Di awal-awal kehidupan, sewajarnya bayi mendapat perlakuan istimewa. Bagi orangtua, mereka pasti bisa memberikan perhatian dan kasih sayang ekstra. Menimang, mencium, memeluk dengan ketulusan. Bahkan, binatang pun memperlakukan bayi mereka dengan curahan kasih sayang.
Namun, ternyata masih ada beberapa orang yang melakukan hal tak wajar pada bayi mereka sendiri. Bukannya menyayangi sepenuh hati, para orangtua ini justru tega melakukan tindak penganiayaan pada bayi. Berikut adalah beberapa kasusnya.
Perempuan menyiksa dan merekam penyiksaan terhadap bayinya
Baru-baru ini, dunia sosial media digegerkan dengan video penganiayaan bayi yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri. Peristiwa yang terjadi di Denpasar tersebut sontak menarik perhatian netizen. Pasalnya, video yang terbagi menjadi dua bagian tersebut menampilkan seorang bayi yang dipukul bagian pantatnya. Terdengar sayup-sayup pula suara seorang wanita yang mengatakan “This is drama… this is drama?” video tersebut juga menampilkan seorang wanita yang nampak menjewer telinga, menampar mulut, hingga mencubit si bayi hingga ia menangis begitu keras.
https://www.youtube.com/watch?v=NCe2ueTH8Po
Kekerasan tak sampai di sana, karena di video selanjutnya bersetting kamar mandi. Tampak si bayi di masukkan dalam ember, lantas digulingkan ke lantai kamar mandi. Sang ibu pun menyiramnya dengan air sembari mengatakan “this is the drama in your life.” Masih belum puas, sabun pencuci piring juga disiramkan pada si bayi.
Masih berusia 8 bulan, bayi diijak-injak ibu kandung
Entah di mana hati nurani ibu berinisial SMW ini, wanita 30 tahun asal Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT tersebut tega menganiaya putranya sendiri yang masih berusia 8 bulan. Akibat kelakuannya, si bayi pun mengalami luka memar yang cukup parah di bagian dada, perut, dahi dan ada juga bekas cekikan di bagian leher.
Beruntung peristiwa tersebut diketahui oleh anggota Bhakinkamtibnas Polsek Loura Brigpol Agus Triyono yang saat itu tengah berpatroli. Dengan mata kepala sendiri, Agus melihat bayi sedang diinjak-injak oleh ibunya. Peristiwa yang terjadi pada awal Juli tersebut lantas menyeret sang ibu pada hukum. Menindaklanjuti masalah tersebut, Kapolres Ajun Komisaris Besar Muhammad Erwin meminta agar unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres tersebut memberikan sosialisasi ke masyarakat mengenai perlindungan anak serta hukum yang berlaku bagi para pelaku kekerasan terhadap anak.
Bayi 13 bulan dianiaya ibu kandung dan ayah tiri
Muh Alif ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Diduga, bayi 13 bulan tersebut meninggal karena dianiaya Mila yang merupakan ibu kandung dan Sudirman ayah tirinya. Awalnya, disebutkan bahwa Alif meninggal karena terjatuh dari mobil.
Namun, Ayah kandung korban, Sumarlin begitu terkejut lantaran melihat luka tidak wajar pada punggung, tengkuk dan juga buah zakar si bayi. Curiga dengan kematian tersebut, Sumarlin akhirnya melaporkan kematian buah hatinya pada Polsek Parangloe.
Kesal karena lapar, seorang ayah melempar bayi 1,5 bulan ke tungku
Belum genap berusia dua bulan, Susilawati harus menjalani perawatan intensif di RSUD Syamsudin S.H, Kota Sukabumi. Luka parah yang dialaminya disebabkan oleh ayah Kandungnya, Taruna yang melemparkan bayi 1,5 tersebut ke lantai dapur rumahnya.
Ulah keji tersebut berakibat pada lecet dan lebam di beberapa bagian tubuh. Kekerasan tersebut bermula saat terjadi pertengkaran antara Taruna dengan istrinya, lantaran tidak menemukan makanan saat ia baru pulang kerja. Kekesalan Taruna justru ia lampiaskan pada anak mereka. Pria 23 tahun tersebut melemparkan bayinya ke lantai di dekat tungku yang masih menyala.
Mungkin istilah buah hati merupakan titipan tak lagi asing di kalangan masyarakat. Namun nyatanya, hingga saat ini masih banyak kasus orangtua yang melakukan kekerasan pada anak. Semoga dengan ini, kita semua sadar untuk lebih menyayangi anak-anak terlebih di usia mereka yang masih bayi.