Nyi Ageng Serang mungkin menjadi sosok yang kurang familiar bila dibandingkan dengan pahlawan perempuan Indonesia lain, seperti RA Kartini atau Cut Nyak Dien. Kendati demikian, namun perannya saat Indonesia masih dijajah Belanda tidaklah bisa diremehkan. Apalagi mengacu pada kisah-kisah perang yang melibatkan Pangeran Diponegoro melawan kompeni di wilayah Jawa Tengah.
Perempuan yang berjuluk Lonjong Mimis dan Diraja Meta (dentuman senjata) ini merupakan panglima perang wanita yang dikenal sakti. Selain itu, juga terkenal sebagai sosok yang ahli strategi yang kemampuannya kerap membuat bala tentara Belanda kocar-kacir. Lantas siapa sebenarnya Nyi Ageng Serang ini? Yuk mari simak fakta berikut untuk mengetahuinya.
Perempuan yang sudah memulai karier militer kerajaan sejak muda
Kalau melihat riwayatnya di militer kerajaan, perempuan bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi ini sudah masuk dunia tersebut di usia sangat muda. Bahkan akan sulit membayangkan, kenapa Nyi Ageng Serang bisa diperbolehkan untuk masuk militer di usia belasan tahun.
Usut punya usut, alasannya adalah sejak belia dia gemar berlatih ilmu bela diri dan punya kesaktian. Seperti dikutip dari laman Historia, perempuan kelahiran Desa Serang, sebelah utara Surakarta dan dekat Purwodadi ini, masuk militer kerajaan sejak masih berusia 16 tahun. Untuk perempuan sepertinya dengan umur masih segitu dan masuk dunia tersebut sangatlah luar biasa.
Sosok yang memegang peran penting di perang Jawa
Seperti telah disinggung di awal tadi tentang kiprahnya melawan tentara Belanda. Dalam perang Jawa beberapa puluh tahun lalu, Nyi Ageng Serang bisa dikatakan merupakan sosok yang menepati salah satu posisi vital dalam bentrokan tersebut. Dari penelusuran yang dilakukan oleh penulis, wanita terkenal dengan tatapan tajamnya ini menduduki jabatan sebagai penasehat perang.
Posisi yang ideal untuknya lantaran ia memang terkenal cerdas dan juga sangat cerdik dalam mengatur strategi. Perihal hal tersebut, siasat-nya saat perang Jawa paling termasyur adalah taktik penyerangan kamuflase dan serangan hanoman. Berkat hal tersebut pos-pos pasukan Belanda sukses dibuatnya kalang kabut.
Panglima Perang Wanita punya kebiasaan meditasi
Selain kemampuan taktik jempolan dalam berperang, Nyi Ageng Serang juga terkenal merupakan sosok yang mempunyai kesaktian yang tinggi. Di mana ilmu dalam tersebut didapatkannya dari kebiasaannya melakukan meditasi. Gua-gua di di sekitar pantai selatan Jawa menjadi tempatnya melakukan hal sakral tersebut.
Kesaktiannya yang luar biasa juga membuatnya memiliki pasukan dalam jumlah banyak bernama Semut Ireng. Selain itu beberapa orang juga mendatanginya untuk berguru. Kabarnya lantaran tenaga dalam tersebut Belanda tak pernah berhasil menangkap Nyi Ageng Serang.
Mempunyai penampilan yang menarik ketika menghadapi perang
Masih berbicara tentang Nyi Ageng Serang, selain sakit dan ahli strategi perang. Dirinya juga terkenal mempunyai penampilan unik saat berperang. Dilansir Boombastis dari Historia panglima perang satu ini kerap, menggunakan kuda putih dan menggunakan seragam serta melilitkan selendang pusaka lambang keperwiraannya di tombaknya.
Nyi Ageng Serang sendiri juga mempunyai anak yang juga hebat yakni Pangeran Kusumowijoyo yang dijuluki Pangeran Serang II. Seperti mewarisi kemampuan ibunya, Pangeran Serang II juga mendapatkan tempat penting ketika ikut di perang Jawa yakni menjadi panglima Diponegoro di areal Demak.
BACA JUGA: Kehebatan Pasukan Jawa yang Bikin Mongol Si Penguasa Dunia Takluk
Hadirnya kisah tentang kisah Nyi Ageng Serang ini, seperti mendobrak sitgma orang Jawa terkait kaum hawa. Dirinya juga menunjukkan kepada kita semua kalau, kalau mau untuk berusaha wanita bisa sejajar dengan laki-laki. Bahkan bisa untuk di atasnya.