Utang Adalah Pilihan Terburuk
Ketika uang begitu susah didapatkan sedangkan kebutuhan sudah tidak bisa menunggu, maka yang terjadi kemudian adalah utang. Bagi warga miskin India, mereka juga punya opsi ini. Tapi, konsekuensinya begitu buruk. Utang mungkin bisa membuat perut kenyang, tapi bayarnya benar-benar setengah mati.
Sudah jadi fenomena umum di sana kalau begitu banyak orang yang tak sanggup bayar utangnya sendiri. Bukan hanya karena tidak punya kemampuan, tapi juga karena bunganya. Alhasil, akhirnya utang pun seperti diwariskan dari generasi ke generasi. Deskripsi ini mungkin terlihat biasa ya, tapi yang terjadi di sana sangat-sangat ngeri kalau masalah utang-utang begini.
Sekolah Jadi Angan yang Tak Mungkin Kesampaian
Orang-orang miskin di India seolah tak benar-benar punya kesempatan untuk menjadi lebih baik. Sekalinya miskin, sangat susah untuk bisa naik. Hal tersebut karena mereka hampir tak punya apa pun untuk bisa memperjuangkan nasibnya. Berjuang dengan pendidikan? Hah, seperti mimpi saja bagi mereka untuk bisa mengenyam bangku sekolah.
Pemerintah sana sepertinya memang tidak begitu aware soal pendidikan murah. Maksudnya benar-benar memberikan edukasi gratis bagi orang-orang tidak mampu. Hasilnya yang itu tadi, orang-orang miskin seolah takkan pernah bisa memperbaiki nasib. Anak-anak pun begitu juga. Tidak sekolah dan hanya fokus membantu orangtua dengan jadi kuli atau semacamnya. Kalaupun punya uang, orang-orang sana lebih memilihnya untuk dipakai membeli makanan agar bisa hidup.