Sebagai alat kelengkapan negara dalam bidang keamanan, tentu setiap negara akan berpikir untuk membuat satuan keamanan militer. Apalagi hal ini sangat penting guna melindungi kedaulatan negara jika terjadi konfrontasi dengan negara lain yang hendak menyerang. Seperti TNI yang ada di negara kita, Indonesia, sangat strategis fungsinya dalam melindungi wilayah Indonesia dari gangguan asing.
Namun tenyata di dunia ini ada 7 negara yang tak memiliki kekuatan militer untuk melindungi keamanan negaranya. Jika terjadi serangan, negara-negara ini masih menggantungkan bantuan militer dari negara lain. Nah, kali ini Boombastis.com akan mengulas ke-7 negara yang tak memiliki angkatan militer tersebut. Lantas siapa yang akan melindungi mereka? Simak ulasan berikut.
1. Solomon Island
Solomon merupakan sebuah negara kecil yang memiliki ratusan pulau. Kepulauan Solomon sebenarnya berhasil membentuk pemerintahan yang stabil hingga tahun 1998. Namun, dalam kurun waktu 1998-2006 pemerintah Negara Kepulauan Solomon banyak berbuat kesalahan sehingga menciptakan banyak kejahatan dan konflik etnis.
Untuk menyeleseikan masalah ini, Selandia Baru dan Australia harus sampai turun tangan supaya tercipta kedamaian. Kepaluan Solomon tidak memiliki pelindung negara. Pemerintah Negara Kepulauan Solomon harus membayar ke Australia untuk “membeli” tentara militer yang turut membantu keamanan di wilayah negara mereka.
2. Costa Rica
Costa Rica dulunya memiliki tentara militer untuk melindungi keamanan negaranya. Namun sejak 1 Desember 1948, Jese Ferrer Figueres, Presiden Costa Rica saat itu menghapuskan militer setelah terjadinya perang saudara yang fatal akibatnya terhadap kestabilan negara. Saat itu sebanyak 2.000 orang harus kehilangan nyawa akibat perang saudara ini.
Meski tak memiliki tentara nasional, Costa Rica masih terlindungi berkat bantuan perjanjian timbal balik inter-amerika tahun 1947. Jika ada yang menyerang Costa Rica, ada 21 negara, termasuk Amerika Serikat, Chili, dan Kuba yang akan bersedia memberikan berbagai jenis bantuan militer untuk pertahanan negara Costa Rica.
3. Samoa
Samoa merupakan sebuh negara kepulauan di Samudra Pasifik yang terdiri dari 2 pulau utama dan 7 pulau kecil. Sebagai negara yang hanya mempunyai luas 2.842 km2, Samoa tidak memiliki kekuatan militer untuk melindungi negaranya. Samoa memang memiliki satuan polisi, namun hal ini tentu tidak bisa dianggap sebagai kekuatan militer negara.
Jika kelak ada konfrontasi yang membahayakan kedaulatan Samoa, maka negara kecil ini memiliki perjanjian persahabatan dengan Selandia Baru di tahun 1962. Dalam hal perang atau invasi asing, Samoa dapat meminta bantuan militer kepada Selandia Baru. Namun perjanjian tersebut juga menyatakan bahwa setiap negara dapat menarik perjanjian kapan saja, jadi selamanya Samoa bisa jadi tak aman jika terjadi perang.
4. Palau
Palau adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik terletak sekitar 200 km sebelah utara wilayah Provinsi Papu Barat. Meski Palau tidak memiliki kekuatan militer nasional, negara ini memiliki armada kepolisian yang dibuat untuk memberikan perlindungan bagi warga sipil. Tetapi jika terjadi perang, Palau harus menjangkau bantuan dari negara-negara lain untuk menyediakan sistem pertahanan.
Berdiri sebagai negara asosiasi, Palau akan mendapat perlindungan kekuatan militer dari Amerika Serikat jika ada negara lain yang memutuskan perang dengan Palau. Hal ini disebabkan karena terjadinya Perjanjian Asosiasi Bebas tahun 1983 yang pada dasarnya membuat protektorat Amerika Serikat di Negara Palau.
5. Andorra
Meskipun tidak memiliki kekuatan militer, negara kecil Andorra cukup berani untuk menyatakan perang terhadap Jerman di tahun 1914 dan bergabung dengan blok yang disebut dengan Great War. Di Andorra hanya terdapat satuan kepolisian yang terdiri dari 240 pasukan pria yang dibentuk untuk membantu penjagaan perdamaian.
Untuk melindungi kedaulatan Andorra, Perancis dan Spanyol berkomitmen untuk menjadi bagian penjaga militer di negara ini. Di tahun 1933 saat terjadi kerusuhan sipil di Andora, militer Perancis sempat membantu negara ini untuk menyelesaikannya. Selain Perancis dan Spanyol, pasukan Nato juga bisa mengambil bagian dalam perlindungan negara Andorra jika diperlukan.
6. Kepulauan Marshall
Di bawah Perjanjian Asosiasi Bebas tahun 1983, Kepulauan Marshall diberikan status negara berdaulat bersama Palau dan Federasi Mikronesia. Berdasarkan perjanjian, Kepulauan Marshall akan menjadi negara bebas namun tidak akan memiliki kekuatan militer regular untuk melindungi wilayahnya selama ada perang.
Karena itu, Amerika Serikat akan menjadi protektorat yang bertanggung jawab penuh untuk pertahanan dan keamanan nasional Kepulauan Marshall. Jika negara kecil tersebut mengalami serangan, Amerika Serikat harus menyediakan dukungan militer yang diperlukan untuk membantu perang.
7. Vatican
Vatican disebut sebagai negara terkecil di dunia. Negara ini secara de jure tidak memiliki pasukan militer untuk melindungi negaranya. Namun Vatican akan selalu aman karena pemimpin umat Nasrani, Paus, ada di negara ini. Di masa lalu sebenarnya ada kelompok-kelompok militer yang dibuat untuk melindungi Vatican. Namun di tahun 1970 Paus VI menghapuskan kelompok pasukan militer yang diberi nama Garda Mulia dan Garda Palatine itu.
Untuk saat ini, Garda Swiss dirancang untuk melindungi Paus dan Istana Vatican. Selain itu, Gendarmerie dibuat untuk melindungi kepentingan rakyat sipil. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban umum, kontrol lalu lintas, pengawasan perbatasan, dan menyelidiki aktifitas kriminal.
Nah, itu tadi 7 negara yang tidak memiliki angkatan militer untuk melindungi negaranya. Rata-rata negara-negara tersebut adalah negara kecil yang menggantungkan keamanannya kepada pihak lain. Untungnya Indonesia sebagai negara besar memiliki satuan pasukan militer yang disegani dunia, yakni TNI. Jika terjadi konfrontasi, TNI lah yang berada di garis depan melindungi negara. Jadi, tidak perlu bantuan negara lain untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdikari, berdiri di kaki sendiri.