Orang Indonesia mana yang tidak kenal yang namanya jengkol dan petai. Yang meskipun memilik bau seperti nafas naga setelah mengonsumsinya, rupanya orang Indonesia tetap doyan karena rasa lezatnya. Jadi bukan hal yang aneh kalau banyak masakan khas Indonesia berbahan dasar dari makanan yang satu ini.
Ternyata Indonesia tidak sendiri loh. Ternyata beberapa negara juga sangat doyan dengan makanan yang satu ini. Bahkan ada yang sampai impor dari Indonesia loh. Bisa dibilang kalau makanan yang melimpah di Indonesia ini sudah go internasional. Tidak percaya? Simak ulasan berikut.
Negeri Jiran pecinta Jengkol dan petai
Rupanya tetangga kita yang satu rumpun ini punya selera yang sama mengenai sayuran yang satu ini. Ya, sepertinya Malaysia juga sangat suka dengan jengkol dan petai yang biasa kita konsumsi. Layaknya di Indonesia, jengkol dan petai di sana dijual perkilo an di pasar. Di Malaysia sana, rupanya jengkol memiliki nama lain, yaitu jering.
Ya, rupanya hampir sama dengan yang ada di Indonesia, Jering di sana diolah layaknya lauk nasi. Mulai dari rendang jering, hingga disambal seperti yang ada di Indonesia. Untuk harga jengkol di sana, rupanya 1 kg dihargai 30 Ringgit atau sekitar Rp 90 ribu. Wah mahal juga ya, lumayan bisa bisnis jengkol nih.
Negara Myanmar doyan dengan Jengkol
Bukan hanya Malaysia, ternyata di Myanmar juga sangat doyan dengan yang namanya jengkol. Bahkan di sana makanan yang satu ini sering digunakan sebagai obat penyakit ginjal. Ya, serupa dengan negara yang lain, rupanya di Myanmar jengkol sering disebut sebagai buah da nyin thee.
Ya, buah yang satu ini juga dibilang makanan yang merakyat bagi warga Myanmar. Oleh sebab itu banyak olahan desa di sana yang menggunakan bahan dasar jengkol, mulai dari disambal, ditumis hingga dibuat manisan dan asinan yang berasal dari jengkol. Kalau sampai dibuat asinan sih, rupanya orang Myanmar doyan banget dengan jengkol ya.
Tidak kalah dengan yang lain, pamor jengkol dan pete juga tinggi di Thailand
Layaknya di Indonesia, jengkol dan petai juga menjadi salah satu makanan favorit dari warga Thailand. Tidak peduli akan berbau atau tidak, rupanya kenikmatan dari jengkol petai ini benar-benar menghipnotis rakyat Thailand.
Bukan mulai dari kalangan rakyat biasa hingga bangsawan pun semua jadi penikmat setia dari makanan yang satu ini. Di sana, makanan yang disebut luk-nieng juga diolah menjadi sebuah lauk sebagai teman nasi. Namun kadang, orang Thailand juga memakan jengkol dan petai langsung dengan dicocol dengan garam.
Negara kecil penyuka jengkol dan petai
Tidak hanya negara yang punya wilayah luas, buktinya di Singapura ternyata jengkol dan petai juga sangat laku di pasaran. Ya, sudah jelas sekali dari mana mereka mendapatkan banyak suplai Jengkol dan petai kalau tidak dari Indonesia, tepatnya Sumatera utara.
Namun demikian, harga jengkol di sana juga lumayan satu kilo mencapai Rp 30 hingga Rp 40 ribu. Uniknya pengolahan di sana sangat mirip dengan yang ada di Indonesia. Mulai dari sambal jengkol hingga tumis saus tiram. Tuh kan lihat sendiri betapa mendunianya jengkol dan petai yang melimpah ruah di Indonesia.
Memang tidak bisa dipungkiri kenikmatan masakan jengkol dan petai ini. Meskipun menghasilkan bau yang tidak sedap, namun kelezatannya tidak tergantikan. Jadi tidak kaget kalau banyak orang luar yang berani bayar mahal demi makanan yang satu ini.