Negara Jepang, sepertinya tidak ada habisnya mencuri perhatian dunia. Salah satunya lewat budaya anime dan manga yang sudah dari dulu digandrungi di banyak negara. Sebutlah, Dragon ball, Naruto, dan Doraemon, semua itu seolah tak asing lagi di telinga kita.
Ternyata tidak selamanya budaya anime dan manga selalu membawa dampak baik. Salah satunya adalah muncul beberapa kelainan seperti Nijikon yang bikin penderitanya lebih memilih menikah dengan anime saja. Lalu bagaimana kelainan ini bisa terjadi? Simak ulasan berikut.
Fenomena Nijikon yang mulai mewabah
Berkembangnya anime dan manga Jepang di seluruh penjuru dunia rupanya tidak selamanya berdampak positif. Faktanya muncul sebuah kelainan baru pada para penggemar anime itu. Salah satu yang paling terkenal adalah fenomena Nijikon. Ya, Nijikon sendiri berasal dari kata nijigen konpurekkusu atau sebuah kompleks dua dimensi.
Orang-orang yang terkena kelainan ini sama sekali tidak tertarik untuk mencari pasangan 3D, atau dunia nyata. Kebanyakan dari mereka lebih suka menganggap dirinya adalah pasangan dari tokoh anime atau manga difavoritkan. Fenomena menyukai pasangan 2D ini mulai menyebar dikalangan pencinta anime akhir-akhir ini. Bahkan ada yang sampai benar-benar menikah dengan karakter 2D yang mereka idam-idamkan.
Ciri-ciri seorang Nijikon
Tanda paling jelas seorang Nijikon adalah menganggap kalau karakter anime pujaan mereka adalah waifunya (wife= istri). Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang penyendiri dan kurang sekali bersosialisasi dengan dunia. Kadang para Nijikon ini juga sering menghubung-hubungkan dirinya dengan para waifunya.
Bahkan ketika melihat tokoh yang dia sukai didekati oleh karakter lain di anime, ada rasa kecemburuan dalam dirinya, meskipun mungkin mereka tahu kalau hal itu sebenarnya tidak nyata. Tidak jarang dari mereka yang menghabiskan banyak uang hanya untuk membeli souvenir meskipun harganya sangat mahal. Semua itu wajar saja terjadi mengingat ketertarikan mereka pada perempuan atau laki-laki nyata sudah tidak ada lagi.
Apa nijikon berbahaya?
Sampai saat ini belum ditemukan hal-hal yang dianggap berbahaya dari kasus para soal nijikon ini. Namun bukan berarti tidak ada, pasalnya beberapa cosplayer di Jepang mengaku adanya penyerangan pada mereka meskipun hanya sebuah verbal. Lantaran para cosplayer ini memerankan karakter waifu yang Nijikon sukai, akhirnya hinaan dan cacian tidak mengenakan harus diterima.
Saking sudah tenggelamnya para nijikon ini dalam dunia dua dimensi, sehingga seolah-olah menganggap bahwa waifunya adalah nyata. Bukan hanya itu, seorang nijikon juga membuat kemampuan berkomunikasi seseorang di dunia nyata berkurang. Itu bisa berimbas membuat sebuah penyakit baru yang muncul seperti hikikomori atau benar-benar tertutup dengan dunia luar.
Kasus nijikon yang benar-benar ada
Bukan hanya isapan jempol, rupanya sudah banyak orang yang terjangkit kelainan ini. Seperti beberapa waktu yang lalu, seorang pemuda asal Jepang memilih menikah dengan karakter game kecintaannya. Tak selang lama, muncul pula seorang pemuda Korea yang menikah dengan sebuah bantal yang bergambarkan anime kesukaannya. Uniknya, kedua pemuda itu benar-benar menikah baik secara agama maupun adat dengan tokoh yang mereka sukai.
Sejak pernikahan mereka ini menjadi viral, mulai banyak para pencinta anime dan manga terutama otaku yang mulai menyatakan diri mereka sebagai Nijikon. Entah bisa atau tidak para nijikon ini disembuhkan, masih belum jelas.
Memang ada-ada saja ya kelakuan para Nijikon itu. Menjadi penggemar anime atau manga memang wajar, namun jangan sampai kebablasan. Jangan sampai deh kita lupa bahwa sedang hidup di dunia nyata karena tenggelam dalam dunia anime dan manga.