Mendengar kata Kiamat, tentu sudah jadi momok tersendiri bagi setiap orang. Apalagi mengingat banyak orang mengatakan kalau sekarang adalah akhir zaman, makin ngeri dibuatnya. Keadaan masyarakat saat ini, serta kondisi bumi yang makin menua seolah membenarkan pernyataan itu. Namun kembali lagi, yang namanya kiamat hanya Tuhan yang tahu.
Bicara soal kiamat, di Amerika sana ada badan pendesain kiamat bernama NISAC (National Infrastructure Simulation and Analysis Centre) loh. Lalu apa mereka akan membuat rencana kiamat untuk dunia? Eits tenang, gak sejahat itu, bahkan malah berguna buat manusia. Biar gak penasaran simak ulasan berikut.
Kelompok ilmuwan pendesain kiamat dunia
Unik memang jika mendengar tujuan NISAC ini, namun nyatanya memang begitulah adanya. Sekelompok ilmuwan yang berkumpul ini sengaja mengabdikan dirinya untuk memikirkan mengenai bencana terburuk yang bisa saja menimpa dunia. Tak terkecuali bisa sampai mengakibatkan kiamat.
Oleh sebab itu mereka mendesain kemungkinan paling besar bencana apa yang akan terjadi dengan sekala besar sesuai dengan tanda-tanda yang ada di alam. Kemudian mereka mengidentifikasi berapa luas cakupan hingga kemungkinan korban yang berjatuhan dari bencana tersebut. Semua dibuat serealistis dan seakurat mungkin agar bisa dipelajari. Agar nantinya dapat diambil beberapa langkah dalam menyelesaikan atau mengantisipasinya.
Sebuah organisasi resmi AS pembaruan dari program masa lalu
Tak ujug-ujug NISAC berdiri, pasalnya organisasi ini ibarat sebuah pemuktahiran dari beberapa program masa lalu. Tepatnya pada tahun 1960 fisikawan Edward Lorentz, menciptakan konsep teori kekacauan bencana menggunakan model komputer dia mensimulasikan cuaca bergerak di seluruh dunia. Sejak saat itu pula banyak ilmuwan mulai memikirkan mengenai akhir dunia.
Akhiranya Departement of Homeland Security sebagai bagian dari proyek PATRIOT Act membentuk NISAC untuk memprediksi kemungkinan bencana atau kiamat yang akan datang serta penanggulangan atau cara efektif untuk mengurangi korban. Menggunakan sistem bernama CASoS (Complex Adaptive Systems of Systems), sebuah adaptasi Sandia National Labs mengenai simulasi nuklir untuk mencari skenario terburuk.
Tak hanya bencana alam, namun juga penyakit yang mematikan
Tentu kita masih ingat mengenai bencana flu burung yang sempat menghebohkan dunia. Namun ternyata berkat NISAC pula lah bencana ini jadi lumayan teratasi.Tepatnya pada tahun 2005, organisasi ini akhirnya melakukan pemodelan secara mendetail dari pandemik flu burung yang menyerang.
NISAC berhasil mengkalkulasi semua kemungkinan yang ada, mulai dari areal penyebaran hingga dampak korban jiwa serta pengaruh ekenomi yang diakibatkan. Akhirnya diambilah sebuah kesimpulan kalau Menghentikan pandemic virus mirip seperti cara memadamkan kebakaran hutan yang salah, mematikan api dari perbatasannya supaya tidak meluas namun tidak mematikan api dar sumber penyebarannya.
Bukti nyata NISAC yang menjadi alternatif solusi pemerintah
Kejadian bencana badai Kathrina di New York atau Manhattan masih jadi mimpi buruk bahkan hingga saat ini. Baik pemerintah maupun warga dibuat kewalahan menghadapi bencana tersebut. Namun rupanya NISAC dapat melakukan prediksi dengan akurat kemungkinan berapa lama korban bisa hidup, pasokan makanan, bahkan hingga pasokan listrik.
Tidak sampai di situ, bahkan NISAC juga melakukan simulasi recovery atau pemulihan diri serta penanggulangan agar bencana tidak semakin membuat kerusakan lebih parah. Bisa dibilang kalau organisasi ini tidak main-main dalam membuat sebuah prediksi dan bisa digunakan dalam alternatif pemerintah untuk mencari jalan keluar.
Bukan hanya lembaga cuaca dan pengetahuan biasa, NISAC ternyata mempersiapkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi dan mencoba mencari jalan keluarnya. Bukannya ingin dunia kiamat, justru ingin membantu manusia jika bertemu skenario terburuk.