Semua orangtua tentu menginginkan anaknya sukses dan kaya. Apapun profesinya, mereka pasti akan berjuang mati-matian agar anak-anak bisa terus sekolah tinggi dan menggapai cita-cita. Selama ini, kondisi ekonomi memang jadi masalah utama seseorang untuk melanjutkan pendidikan. Namun, dengan niat dan tekat yang kuat, tak ada sesuatu yang tak mungkin.
Begitu banyak kejadian dan kisah inspiratif yang melibatkan orang-orang pinggiran, dengan semangat juang dan niat tulus, banyak diantara mereka yang mampu mengantarkan anak-anak jadi seorang yang sukses, bahkan memiliki profesi yang membanggakan. Berikut ini beberapa contohnya.
Anak pemulung jadi polisi
Senyum haru tersipu mewarnarnai wajah polos Yuda Satria. Seorang pemuda 21 tahun tersebut baru lulus tes kepolisian di tahun 2016 silam. Meski hanya berbekal ijazah SMK TPI Gedangan, Sidoarjo, anak laki-laki dari seorang pemulung tersebut nekat ikut tes kepolisian. Bersaing dengan ribuan peserta lain, namun doa Yuda ternyata dikabulkan. Bahkan, pihak kepolisian sendiri sangat mengapresiasi Yuda.
Pramugari cantik anak tukang ojek
Putri Oktaviani begitu bangga memiliki ayah seorang driver ojek. Bahkan, gadis cantik tersebut tanpa malu-malu memposting foto sang ayah yang tengah memakai jaket ojek online. Dalam caption yang ditulisnya, Putri mengaku jika ayahnya adalah super hero yang telah memberikan banyak pengorbanan untuknya. Meski tak memiliki gelar tinggi dan tidak memiliki profesi yang ragam prosesi yang keren, namun kerja keras sang ayah yang membuat Putri bisa meraih profesi yang selama ini diidamkan banyak orang.
Anak tukang becak jadi polisi
Nasib seseorang memang tidak ada yang tahu. Begitu juga menurut Pak Geba dan istrinya, Bu Heni. Sekian tahun merantau dari dari kampung halaman Flores, Pak Geba menjalani profesi sebagai tukang becak di Sidoarjo. Sementara istrinya adalah pesuruh di TK Santa Maria Sidoarjo. Awalnya, Pak Geba merasa pesimis ketika anak sulungnya bercita-cita ingin menjadi seorang polisi.
Anak buruh cuci jadi dokter di luar negeri
Satya Candra Wibawa Sakti adalah anak dari seorang buruh cuci. Meski demikian, ia mampu kuliah sampai jenjang strata tiga di Universitas Hokkaido, Jepang. Awalnya, dia kuliah S1 Kimia di Universitas Negeri Yogyakarta dan S2 Kimia di Universitas Gadjah Mada. Meski berasal dari keluarga kurang mampu, namun semangat juangnya membuat ia terus menuntut ilmu setinggi-tingginya. Meski selama kuliah, Satya juga harus menempuh jarak berkilo-kilo dengan mengayuh sepeda onthel. Kecerdasan Satya memang membuatnya selalu mendapat beasiswa sejak bangku SMP.
Itulah empat orangtua super yang berjuang hingga berhasil mengantarkan anak-anak mereka mendapat profesi keren. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih menghargai orangtua. Apapun profesinya, mereka adalah orang yang tak pernah berhenti memberi kita dukungan.