Termasuk salah satunya adalah melawan para pahlawan kita yang dikenal giras dan beringas.
Ya, sama sekali tidak mudah lho bagi Belanda untuk melumpuhkan para pejuang. Pasalnya, banyak di antara mereka yang sakti mandraguna. Menurut cerita-cerita, dulu para pahlawan kita ada yang bisa berjalan di atas air, berlari secepat kilat, sampai kebal alias tidak bisa dilukai fisiknya. Soal kebal, siapa sangka jika kelebihan ini ternyata dipunyai oleh banyak pahlawan kenamaan.
Ya, beberapa nama dipercaya punya ilmu kebal dan sukses bikin Belanda frustrasi karena perlawanan mereka yang hebat. Lalu, siapa saja para pahlawan yang dipercaya punya ilmu kebal ini? Simak ulasannya berikut.
Si Pitung
Si Pitung adalah salah satu tokoh tanah air yang dikenal sakti mandra guna. Karena dirinya dibekali ilmu kanuragan yang tinggi, penjajah pun sempat dibuat kelimpungan saat menghadapinya. Pasalnya, Pitung konon tidak mempan ditembak dan ditusuk dengan senjata tajam. Menurut pengakuan warga, kesaktian Pitung berasal dari ilmu rawa rontek yang dikuasainya. Rawa Rontek memiliki arti bahasa “Kepala putus”.
![Si Pitung [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2016/12/Si-Pitung.jpg)
Sakera
Tokoh pejuang asli Bangil ini dikenal karena kegigihannya dalam melawan Belanda. Namanya bahkan sangat populer di daerah Pasuruan dan Madura. Usut punya usut, Sakera ternyata memiliki nama asli Sadiman. Dia berasal dari golongan ningrat, namun dikenal sangat murah hati dan sholeh. Karena dia sangat menentang kediktatoran Belanda di perkebunan tebu di daerah ini, warga setempat kemudian menjulukinya Sakera. Sakera memiliki arti pejuang yang anti-penjajahan.
![Ilustrasi Sakera [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2016/12/Ilustrasi-Sakera.jpg)
Untuk menjalankan rencana busuknya, Belanda kemudian merekrut dua teman seperguruan Sakera, yakni H. Asik dan H. Bakri. Keduanya lantas menjebak Sakera dan membuatnya bisa ditangkap dengan mudah oleh Belanda. Beberapa versi mengatakan bahwa Sakera mengembuskan napas terakhir setelah digantung di tengah Alun-Alun Bangil.