in

Mengenal Sosok-Sosok Teladan yang Pertama Kali Masuk Islam

republika.co.id

Islam adalah agama rahmatan lil’alamin, yang merupakan rahmat bagi semesta alam. Allah mengutus Rasulullaah SAW sebagai pembawa kabar gembira tersebut bagi seluruh ummat manusia tanpa terkecuali. Namun memang, tidak semua menerima kabar gembira tersebut. Dan apa yang akan Allah berikan pada orang-orang yang menolak dan mengingkari kabar gembira dari Allah tersebut?

Balasannya adalah neraka dan siksaan yang amat pedih. Seperti firman Allah dalam Surat Muhammad ayat 12, bunyinya “Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.”. Astaghfirullaah..

Nabi Muhammad SAW saat menerima wahyu pertama dari Allah sampai di akhir hidup beliau, memperjuangkan dakwah Islam dengan begitu luar biasa. Setiap kisah beliau selalu membuat kita tak mampu menahan air mata dan tentu membuat kita semakin mencintai teladan kita tersebut.

Dalam perjuangan beliau mendakwahkan Islam, dalam suka maupun duka, saat dakwah harus secara sembunyi-sembunyi maupun saat sudah terang-terangan, ada tiga orang luar biasa yang mendapat sebutan Sabiqunal Awwalun, yang artinya adalah orang-orang yang pertama. Ya, ketiga orang ini adalah mereka yang pertama masuk Islam dan mereka yang sangat mempercayai setiap kata Rasulullaah SAW yang terkenal dengan julukan Al-Amin atau Yang Terpercaya ini. Siapa sajakah mereka?

1. Abu Bakar As-Shiddiq

Dia lahir dua tahun beberapa bulan setelah Rasulullaah SAW lahir. Dia adalah laki-laki dewasa yang pertama kali masuk Islam, sahabat Rasulullaah SAW yang selalu membenarkan dan mempercayai setiap perkataan Rasulullaah, itulah mengapa akhirnya dia mendapat julukan As-Shiddiq, yang artinya Yang Membenarkan. Tentang keislamannya, Rasulullaah pernah mengatakan, “Tidak seorangpun masuk Islam melainkan ia ragu dan bimbang, kecuali Abu Bakar. Ia tidak ragu dan bimbang ketika kusampaikan kepadanya.” (HR Ibnu Ishaq). Ada banyak sahabat Rasulullaah yang masuk Islam lewat perantaraannya, diantaranya adalah Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, Thalhah bin Ubaydillah, dan Abu Ubaydah bin Al-Jarrah. Sahabat-sahabat tersebut masuk dalam daftar sahabat yang mendapat jaminan Syurga dari Allah. Masya Allaah…

Abu Bakar (wafativi)
Abu Bakar (wafativi)

Abu bakar memiliki sikap yang sangat lembut dan penyabar, dia juga sangat penyayang dan penuh kasih sayang. Itulah mengapa dia selalu memerdekakan budak yang disiksa oleh para kaum kafir Quraisy, dan setiap dia membaca Al-Qur’an, orang yang mendengarnya akan menangis. Rasulullaah sangat mencintai Abu Bakar, dan itu beliau sampaikan dalam sebuah hadits, “Sesungguhnya tidak ada seorangpun di antara manusia yang sanggup berkorban dengan diri dan hartanya karena aku selain Abu Bakar bin Abi Quhafah. Sekiranya aku ingin mengambil seorang kekasih, aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasihku. Akan tetapi persaudaraan Islam lebih utama. Hendaklah kalian menutup semua pintu yang ada di masjid ini kecuali pintu Abu Bakar.” (HR Bukhari).

2. Ali bin Abi Thalib

Dia lahir 32 tahun setelah kelahiran Rsulullaah SAW atau 10 tahun sebelum tahun kenabian, atau diangkatnya Nabi Muhammad sebagai Rasul. Ali adalah putera dari paman Nabi Muhammad, Abu Thalib, tidak tercemar sama sekali oleh noda-noda jahiliyah, dan masuk dalam bagian orang-orang yang pertama masuk Islam dari golongan anak-anak, tepatnya dua hari setelah Rasulullaah SAW menerima wahyu dari Allah.

Rasa cintanya kepada Islam dan Rasulullaah SAW dia tunjukkan dengan pengorbanannya tidur di kasur Rasulullaah padahal saat itu para pembunuh sedang bersiap membunuh Rasulullaah yang mereka pikir saat itu sedang tidur terlelap. Ali melakukan itu untuk melindungi Rasulullaah, agar jika musuh membunuh maka biar dialah yang terbunuh.republika.co.id

Rasulullaah menikahkan Ali dengan puteri beliau, Fatimah. Dan dari pernikahan mereka lahirlah dua orang putera yang bernama Hasan dan Husein. Jika Abu Bakar adalah khalifah pertama dalam Khulafaur Rasyidin atau 4 khalifah sesudah Rasulullaah wafat, maka Ali adalah khalifah terakhir atau keempat penutup Khulafaur Rasyidin.

3.  Khadijah binti Khuwailid

Dia dilahirkan di Mekkah 68 tahun sebelum Hijriyah. Pada masa jahiliyah, Khadijah mendapat julukan Ath-Thahirah yang artinya wanita suci, karena selama hidupnya dia senantiasa menjaga kehormatan dan kesucian dirinya. Orang-orang Quraisy juga menyebutnya sebagai pemimpin wanita Quraisy.

Khadijah adalah isteri pertama Rasulullaah SAW, dan selama menikah dengannya Rasulullaah tidak pernah menikahi wanita lain. Rasulullaah sangat mencintai Khadijah dan walaupun sudah menikah dengan Aisyah, Rasul masih sering menyinggung tentang Khadijah sehingga sempat membuat Aisyah cemburu. Sebelum menikah dengan Rasulullaah, Khadijah pernah dua kali menikah. Sehingga ketika menikah dengan Rasulullaah yang saat itu berusia 25 tahun, Khadijah adalah janda yang berusia 40 tahun.

Khadijah binti Khuwailid (biografi)
Khadijah binti Khuwailid (biografi)

 

Khadijah adalah sosok luar biasa yang sangat setia kepada suaminya. Saat Rasulullaah merasakan kedinginan dan menggigil hebat setelah menerima wahyu pertama dari Allah (surat Al-Alaq 1-5), dengan sigap Khadijah segera menyelimuti dan mendekap beliau agar beliau merasakan hangat. Dalam perjalanan dakwah Rasulullaah, Khadijah selalu mendampingi dan membersamai Rasulullaah dengan penuh cinta.

Hingga pada saat Khadijah meninggal, hari itu menjadi hari kesedihan yang amat dalam bagi Rasulullaah, karena cintanya telah pergi mendahului beliau menghadap Allah SWT. Dan tahun kesedihan itu disebut sebagai ‘am al-huzn. Dari pernikahannya dengan Rasulullaah, Khadijah dikaruniai 6 orang anak, Abdullah, Qasim, Zainab, Fatimah, Ruqayyah, dan Ummu Kultsum.

Itulah tiga orang sahabat luar biasa Rasulullaah SAW yang merupakan orang-orang pertama yang masuk Islam. Abu Bakar dari golongan orang dewasa laki-laki, Ali bin Abi Thalib dari golongan anak-anak, dan isteri Rasul, Khadijah, dari golongan wanita dewasa. Semoga kisah mereka bisa memberikan kita inspirasi dan keteladanan yang bisa membuat kita lebih bangga pada keislaman kita, dan semakin semangat dalam memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aamiin. (sof)

Written by Vyra Sofia

Leave a Reply

Gadis Cantik ‘Diselingkuhi’, Tempeli Mobil Pacar Dengan Pembalut

Pakaian Polwan Berjilbab (c) fajar

Inilah Detail Seragam Polwan Berjilbab di Indonesia