in

4 Fakta Biadab Oknum Marinir yang Tega Habisi Nyawa Istri Kades karena Hal Sepele

Belakangan ini, media digegerkan dengan penemuan jenazah istri kades di hutan jati Watublorok, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Sebelumnya, wanita 38 tahun tersebut diketahui menghilang misterius, bahkan menghilangnya wanita bernama Luluk Diana tersebut sempat diperbincangkan di sosial media. Sempat dilakukan pencarian, namun nahas wanita tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Tak makan waktu lama sejak ditemukan mayat korban, pihak kepolisian langsung berhasil menangkap si pelaku yang ternyata seorang oknum TNI. Kenyataan tersebut tentu membuat banyak pihak merasa miris. Pasalnya, seorang TNI yang harusnya memberi perlindungan pada masyarakat, justru melakukan tindak kriminal tingkat berat. Bukan hanya itu, masih ada beberapa fakta yang lebih miris, dan berikut di antaranya.

Pelaku merupakan oknum TNI AL

Banyak yang tak menyangka jika Tri Setyo alias Yoyok tega menghabisi nyawa Luluk Diana. Pasalnya, diketahui jika Yoyok merupakan seorang oknum Marinir TNI AL berpangkat Kopral Dua (Kopda) di Desa Kedamean, Kecamatan Kedamean, Gresik. Meski sempat kabur selama beberapa hari, namun akhirnya  petugas gabungan dari Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim berhasil membekuk pelaku di Mulyorejo, Ngantang, Malang.

Pelaku merupakan oknum TNI AL [image source]
Pelaku yang merupakan anggota Batalyon Zeni Tempur Pasmar Karangpilang diketahui memang sudah kenal dekat dengan korban. Hal tersebut bisa ditelusuri dari ponsel korban yang memiliki riwayat obrolan dengan pelaku. Polisi juga makin curiga karena dari sejumlah nama yang dicurigai, hanya Yoyok yang menghilang. Menghilangnya Yoyok justru membuat kepolisian makin fokus melakukan pencarian terhadapnya.

Yoyok ditugaskan sebagai pengawal, tapi malah merampok dan membunuh korban

Di luar pekerjaannya sebagai TNI AL, pelaku juga seorang sekuriti yang korban yang ditugaskan untuk mengawal korban saat melakukan transaksi uang. Sesaat sebelum  insiden, korban meminta untuk mengantarkannya ke bank BCA untuk mengambil uang Rp. 150 juta. Setelah melakukan transaksi, pelaku membujuk korban untuk pura-pura selfie di hutan Watublorok.

Jenazah korban saat pertama kali ditemukan [image source]
Setelah melihat kondisi sepi, pelaku langsung mengeluarkan senjata api dan menembak korban di bagian tengkuk sebanyak satu kali. Korban ditembak di luar mobil. Setelah Luluk Diana tak lagi bernyawa, pelaku mengambil kunci kontak mobil korban dan membuangnya di daerah Krian, Sidoarjo. Mirisnya, motif pelaku adalah ingin menguasai uang Rp. 150 juta milik korban.

Langsung belanja mobil dan pamer pada mantan pacar

Entah di mana hati nurani Yoyok sebagai manusia. Usai menghabisi nyawa korban, Yoyok sama sekali tidak merasa bersalah. Ia justru menghubungi mantan pacarnya Sisca Febri Anggraeni, dan mengajaknya untuk membeli mobil. Meski keduanya tak lagi jadi pasangan kekasih, namun hubungan keduanya diketahui masih baik. Sisca bahkan menemani Yoyok keliling keluar masuk showroom hingga tujuh kali.

Pelaku langsung beli mobil [image source]
Hingga akhirnya Yoyok memutuskan membeli sebuah mobil Honda Jazz warna silver. Yoyok juga menggunakan mobil tersebut untuk mengantarkan Sisca pulang. Seorang tetangga juga melihat Sisca turun dari mobil tersangka. Walhasil, keesokan harinya Sisca diamankan polisi untuk dimintai keterangan perihal kegiatannya bersama Yoyok.

Kabur tak tentu arah

Mengetahui jika Sisca diamankan polisi, Yoyok mulai kalangkabut. Ia berusaha melarikan diri tak tentu arah, mulai Surabaya, Jombang, Kediri, hingga Ngantang, Kabupaten Malang. Terus melakukan pengejaran dan bertanya sana-sini, akhirnya polisi menemukan petunjuk bahwa Yoyok tengah berada di rumah Buamin, seorang kenalan pelaku.

pelaku akhirnya ditangkap setelah kabur tak tentu arah [image source]
Saat dilakukan penggerebekan, pelaku tengah tidur di kamar. Karena kaget, pria 40 tahun tersebut sempat berusaha melarikan diri. Yoyok bahkan sempat naik ke atap rumah, hingga akhirnya polisi memberikan tempakan peringatan sebanyak tiga kali. Nyali Yoyok seketika menciut dan akhirnya menyerah. Sesaat setelah melakukan penyidikan, polisi akhirnya menyerahkan Yoyok pada pihak Polisi Militer TNI AL dikarenakan kewenangan penyidikan anggota TNI berada di tangan polisi militer.

Uang memang membuat semua orang bisa gelap mata. Karena uang, seorang oknum saja sampai tega membuat nyawa orang melayang. Bercermin dari kisah miris di atas, baiknya kita tidak bisa begitu saja percaya pada orang lain. Apapun statusnya, ada baiknya jika kita terus waspada.

Written by Nikmatus Solikha

Leave a Reply

4 Fakta Tentang Koneksi 5G yang Katanya Bakal Segera Bisa Dinikmati Masyarakat Indonesia

6 Bahaya Ini Mengintai Kamu yang Sembarangan Memencet Jerawat, dari Wajah Bengkak Parah Hingga Kematian