Belakangan ini, media digegerkan dengan penemuan jenazah istri kades di hutan jati Watublorok, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Sebelumnya, wanita 38 tahun tersebut diketahui menghilang misterius, bahkan menghilangnya wanita bernama Luluk Diana tersebut sempat diperbincangkan di sosial media. Sempat dilakukan pencarian, namun nahas wanita tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Tak makan waktu lama sejak ditemukan mayat korban, pihak kepolisian langsung berhasil menangkap si pelaku yang ternyata seorang oknum TNI. Kenyataan tersebut tentu membuat banyak pihak merasa miris. Pasalnya, seorang TNI yang harusnya memberi perlindungan pada masyarakat, justru melakukan tindak kriminal tingkat berat. Bukan hanya itu, masih ada beberapa fakta yang lebih miris, dan berikut di antaranya.
Pelaku merupakan oknum TNI AL
Banyak yang tak menyangka jika Tri Setyo alias Yoyok tega menghabisi nyawa Luluk Diana. Pasalnya, diketahui jika Yoyok merupakan seorang oknum Marinir TNI AL berpangkat Kopral Dua (Kopda) di Desa Kedamean, Kecamatan Kedamean, Gresik. Meski sempat kabur selama beberapa hari, namun akhirnya petugas gabungan dari Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim berhasil membekuk pelaku di Mulyorejo, Ngantang, Malang.
Yoyok ditugaskan sebagai pengawal, tapi malah merampok dan membunuh korban
Di luar pekerjaannya sebagai TNI AL, pelaku juga seorang sekuriti yang korban yang ditugaskan untuk mengawal korban saat melakukan transaksi uang. Sesaat sebelum insiden, korban meminta untuk mengantarkannya ke bank BCA untuk mengambil uang Rp. 150 juta. Setelah melakukan transaksi, pelaku membujuk korban untuk pura-pura selfie di hutan Watublorok.
Langsung belanja mobil dan pamer pada mantan pacar
Entah di mana hati nurani Yoyok sebagai manusia. Usai menghabisi nyawa korban, Yoyok sama sekali tidak merasa bersalah. Ia justru menghubungi mantan pacarnya Sisca Febri Anggraeni, dan mengajaknya untuk membeli mobil. Meski keduanya tak lagi jadi pasangan kekasih, namun hubungan keduanya diketahui masih baik. Sisca bahkan menemani Yoyok keliling keluar masuk showroom hingga tujuh kali.
Kabur tak tentu arah
Mengetahui jika Sisca diamankan polisi, Yoyok mulai kalangkabut. Ia berusaha melarikan diri tak tentu arah, mulai Surabaya, Jombang, Kediri, hingga Ngantang, Kabupaten Malang. Terus melakukan pengejaran dan bertanya sana-sini, akhirnya polisi menemukan petunjuk bahwa Yoyok tengah berada di rumah Buamin, seorang kenalan pelaku.
Uang memang membuat semua orang bisa gelap mata. Karena uang, seorang oknum saja sampai tega membuat nyawa orang melayang. Bercermin dari kisah miris di atas, baiknya kita tidak bisa begitu saja percaya pada orang lain. Apapun statusnya, ada baiknya jika kita terus waspada.