Tradisi pernikahan oleh suku Sasak mungkin bisa dibilang adat paling unik di Indonesia. Menurut berbagai sumber di sana jika ingin menikah, seorang pemuda akan menculik gadis pilihannya untuk kemudian menghubungi keluarga si wanita dan terjadilah putusan. Uniknya, tradisi ini masih dilakukan di beberapa daerah di suku Sasak bermukim.
Adat mencuri pengantin sebenarnya tak hanya milik Sasak, beberapa negara di dunia juga melakukannya. Tentu dengan detail yang agak berbeda dan biasanya agak ekstrem. Misalnya di Rwanda yang mana tradisi ini dilakukan dengan aksi penculikan betulan. Lalu, negara-negara mana saja yang punya tradisi culik pengantin tersebut? Simak ulasan menariknya berikut.
Kyrgyzstan, tradisi culik calon pengantin yang agak ekstrem
Kita mungkin mengenal culik pengantin sebagai salah satu budaya luhur di suku Sasak Lombok. Namun siapa sangka di luar negeri pun ada hal yang serupa. Ya itulah Kyrgyzstan, salah satu negara di Asia Tengah sana. Berbeda dengan yang ada di Lombok yang menyimbolkan meninggikan kehormatan seoran wanita, di Kyrgyzstan malah cenderung pada penculikan nyata dan pemerkosaan.
Rwanda enggak kalah edan dalam hal penculikan
Serupa dengan yang ada di Kyrgyzstan, kegiatan menculik calon pengantin jadi tradisi yang sering ditemui di Rwanda. Sayangnya bukannya jadi sebuah budaya untuk menghormati perempuan, tindakan ini dilakukan secara kriminal. Ya, para pemuda di negara tersebut menculik wanita yang disukainya untuk dibawa ke suatu tempat dan diperkosa. Keesokan harinya baru wanita itu diserahkan pada keluarganya untuk segera dinikahkan.
Kenya lebih mendingan, harkat martabat wanita dipandang tinggi
Penculikan calon pengantin di suku Turkana di Kenya mungkin dianggap paling mendingan ketimbang yang lain. Ya adat yang ada di suku ini menyuruh para lelaki lajang untuk menculik pada wanita yang mereka sukai. Jika penculikan itu berhasil maka si lelaki akan meningkatkan status sosialnya di masyarakat serta dapat hak untuk meminta keringanan soal mahar.
Jadi salah satu bagian Rusia, Chechnya juga punya tradisi yang serupa
Kita mungkin mengenal Chechnya sebagai salah negara bernuansa Islam yang ketat serta pemimpinnya yang alim. Namun siapa sangka negara ini juga punya masa lalu yang lumayan kelam. Bagaimana tidak, pasalnya praktek penculikan calon pengantin masih sering terjadi di sana.
Meskipun sama-sama berjudul ‘Penculikan Calon Pengantin’, namun apa yang dilakukan sangat berbeda dengan yang ada di Sasak. Alih-alih ada aturan dan menghargai kehormatan wanita, di beberapa negara itu malah cenderung erat dengan paksaan serta pemerkosaan. Beruntung sebagian negara kini sudah mulai menghapuskan budaya itu