Urusan menikah ini adalah salah satu masalah hidup yang tak ada habisnya untuk dibahas. Tak heran saat menghadiri teman yang menikah, posting foto, netizen berdatangan menayanyakan ‘kapan nyusul’? tak heran jika kemudian ada yang menikah karena mendengar tekanan dan pertanyaan orang-orang di sekelilingnya, bukan karena memang sudah siap menikah. Parahnya lagi, ada yang usianya masih sangat muda, sudah berganti statusnya sebagai suami atau istri.
Sebenarnya, tidak ada yang menyalahkan menikah di usia muda. Jika sudah siap dengan segala risiko yang akan dihadapi ya silakan. Yang salah adalah saat memutuskan menikah, tetapi mental belum siap untuk hal itu. Jadilah terjadi sesuatu yang tak diinginkan, seperti pasangan yang membunuh istrinya di Lampung baru-baru ini. Rumah tangga baru 6 hari, salah satu nyawa harus melayang.
Ego pasangan yang menikah muda masih sama-sama kuat
Indonesia punya peraturan tentang usia pernikahan. Dalam UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, usia minimal untuk bisa menikah adalah 19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk perempuan. Umumnya, lelaki di usia ini baru memasuki bangku kuliah sedangkan wanita masih duduk di bangku SMA. Sebagai informasi, usia 20 tahun untuk kebanyakan wanita adalah masa di mana mereka masih belum matang secara emosi. Masih suka ikut arus dan belum bisa menentukan apa yang sangat ingin mereka lakukan dalam hidup.
Sering ingin pulang ke rumah orangtua
Selama masa pacaran, setiap orang pasti memperlihatkan sisi terbaik mereka. Ya, namanya juga proses pencarian kan? Namun, beda lagi halnya ketika sudah menjadi suami atau istri. Tak jarang, banyak pasangan yang menikah di usia muda sama-sama kaget dengan kebiasaan pasangan mereka. Pastinya tidak semanis dan sebaik saat masa PDKT dan pacarana dulu.
Tak siap menjalani kewajiban sebagai seorang suami atau istri
Menikah bukan hanya tentang keinginan ya, Sahabat. Menikah adalah soal siap atau tidaknya kamu menghadapi rintangan dan tantangan dalam rumah tangga. Menikah adalah berbagi segala yang kamu punya dengan orang lain. Nah, kebanyakan pasangan usia muda hanya membayangkan hal yang enak-enak saja tanpa mau tau beratnya mengemban tugas sebagai seorang suami atau istri.
Kurangnya pengetahuan tentang cara membina rumah tangga yang baik
Di daerah pedesaan yang anak mudanya sudah tidak lagi mau sekolah, pilihannya pasti hanya ada dua, bekerja atau menikah. Bagi yang memilih menikah tantangannya lebih berat karena ada anak-istri yang harus dinafkahi. Tak hanya itu, cara mereka memandang kehidupan tentu berbeda dengan orang yang lebih lama mengenyam pendidikan.
BACA JUGA: Banyak Pertimbangan dan Alasan, Inilah Bedanya Menikah Muda di Zaman Dulu dan Sekarang
Tapi bukan berarti tidak boleh menikah muda ya. Menikah itu adalah pilihan, di usia berapapun kamu menikah, jika sudah sanggup menghadapi setiap masalah dan rintangan degan baik, maka tak ada masalah. Hanya saja, kebanyakan dari yang menikah mudah selalu berakhir dengan tidak bahagia karena beberapa faktor di atas. So, pertimbangkan secara sangat matang saat memutuskan untuk menikah.