in

Nostalgia 5 Permainan dari Tumbuhan yang Bikin ‘Kid Zaman Old’ Sampai Lupa Waktu

Seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan jaman, kini permainan-permainan yang dulu sering kita lakukan waktu kecil telah mulai terlupakan. Bisa dilihat faktanya anak kecil jaman sekarang gemar bermain dengan hal hal yang berbau teknologi, seperti internet sampai game online. Padahal permainan jaman dulu juga nggak kalah seru bahkan punya manfaat dari berbagai aspek.

Menyoal tentang mainan masa lalu, tentu ada banyak sekali jenisnya termasuk salah satunya adalah permainan yang melibatkan tumbuh-tumbuhan. Ya, meskipun mungkin kesannya receh dan murah, tapi asyiknya luar biasa. Bahkan sampai bikin badan ini bentol-bentol gegara dicubiti itu tatkala kita kelupaan main sampai magrib. Lalu apa saja mainan dari tumbuhan yang serunya nggak habis-habis itu? Simak ulasannya berikut.

 

Wayang-wayangan dari daun singkong

Nggak hanya bisa dijadikan sayur, daun singkong dulu juga digunakan anak jadul bermain. Tepatnya bagian jadi-jari daun yang bisa dibentuk macam-macam, misalnya gelang. Tapi, kalau dulu sih daun singkong ini populer dijadikan semacam wayang-wayangan. Agak susah memang, dan nggak semuanya bisa bikin yang mirip kayak wayang betulan. Tapi, apa pun itu pada akhirnya tetap dipakai main.

wayang daun singkong [Image Source]
Lalu apa yang bisa kita lakukan dengan ini? Seperti namanya, kita bisa bermain ala-ala dalang. Ceritanya sih biasanya agak ngawur mengingat bocah zaman dulu pasti ketiduran kalau diajak nonton wayang bapaknya. Sebagai solusi, mainan ini kadang dijalankan dengan cerita Power Ranger atau Satria Baja Hitam. Tak masalah yang penting kreatif dan menyenangkan.

Daun bambu dijadikan perahu-perahuan

Bocah sekarang lihat daun bambu mungkin nggak bakal kepikiran apa-apa, kalau anak zaman dulu lain. Lihat si pohon beruas itu, mereka akan memikirkan banyak hal untuk menjadikannya mainan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan daunnya. Yup, masih ingat nggak sih kalau daun bambu itu bisa dibikin menjadi perahu-perahuan?

perahu daun bambu [Image Source]
Ini juga kesannya simple, tapi bikinnya cukup susah lho. Ada trik-trik lipatan yang harus dialkukan agar menghasilkan perahu yang stabil di air. Cara mainnya sendiri ya tinggal dicemplungin saja atau adu cepat. Oh iya, menurut sejarah katanya perahu bambu ini asalnya dari Jepang. Cukup masuk akal sih mengingat dulu kita sempat dijajah 3 tahun oleh mereka.

Pelepah pisang untuk tembak-tembakan

Nah, ini nih yang paling seru. Permainan tembak-tembakan dari pelepah pisang. Caranya, bagian dari pohon pisang ini kita potong sesuai ukuran yang diinginkan lalu disatukan dengan lidi. Dan taraaa….. jadilah seperti sebuah senapan gahar yang siap dipakai untuk perang. Nggak hanya senapan, kita juga bisa tuh bikin pistol-pistolan.

senapan pelepah pisang [Image Source]
Cara mainnya gimana dengan senapan ini? Kira-kira mirip-mirip perang air soft gun atau paint ball. Bersembunyi dan kemudian saling tembak. Tapi, dulu suaranya pakai mulut. Uniknya, dulu bocah-bocah nggak bakal ngaku kalau kena tembak. Ya susah sih mengingat nggak ada bukti. Nostalgia banget ya?

Ulat dari dahan pepaya

Caranya mudah banget bikin permainan ini, ada yang bisa? Pertama kita masukkan daun pepaya ke lubang ranting pohon pepaya lalu di dorong-dorongkan dengan ranting lain dan akhirnya keluar dari lubang sebelahnya. Kemudian terbentuklah bagian tubuh si ulat, tinggal bikin mirip dengan cara diperbaiki tekstur yang telah terbentuk.

ular dari daun pepaya

Setelah jadi ulat KW ini biasanya jadi bahan prank bocah-bocah laki. Tinggal tempatkan ulat ini di dahan atau daun lalu diberikan kepada anak-anak cewek. Dijamin mereka bakal nangis atau setidaknya berlarian ke sana kemari. Dasar ye! Tapi ini yang dulu bikin cowok sama cewek akrab, tapi bukan pacaran tentu saja.

 

Baling-Baling dari lapisan buah  pohon Mahoni

Ada yang tahu buah pohon mahoni? Buahnya berwarna coklat dan di dalamnya ada lapisan-lapisan yang biasanya digunakan anak jadul bermain baling-baling alias kitiran. Kitiran ini dilemparkan ke atas agar tertiup angin. Biasanya dijadikan lomba, kitiran siapa yang paling lama jatuhnya dia yang menang. Lapisan buah ini biasanya jatuh saat musim kemarau.

Baling-baling mahoni [Image Source]
Permainan ini bisa dibilang cukup dinantikan karena hanya bisa dilakukan pas musim Mahoni gugur saja. Biasanya dulu anak-anak akan mengumpulkan kitiran ini cukup banyak agar bisa tetap main walaupun musimnya sudah lewat. Memang anak-anak dulu itu banyak akalnya. Mungkin pas sarapan micinnya nggak banyak-banyak amat.

Ah, menyenangkan ya kalau mengingat momen-momen ini. Rasanya pengen balik lagi, tapi tentu malu dong dilihat bocah-bocah. Intinya, mainan dulu itu penuh kreativitas serta manfaat dan harus dihidupkan lagi. Maksudnya biar anak-anak sekarang nggak tenggelam di sofa atau kamar tidur mereka sampai mata merah gegara mainan gadget.

Written by Halwa

Penulis lepas yang suka travelling. Dengarkan apa yang mereka katakan sebagai hikmah, jangan hanya lihat siapa yang mengatakannya.

Leave a Reply

Kabar Siti Rohmah, Si Kasir Minimarket Cantik yang Kini Sukses Menjelma Menjadi Model

Inilah 4 Klub Besar Luar Negeri yang Tak akan Berdaya Tanpa “Duit” Orang Indonesia