Apakah yang akan terjadi jika di dunia ini dihuni oleh orang pintar semua atau orang bodoh semua? Tentu keadaan bumi maupun manusia yang menghuninya akan berbeda dengan yang terjadi saat ini. Faktanya, hanya ada segelintir orang yang memiliki IQ di atas rata-rata atau masuk dalam kategori jenius.
Beberapa orang berikut ini contohnya, tak hanya memiliki kecerdasan tinggi, tapi juga kerap membanggakan dengan segudang prestasi yang mereka capai. Siapa sajakah mereka? Berikut ini ulasannya.
Saat kecil, si jenius William J Sidis ber-IQ 250 – 300 ini pernah mendapatkan julukan anak ajaib. Berkat pendidikan yang diberikan orang tuanya secara intens, ia sudah bisa menyebutkan kata-kata seperti “door” (pintu) di usia 9 bulan. Bahkan bisa menyelesaikan studinya di Harvard University saat usianya menginjak 11 tahun.
Sayang otaknya yang cemerlang malah mengakibatkan permasalahan dalam hidupnya. Contohnya saja saat ia hendak mengajar sebagai dosen Harvard University. Karena umurnya dibawah mahasiswanya, ia mengaku kesulitan mengajar, sehingga memutuskan untuk mengundurkan diri. ia pun hidup berpindah -pindah untuk menghindari sorotan media hingga akhir hayatnya.
Kejeniusan Christoper Hirata tak hanya dibuktikan dengan hasil test IQ yang mencapai 225, tapi juga dengan segudang prestasi diberbagai bidang yang mengharumkan namanya. Pria kelahiran 1982 ini dapat membawa pulang medali emas Olimpiade Fisika Internasional pada tahun 1996 di usia 13 tahun.
Selain itu, juga sudah bekerja untuk perusahaan Caltech pada saat usianya baru 14 tahun. Kecerdasannya tak disia-siakan begitu saja dan menarik perhatian perusahaan besar seperti Nasa. Ia dipercaya menangani proyek besar kolonisasi Planet Mars.
IQ Terence Tao yang mencapai 240 berada di bawah James Sidis, membuatnya mendapat predikat salah satu orang paling jenius di dunia. Ia lahir dengan nama lengkap Terence “Terry” Chi-Shen Tao pada tanggal 17 Juli 1975 di Adelaide, Australia.
Di usianya yang menginjak dua tahun, ia sudah bisa mengajari anak yang berusia 5 tahun tentang aritmatika dan bahasa inggris. Sejak kecil ia memang tertarik dengan matematika, hal itu membawanya mendapatkan penghargaan Fields Medal pada tahun 2006. Saat ini ia berprofesi sebagai pengajar di Universitas California di Los Angeles.
Dari namanya saja mungkin Anda sudah bisa menebak bahwa orang pintar ini berdarah Asia. Pria yang lahir di Korea tahun 1963 ini, juga mendapatkan julukan anak ajaib. Kecerdasannya memang sudah terlihat saat ia masih kecil. Bayangkan saja, di umur 3 tahun ia dapat membaca bahasa korea,jepang, jerman, inggris dan beberapa bahasa lainnya.
Di tahun 1990, ia berhasil mendapatkan pridikat IQ tertinggi saat itu, dari Guinness Book of World Records. Selain itu, ia juga pernah bekerja untuk NASA sampai akhirnya kembali ke Korea dengan berprofesi sebagai guru.
Memperoleh anugerah berupa kecerdasan merupakan hal yang patut disyukuri. Untuk mendapatkan hal itu bukanlah perkara yang mudah, tentu kita harus terus belajar agar pengetahuan yang kita punya terus bertambah. Supaya kita bisa berbuat hal yang bermanfaat untuk orang lain sekecil apapun itu.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…