Kalau kamu ditanya, bos seperti apa yang diinginkan? Maka jawabannya pasti sangat beragam. Mulai dari keren secara penampilan, baik secara perilaku hingga bijak pemikirannya. Well, sebenarnya tidak perlu mendeskripsikan bos impian dengan penjelasan panjang seperti itu. Sebenarnya kamu cuma butuh satu kata saja, narsis.
Baca Juga : 5 Artis yang Mengaku Pernah Tidur dengan Hantu
Nah lho? Bukannya narsis itu sifat yang tidak baik? Yup, memang anggapan yang ada seperti itu. Tapi, faktanya seseorang dengan sifat kenarsisannya malah berpotensi menjadi pemimpin yang luar biasa. Penasaran kenapa bisa begitu? Let’s check!
Menurut Michael Maccoby dalam bukunya yang berjudul, The Productive Narcissist, ada dua tipe narsis, produktif dan tidak produktif. Nah, narsis produktif inilah yang akan membawa banyak kebaikan. Orang yang punya sifat seperti ini punya banyak kemampuan salah satunya adalah mampu menggambarkan sesuatu dengan mudah.
Sehingga ketika direlasikan dengan visi perusahaan, tentunya mereka bisa memahaminya dengan mudah. Ketika seseorang sudah mengerti betul apa yang diinginkan perusahaan, maka jalan mewujudkannya juga jauh lebih mudah.
Sudah dari sananya, seorang dengan sifat narsis dikaruniai dengan kemampuan keren dalam menciptakan kesan. Biasanya mereka juga sangat karismatik dan sedikit arogan meskipun sebenarnya itu adalah bagian dari percaya diri. Hal ini pun membuat mereka sangat mudah untuk menarik perhatian.
Adalah tipe pemimpin ideal ketika suaranya mudah didengarkan banyak orang. Namun, salah satu kekurangan para narsis adalah mereka jarang bisa mendengarkan pendapat orang lain.
Menurut para ahli, mereka yang narsis punya kemampuan lebih dalam hal meyakinkan orang lain. Nah, ketika hal ini diaplikasikan dalam sebuah ide-ide, maka bukan tidak mungkin perusahaan akan berkembang dengan sangat pesat. Mereka juga pandai dalam delivery speech sehingga sepertinya sangat susah untuk berkata tidak ketika seorang narsis menyampaikan pendapatnya.
Nah, masalah yang muncul adalah ketika ada dua orang narsis di dalam satu forum. Yup, bisa dibayangkan jika mereka akan saling ngotot satu sama lain ketika bersilang pendapat. Jadi, make sure untuk menghindari hal ini.
Berdasarkan banyak studi, pemimpin yang narsis lebih toleran terhadap risiko. Mereka seolah tidak memperdulikan hal tersebut asal bisa berguna untuk perusahaan. Tapi, ketika narsis tidak diposisikan dengan tepat, maka hal ini juga bisa menjadi bumerang.
Mereka bisa juga membuat perusahaan down dengan mengambil risiko yang tidak perlu dengan tujuan hanya untuk mendapatkan perhatian. Waduh, harus aware tuh guys!
Narsis sih boleh, asal di-maintain dengan baik seperti yang juga dikatakan Michael Maccoby dalam bukunya tersebut. Jadi, jangan selalu menganggap narsis adalah sifat yang jelek. Pasalnya, ketika si empunya bisa memanfaatkannya dengan baik, bukan mustahil ia bisa melakukan hal-hal hebat.
Baca Juga : 5 Artis Indonesia Ini Punya ‘Kembaran’ di Hollywood
Jadi, masih malu untuk narsis nih?
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…