Belum selesai kasus Ferdy Sambo hingga tragedi Kanjuruhan, kini oknum polisi berulah lagi. Kali ini warga sipil yang menjadi sasarannya. Delapan polisi yang baru lulus menyerang Rumah Sakit Bandung yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara. Bahkan penyerangan itu memakan korban.
Korban tersebut dikabarkan pingsan dan mengalami luka-luka. Kasus ini pun langsung mendapat sorotan dari banyak pihak, lantaran masyarakat sudah jengah dengan ulah oknum kepolisian belakangan ini. Berikut informasi selengkapnya.
Berawal dari mabuk hingga bawa wanita ke hotel

Saat mabuk, mereka pergi ke sebuah hotel di Medan. Bripda T satu kamar dengan DH, sedangkan I dan AJT berada di kamar sebelah. Bripda T mengunci kamar AJT dan I lantaran mereka dalam kondisi mabuk. AJT dan I merasa mereka disekap oleh Bripda T sehingga keduanya menghubungi temannya bernama B yang berprofesi sebagai sekuriti di RS Bandung. Rupanya, AJT adalah perawat di RS Bandung.
Geng Bripda T keroyok perawat hingga babak belur
Kronologi versi keluarga korban
Dari hasil pemeriksaan CCTV rumah sakit, ternyata oknum polisi melakukan dua kali penyerangan kepada korban. Bripda T beralasan ia tak bermaksud menyekap AJT. Ia mengunci kamar AJT agar tak berbuat onar karena pengaruh alkohol. Kakak WW, Wenny menuturkan seorang sekuriti yang bersama WW ditelepon A. A mengatakan ia disekap di salah satu hotel.
BACA JUGA: Nggak Habis Pikir! Oknum Polisi Cabuli dan Peras Harta Istri Tersangka Narkoba di Medan
Delapan oknum polisi itu kini mejalani pemeriksaan intensif Propam Polda Sumut. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menyampaikan permohonan maaf atas perilaku beberapa oknum anggota polri tersebut. Polda Sumut berjanji akan menindak tegas kasus tersebut.