in

Mengenang Niac Mitra, Klub Tanah Air yang Sukses Pecundangi Raksasa Inggris

Dari beberapa tim Indonesia legenda di tanah air, Niac Mitra tentu bukanlah kesebelasan bisa diremehkan. Selain prestasinya gemilang, tim ada di Jawa Timur ini juga terkenal sebagai kesebelasan para karyawan yang jempolan. Tidak itu saja, dalam sejarahnya di masa lalu raksasa Inggris mampu dipencudanginya. Dan hebatnya lagi mampu dibuat pulang tanpa torehkan satu gol pun ketika mereka bertemu.

Masih tentang Niac Mitra, sayang kini kiprah mereka tidak bisa dilihat lagi. Bahkan mungkin sudah punah diterjang sang waktu tidak pernah mati. Meski begitu, bukanlah sebuah hal yang berdosa atau melanggar hukum jika kita mengenang sekali lagi. Dan berikut beberapa hal terkait Niac Mitra yang sungguh sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. let’s go sobat Boombastis.

Salah satu tim era galatama yang tidak miskin prestasi

Dalam sejarahnya Niac Mitra adalah kesebelasan yang berlaga di kompetisi era Galatama. Di mana disana juga ada klub-klub hebat seperti Warna Agung, Pelita Jaya, hingga Arseto Solo. Kembali tentang klub asal Jawa Timur itu, ketika berlaga di kejuaraan tertinggi Indonesia itu prestasi mereka terbilang gancor. Dengan sukses merasakan beberapa kali gelar juara.

Piala sepak bola [Sumber Gambar]
Bahkan pada tahun 80-an mampu merasakan yang namanya juara beruntun a.k.a double winner. Tercatat selama keikutsertaan dalam kompetisi sepak bola Indonesia, mereka sudah pernah merasakan tiga kali gelar juara, yakni pada musim liga 1980/1982, 1982/1983, dan terakhir sebelum mereka kolep pada 1987/1988.

Kerap dihuni talenta-talenta menjanjikan

Seperti halnya sebuah klub juara lainnya, ketika mencapai masa-masa kejayaan tim yang berdiri pada 14 Agustus 1978 ini juga mempunyai komposisi skuad yang bagus-bagus. Di mana seakan talenta-talenta sepak bola nasional bergabung di sana. Selain itu juga punya beberapa pesepakbola impor yang oke, seperti penyerang berbakat Asia Tenggara Fandi Ahmad dan kiper asal Singapura David Lee.

Pemain-pemain Niac Mitra [Sumber Gambar]
Sedangkan, untuk lokalnya terdiri bakat-bakat tanah air jebolan, mulai dari Djoko Malis, Rudy William Keltjes, sampai Syamsul Arifin. Untuk nama terakhir tersebut, malah sempat menjadi salah satu pencetak gol terbanyak liga dengan torehan 30 sepanjang musim. Dan hebatnya lagi, Syamsul sempat buat rekor dengan mencetak gol 7 kali dalam satu pertandingan.

Tim karyawan yang sempat gulung pemegang 13 kali Liga Inggris

Masih tentang klub asal Kota Pahlawan ini, taji mereka juga sempat membuat juara liga Inggris 13 kali yaitu Arsenal kocar-kacir. Bahkan sampai dibuat pulang dari Stadion 10 November tanpa sebiji gol pun. Pertandingan Niac Mitra melawan raksasa London tersebut terjadi pada tahun 1983, tepatnya pada bulan Juni.

Niac Mitra melawan Arsenal [Sumber Gambar]
Arsenal yang ketika itu datang ke Indonesia untuk gelar partai uji coba sukses dipencudangi oleh tim kepunyaan Pak Wenas dengan skor 2-0. Gol bersejarah tim identik warna hijau tersebut dibubuhkan oleh Fandi Ahmad dan Djoko Malis. Laga akbar tersebut, konon disaksikan oleh sekitar 30.000 ribuan penonton. FYI, selain Niac Mitra Arsenal juga melawan PSMS Medan.

Niac Mitra juga sempat rajai kejuaraan Bangladesh

Tidak berhenti ketika melawan Arsenal saja, ketika klub bertanding jauh sampai Banglandesh juga mampu tunjukkan permainan yang ciamik. Berlaga di Aga Khan Cup mereka sukses tampil sebagai juara. Selain, jaya saat berlaga di manca beberapa kali tim yang dulunya bernama Mentos Surabaya juga beberapa kali torehkan kemenangan ugal-ugalan.

Fandi Ahmad [Sumber Gambar]
Dilansir Boombastis dari Tirto.com, ketika Niac Mitra melawan Tidak Sakti pada November 1981 mereka menang dengan skor 11-0, lalu pada 13 Januari 1982, giliran Cahaya Kita yang dibrondong 14 gol tanpa balas. Perpaduan pemain lokal dan pelatih berkelas adalah salah satu resep gacor kesebelasan Jawa Timur satu ini.

BACA JUGA: Sempat Berjaya, 4 Tim Indonesia Berprestasi Ini Namanya Hilang Ditelan Bumi

Melihat geliat Niac Mitra seperti itu, bukanlah sebuah hal mengejutkan kalau hingga sekarang namanya terus saja dikenang. Bahkan sepertinya tidak akan pernah lekang oleh zaman. Besar harapan ke depan kesebelasan legendaries ini mampu bangkit lagi dan ikut meramaikan sepak bola nasional.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Dirias Salon Abal-abal, 4 Make-up Pengantin Ini Malah Bikin Emosi Warganet

Rafathar Makin Lengket dengan Otong Si Supir Baru, Bagaimana Perasaan Baim Wong?