Kita tau dan paham betul bagaimana kondisi negara Korea Utara. Berbanding 360 derajat dengan saudaranya, Korsel, Korea Utara masuk dalam list negara yang menutup diri dari dunia lain. Keberadaan mereka seolah punya kehidupan di alamnya sendiri. Belum lagi, sang Presiden yang sudah dianggap bak dewa, Kim Jong Un, juga membatasi aktivitas rakyatnya untuk mengenalkan negara mereka kepada negara lain.
Jika kita mencari jejak-jejak negara Korut di internet, maka hasil yang didapat tak jauh dari sifat diktator sang pemimpin, uji coba rudal, militernya yang kuat, serta kesangaran lain yang dimiliki oleh negara ini. Namun, di luar hal tersebut bukan berarti Kim Jong Un tidak berinteraksi dengan para pemimpin dari dunia lain loh.
Di bahasan kali ini, Boombastis.com akan membahas beberapa sosok yang punya hubungan baik dengan Kim Jong Un. Mau tau siapa saja mereka? Yuk, langsung kepoin dalam ulasan berikut.
Donald Trump, wajahnya abadi dalam prangko Korut
Selama ini, Korea Utara dan Amerika Serikat disebut sering berseteru dan tak punya hubungan yang baik. Hal ini mungkin karena mereka sama-sama punya kekuatan militer yang kuat, sehingga tak ada yang merasa harus meminta maaf atau menjalin kerjasama satu sama lain. Namun, baru-baru ini, presiden Amerika Serikat, Donald Trump menemui Kim Jong Un Juni kemarin di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membelah Korea Utara dan Selatan. Dengan sambutan Jong Un, Trump merasa dirinya sangat tersanjung, seperti yang ia katakan kepada para wartawan.
Trump adalah presiden Amerika pertama yang berkunjung dan berhasil menemui presiden Korut. Karena hal tersebut, Korut menganggap hal ini perlu diabadikan. Karenanya, ada konferensi antara AS dan Korut yang digelar di Singapura pada Juni 2018, sehingga Pyongyang merilis seri prangko yang menampilkan wajah Trump. Melansir vice.com, ada tiga bentuk prangko yang dirilis. Pertama: foto Kim Jong Un dan Donald Trump yang sedang bersalaman. Kedua, foto keduanya yang sedang menandatangani persetujuan, dan foto terakhir merupakan surat persetujuan itu sendiri.
Vladimir Putin, mereda setelah sempat berseteru
Ibarat hubungan cinta kamu, Rusia dan Korut ini juga putus nyambung, brantem, dan baikan lagi untuk saat ini. Pernah dekat satu sama lain, keduanya mendingin di era 1990-an, namun kembali baikan pada 2000-an –saat itu Rusia tengah mencari dukungan karena berselisih dengan dunia Barat. Sejak zaman Kim Il Sung, Rusia (yang ketika itu masih bernama Uni Soviet) sudah menjadi sekutu tetap dan siap berada di belakang Korut seandainya negara tersebut diserang oleh musuh.
Sayang, di tahun Gorbachex (presiden Rusia saat itu) menjalin hubungan diplomatik dengan Korea Selatan, sehingga Korut ngambek. Beberapa tahun kemudian, saat Putin dan Kim Jong Il menjabat, keduanya membuat kesepakatan berbaikan lagi, tepatnya di tahun 2000. Putin juga menjadi presiden pertama Rusia yang datang ke negara tertutup tersebut. Hingga sekarang tampuk kekuasaan diberikan kepada Kim Jong Un, hubungan kedua negara ini tetap adem ayem.
Xi Jinping, Presiden Tiongkok
Selain Trump dan Putin, nama lain yang juga punya hubungan baik dengan Jong Un adalah Xi Jinping yang menjabat sebagai presiden Tiongkok (China). Kedatangan Xi Jinping pada Juni 2019 lalu merupakan kunjungan pertama oleh seorang pemimpin China dalam 14 tahun terakhir. Namun, meskipun begitu, negara Tiongkok merupakan satu-satunya sekutu besar Korea Utara yang terus mendukung negara yang terisolasi itu terhadap tekanan sanksi PBB atas program nuklir dan misilnya.
Xi Jinping dan Kim Jong Un bahkan membuat kesepakatan untuk terus bersahabat apapun dan bagaimanapun situasi dunia. Xi Jinping memang mengatakan bahwa dirinya tak mampu menyelesaikan semua masalah yang dihadapi Korut, namun ia bisa membantu agar perekonomian negara Jong Un ini maju.
BACA JUGA: Toilet Pribadi Sampai Dikawal Puluhan Orang, Begini Cara Kim Jong Un Jaga Privasi Dirinya
Korea Utara yang terkenal sangat menutup diri ternyata juga punya hubungan baik dengan kepala negara lain. Tapi, lagi-lagi hanya orang-orang tertentu saja yang diajak bersahabat oleh Kim Jong Un, terutama yang militer dan peranannya kuat di tingkat Internasional.