Menikah merupakan impian bagi setiap manusia di muka bumi ini. Selain menyalurkan hasrat biologis, momen sakral tersebut merupakan salah satu cara untuk memperoleh keturunan sebagai generasi penerus. Bisa dibilang, pernikahan akan memberikan rasa nyaman dan tenteram karena telah menyatukan dua insan yang berbeda satu sama lain.
Yang lucu, banyak orang yang takut untuk menikah muda dengan beragam alasan. Padahal, perkawinan di usia dini lazim dilakukan oleh orang-orang di zaman dahulu. Beda dengan era sekarang, nikah muda justru dianggap menjadi beban karena salah satu pihak merasa belum siap sepenuhnya. Seperti apa sih perbedaan nikah muda di zaman dulu dan sekarang? Simak ulasan berikut.
Kondisi kepepet dengan faktor berbeda
Kehidupan zaman dahulu yang rawan terjadi perang, membuat penduduk berusia muda harus ikut angkat senjata di medan juang. Kondisi tersebut bisa jadi memaksa mereka untuk menikah cepat agar nanti tak mati dalam kondisi membujang. Beda dengan sekarang, kondisi ekonomi yang pas-pasan atau kepepet biaya hidup menjadi alasan masuk akal bagi anak-anak muda untuk menghindari pernikahan usia dini. Kamu termasuk enggak Saboom?
Menikah muda rawan perceraian, beneran?
Masuk akal sih. Tapi hal tersebut sebenarnya bisa dicegah jika adanya keterbukaan diantara masing-masing pasangan. Bagi orang zaman dahulu, menikah muda adalah sarana untuk memperbanyak keturunan. Itu karena semboyan ‘banyak anak, banyak rezeki’ masih dianut oleh mereka. Perceraian juga minim terjadi karena populasi manusianya juga terbatas. Justru baru di era modern ini, perceraian semakin marak. Terutama bagi pasangan muda. Selain faktor gaya hidup, ketidakpuasan dalam kehidupan rumah tangga juga menjadi sebab banyaknya perceraian. Salah satunya menjelma menjadi pelakor atau pebinor yang lagi nge-hits belakangan ini. Itulah sebabnya, kaum muda tak ingin buru-buru menikah pada usianya yang tergolong belia.
Banyak syarat jadi pengalang untuk menikah muda
Inilah salah satu penyebab mengapa kaum muda di Indonesia takut menikah muda. Selain alasan belum cukup lahir batin, seabrek persyaratan dari calon mertua terkadang menjadi batu penghalang bagi mereka. Beda dengan orang zaman dahulu. Jika cocok satu sama lain, mereka tak ragu untuk melangsungkan pernikahan. Kondisi pada masa itu yang serba terbatas atau bahkan kurang, menjadikan pernikahan sebagai solusi agar bisa menghadapi getirnya hidup bersama-sama
Menikah di usia muda memang bukanlah urusan yang gampang, tapi juga tak terlalu sulit untuk dilakukan. Asal ada niat yang baik dan komitmen kuat untuk menjalani kehidupan rumah tangga, semua hal itu bisa dibicarakan secara baik-baik dengan keluarga dan pasangan. Gimana Saboom, siap nikah muda?